Dimuat di Tribun Jateng, Minggu 18 Juni 2017
Judul : Tukang Singkong Naik Haji
Penulis : Satria Nova
Penerbit : Mizania
Cetakan : Pertama, Februari 2017
Tebal : 194 halaman
ISBN :
978-602-418-083-6
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama
Jepara.
Ini adalah naskah asli ketika mengirim naskah, namun dari pihak redaksi akhirnya ada banyak pemotongan.
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh
berkah. Allah membuka lebar pintu maaf bagi siapa saja yang memohon ampunan dan
berusaha memperbaiki diri. Selain itu pada bulan Ramadhan Allah juga melipat gandakan bagi siapa saja yang
melakukan ibadah. Di antara ibadah yang dianjurkan adalah sedekah. Mungkin sebagian orang akan bertanya-tanya,
kenapa kita harus mengeluarkan sedekah? Bukankah sedekah akan mengurangi harta
yang kita miliki? Dan bukankah kita
sudah mengeluarkan zakat? Kenapa harus bersedekah lagi?
Dalam buku ini penulis akan
menjabarkan apa saja manfaat sedekah dan apa yang membuat kita harus melakukan
sedekah. Selain itu dalam buku ini penulis juga memberikan kajiah kisah teladan
dari orang-orang yang memperoleh fadilah sedekah.
Perlu disadari bahwa semua yang kita
miliki sesungguhnya semua berasal dari Allah. Semua yang kita miliki hanyalah
titipan dari Allah. Barangsiapa yang
bersyukur dan mampu menjaga titipan itu dengan semestinya, sungguh ia akan
beruntung. Namun sebaliknya, jika ia ingkar, ia akan merugi (hal 27).
Lalu salah satu cara menjalankan amanah itu adalah dengan
bersedekah. Yaitu memberikan sesuatu kepada
orang lain, baik berupa barang atau pun hal lainnya yang bermanfaat. Jika menilik
saat ini bulan Ramadhan, maka sedekah itu bisa berupa ikut bersumbangsih
memberikan makanan berbuka atau takjil kepada anak yatim atau memberi takjil di panti asuhan, musala atau masjid.
Perlu diketahui bahwa pahala
memberi makan kepada orang yang berpuasa itu sama dengan pahala orang yang
berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.
Dalam firman surat Al-Baqarah ayat
254 dijelaskan, “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
hari ketika tidak da lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada
lagi syafaat. Orang-orang itulah yang zalim” Jadi sudah jelas, bahwa Allah telah
menyuruh kita untuk membelanjakan harta di jalan Allah. Baik dalam keadaan
luang maupun sempit.
Dalam setiap sedekah itu terdapat
banyak manfaat yang Allah janjikan pada kita. Di antaranya adalah, dengan
bersedekah kita akan mendapat pahala yang besar. Hal ini sebagaimana yang
termaktub dalam surat Al-Hadid ayat 18. “Barang siapa meminjamkan kepada
Allah dengan pinjaman yang baik, Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman
itu untuknya, dan ia akan memperoleh pahala yang mulia.” (hal 32). Dalam sebuah hadis pun disebutkan pahala orang
yang menafkahkan harta dijalan Allah, akan diberi pahala tujuh ratus kali
lipat.
Sungguh besar bukan? Rasanya sangat
sayang untuk ditinggalkan. Tidak hanya mendapat pahala berlipat ganda, jika mau
mengeluarkan sedekah, Allah juga menjanjikan rezeki kita akan bertambah.
Rasulullah pernah berkata, “Tidaklah seseorang yang membuka pintu pemberian
dengan sedekah atau menyambung tali silaturahim, melaikan Allah akan menamabah
hartanya.”
Tidak kalah menarik bersedekah
adalah jalan untuk menghapus dosa-dosa kecil yang pernah kita lakukan, mencegah
dari azab neraka, mendapat naungan di
Padang Mahsyar hingga pahala terus mengalir. Betapa banyak sekali manfaat
sedekah jika kita mau melakukan dengan ikhlas. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam
Bukhari dan Muslim, pernah dipaparkan,
bahwa Rasulullah adalah orang yang paling gemar bersedekah, apalagi di bulan
Ramadhan. Karena di bulan Ramadhan pintu keutamaan dan keberhakan dibukan
dengan sangat lebar. Maka masihkah kita
ragu dalam bersedekah? Padahal bersedekah adalah salah satu pintu untuk
mendapat rahmat dari Allah. Apalagi di bulan suci ini.
Srobyong, 11 Juni 2017
No comments:
Post a Comment