Dimuat di Harian Singgalang, Minggu 23 Juli 2017
Judul : Pesan Rahasia dari Hutan Rimba
Penulis : Wahyu Noor S.
Penerbit : Lintang, Indiva
Cetakan : Pertama, Desember 2016
Tebal : 128 halaman
ISBN : 978-602-6334-12-1
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatu Ulama,
Jepara
Liburan sekolah Zen diajak ayahnya
liburan ke Jambi—tempat pamannya, Om Huda mengajar. Begitu sampai di Jambi, Zen
langsung semangat. Apalagi di sana terlihat sangat asri, masih banyak
pohon-pohon tumbuh tinggi menjulang. Sangat berbeda dengan keadaan di
Jakarta. Dan semangat Zen semakin tinggi
ketika melihat hampara hutan yang luas.
Dia sangat ingin bertualang. Sayangnya keinginannya itu dilarang oleh
ayah dan pamannya.
“Kamu boleh menjelajahi hutan rimba,
namun jelajahilah hutan itu setalah kamu besar. Di sana kamu pasti akan
mendapat banyak pelajaran.” (hal 7).
Di sana Zen berkenalan dengan
penduduk setempat. Ada Ahmad yang baik hati dan Ruli yang terlihat dingin. Suatu
hari tanpa sengaja mereka bertemu dengan perempuan-perempuan rimba. Ternyata
perempuan-perempuan Suku Anak Dalam itu, sedang mencari bahan makanan. Ahmad
yang baik hati, memberikan talas kepada mereka.
Melihat hal itu Zen semakin takjub. Dia tidaak percaya bahwa dirinya
sedang melihat sebuah kehidupan dari sisa sebuah peradaban masa silam (hal 35).
Keesokan harinya, Zen kembali
bertemu Suku Anak Dalam. Namun anehnya
anak rimba itu langsung lari ketika mendengar bunyi bersin dari rumah Ruli.
Dari keterangan Ahmad, dia baru tahu kalau anak rimba sangat takut terhadap
penyakit influenza, karena konon katanya penyakit itu sangat berbahaya dan bisa
mematikan. Zen jadi semakin penasaran
tentang Suku Anak Dalam. Tapi dia sadar kalau dia tidak boleh kesana, itulah
pesan ayah dan pamannya. Jadi dia tidak
boleh melanggarnya.
Tapi tanpa diduga, saat Zen, Ahmad
dan Ruli kembali dari pasar, mereka tersesat di hutan. Ketakutan pun menyergap
ketiga anak itu. Belum lagi, ketika
mereka bertemu anak-anak rimba, anak itu langsung pergi ketik Zen mengatakan
dia berasal dari Jakarta. Apa yang akan
terjadi pada Zen dan teman-temannya? Dan pesan rahasia apa yang Zen terima dari
anak Rimba?
Novel ini mengenalkan anak tentang kehidupan di hutan
rimba, yang sangat memilukan, setelah adanya penebangan hutan secara liar dan
kebakaran hutan. Di mana orang-orang rimba, menjadi kesulitan dalam mencari
bahan makanan. Padahal hutan adalah tempat hidup mereka sejak dahulu kala. Di
sini anak diingatkaan untuk selalu peduli kepada kelestarian alam. Selain itu
dalam kisah ini, penulis mengajarkan anak untuk
selalu bertanggung jawab, selalu bersyukur dan berkata jujur.
Srobyong, 16 Juli 2017
No comments:
Post a Comment