Friday 25 December 2020

Resensi - Seri Benda Langit Bercerita

 


Tema Tata Surya, memang tema yang menarik. Banyak anak-anak yang tertarik dengan tema ini. Maka tidak salah jika kemudian, tema ini sering diangkat sebagai tema buku--baik itu dalam buku berupa fiksi cerita pendek atau non-fiksi. Sebagaimana buku terbaru Mbak Erlita. Buku Seri Benda Langit Bercerita; terdiri dari 4 buku; 

1. Matahari

2. Bulan

3. Bintang 

4. Planet

Meski begitu, tema ini selalu asyik untuk disimak. Begitu pula dengan buku ini. Membaca empat buku ini akan membuka banyak pengetahuan baru tentang tata surya. Buku ini patut dibacakan untuk anak agar wawasan mereka semakin bertambah. 

Berikut ini resensi dari seri buku ini.

1. Matahari 


Mempelajari Benda Langit Dengan Menyenangkan

Dimuat di Kabar Madura, 2 September 2020

Judul               : Seri Benda Langit Bercerita; Matahari

Penulis             : Erlita Pratiwi

Ilustrator         : Chaterine Hay

Penerbit           : Tiga Ananda

Cetakan           : Pertama, Juni 2020

Tebal               : 32 halaman

ISBN               : 978-623-206-561-1

Peresensi         : Ratnani Latifah. Penulis dan penikmat buku asal Jepara

Di era pandemi saat ini proses belajar- mengajar dilaukan secara daring. Jika dilihat dari satu sisi, sebenarnya cara belajar-mengajar itu cukup menyenangkan. Karena baik siswa atau guru hanya perlu menghadap leptop atau handphone, tanpa perlu ke luar rumah. Pembelajaran jadi terasa santai. Karena selama proses belajar berlangsung kita bisa melakukan apa saja—misal makan, minum, bermain-main dan banyak lagi.

Hal itu tentu saja sangat berbeda jika proses belajar-mengajar dilakukan di sekolah. Kita dintuntut untuk mematuhi peraturan yang ada. Jika tidak maka kita harus siap dengan konsekuensi yang ada. Akan tetapi jika proses belajar-mengajar ini dilakukan terus menerus tanpa jeda, kegiatan belajar-mengajar  tersebut, pada akhirnya akan membosankan. Apalagi bagi anak-anak sekolah dasar. Mengingat pada usia tersebut, kegiatan belajar lebih menyenangkan itu jika dilakukan dengan beragam cara yang kreatif, sehingga tidak bersifat monoton. 

Selain itu,  pembelajaran secara daring jika kita perharikan lebih saksama, juga akan berdampak pada kesehatan mata. Disadari atau tidak ketika kita terlalu sering berada di depan leptop atau gadget, maka hal itu bisa memicu mata lelah dan bahkan iritasi.  Oleh sebab itu, akan lebih baik, selain belajar secara daring, jika anak-anak diarahkan untuk belajar lewat media lain, seperti lewat buku.  Di mana pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk membangun minat baca juga gerakan literasi sejak dini.

Apalagi saat ini banyak buku-buku menarik, yang sangat berpotensi untuk dikenalkan dan dibaca anak. Karena buku-buku yang ada selain memuat tentang ajaran nilai moral, saat ini pun banyak buku-buku pendukung untuk pembelajaran yang disusun dengan cara lebih menyenangkan dan menarik.

Di antaranya adalah buku terbaru Erlita Pratiwi “Seri Benda Langit Bercerita.” Di mana seri ini terdiri dari empat buku. Salah satunya adalah “Matahari”. Mengambil genre picture book, buku bertema sains ini, akan mengajak anak untuk belajar tata surya dengan cara yang menyenangkan.

Melalui buku ini penulis mencoba menjabarkan hal-hal yang berkaitan dengan matahari, lewat sudut pandang sang matahari itu sendiri. Didukung dengan gambar-gambar yang menarik dan berwarna, hemat saya hal itu akan sangat membantu anak dalam proses belajar—mengingat bentuk bola juga penjelasan yang ada. Di mana anak bisa membaca sambil membayangkan keadaan matahari saat itu juga. Keunggulan lainnya adalah bahasa di dalam buku ini, dibuat dengan gaya bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

Jadi ketika membaca buku ini anak akan mengetahui bahwa matahari ternyata termasuk bintang. Karena ia bisa memancarkan cahaya sendiri. Matahari memiliki diameter 109 kali diameter bumi. Fakta yang tidak terduga, ternyata di angkasa, matahari terlihat berwarna putih, tetapi dilihat dari bumi, matahari terlihat berwarna kuning (hal 5).

Kira-kira apa penyebabnya? KIta bisa menemukan jawabannya lewat di dalam buku ini. Selain hal itu kita akan diajak untuk mempelajari lebih dalam tentang seluk-beluk tubuh matahari. Lalu alasan kenapa matahari itu panas dan bersinar hingga proses terjadinya malam hari. Kemudian tidak kalah menarik, di sini pun akan diulas tentang gerhana matahari.

Secara keseluruhan buku ini sangat pas dibaca bagi anak-anak sekolah dasar, sebagai pendamping dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam. Dilengkapi dengan kamus kecil, yang memuat kata-kata sulit dipahami, saya pikir itu akan membantu anak dalam mengenal kosakata baru sambil memahami maksudnya. Buku ini sangat baik jika dibaca dengan pendamping orangtua, agar bisa memberikan arahan dan menjelaskan hal-hal yang mungkin tidak dipahami anak. Selain Matahari, ada pula seri lainnya berupa; Bintang, Planet dan Bulan.Seri ini sangat bagus untuk dikoleksi.

Srobyong, 27 Agustus 2020

 

2. Bulan 


Mengenal Lebih Dekat Tentang Bulan

Dimuat di Singgalang 4 Oktober 2020

Judul               : Seri Benda Langit Bercerita; Bulan

Penulis             : Erlita Pratiwi

Ilustrator         : Chaterine Hay

Penerbit           : Tiga Ananda

Cetakan           : Pertama, Juni 2020

Tebal               : 32 halaman

ISBN               : 978-623-206-561-1

Peresensi         : Ratnani Latifah. Penulis dan penikmat buku asal Jepara

Buku bertema “Tata Surya” mungkin sudah banyak di pasaran. Akan tetapi tema tersebut masih tetap menarik untuk diangkat dan diterbitkan. Karena tentu saja masing-masing penulis memiliki keunikan tersendiri dalam menyampaikan pembelajaran mengenai Tata Surya tersebut. Mungkin ada beberapa penulis yang mengenalkan tema tersebut melalui kisah-kisah—baik kisah keseharian atau dalam bentuk dongeng. Ada pula yang menggunakan tanya jawab. Misalnya buku karya Milles Kelly, “Tanya Jawab Seru Tentang Tata Surya”.

Sedangkan buku karya Erlita Pratiwi ini, mengambil sudut pandang pertama  dari benda-benda langit, untuk menyampaikan kisahnya masing-masing. Jadi di sini anak akan seperti berbincang langsung dengan benda-benda langit. Sehingga dalam membaca buku ini, anak akan  merasa terhibur. Apalagi di dalam buku ini, dilengkapi pula gambar-gambar penunjang yang akan membuat anak betah ketika membacanya.

Bulan. Siapa yang tidak mengenal benda langit itu? Kadang kala bulan akan terlihat sebagian saja. Tapi  kadangkala bulan terlihat bundar sepenuhnya.   Apa penyebabnya? Lalu kenapa bulan hanya terlihat pada waktu malam hari? Berapa jarak bulan dan bumi? Dan berapa lama lintasan bulan ketika mengelilingi bumi? Semua akan dibahasa di dalam buku ini.

Bulan merupakan satelit alami bumi. Ia adalah benda angksa yang paling dekat dengan bumi. Bulan adalah benda langit yang dapat diamati dengan mudah. Ukuran bukan hanya satu per empat dari ukuran bumi. Bulan ini terbentuk dari pencahan lapisan luar bumi yang terlempar ke angkasa, akibat tabrakan benda astronomi dengan bumi. Pecahan-pecahan itu saling menempel hingga berbentuk lonjong (hal 4-6).

Tentu saja pembahasan terkait bulan tidak hanya itu saja. Masih banyak pembahasan lain yang dipaparkan penulis dengan jelas dan singkat, tetapi akan sangat mudah untuk dipahami anak. Misalnya tentang peristiwa gerhana bulan. Serta penjelasan kenapa bulan bisa dilihat hampir di seluruh permukaan bumi juga bentuk bulan.

Melalui buku ini pula kita akan mengetahui bahwa ternyata di bulan itu tidak ada udara untuk bernafas. Tidak ada air juga tumbuhan yang hidup. Cuaca di bulan pada waktu siang hari itu sangat panas. Dan ketika malam suhunya sangat dingin. Dan lama waktu malam hari ternyata sampai dua minggi (hal 24-25).

Secara keseluruhan buku ini  sangat menarik. Meski tipis, tetapi menyimpan banyak sekali pengetahuan. Buku ini saya rasa bisa dijadikan pendamping bagi anak untuk belajar ilmu pengetahuan alam. Apalagi bagi anak-anak yang tertarik dengan Tata Surya.  Seri Benda Langit Bercerita ini, sebenarnya memiliki empat seri. Yaitu, Matahari, Bintang, Bulan dan Planet. Semuanya bisa dikoleksi untuk menunjang anak dalam belajar di rumah.

Srobyong, 28 Agustus 2020

3. Bintang

Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam Lewat Cerita

Dimuat di Kedaulatan Rakyat 10 November 2020

Judul               : Seri Benda Langit Bercerita; Bintang

Penulis             : Erlita Pratiwi

Ilustrator         : Chaterine Hay

Penerbit           : Tiga Ananda

Cetakan           : Pertama, Juni 2020

Tebal               : 32 halaman

ISBN               : 978-623-206-561-1

Peresensi         : Ratnani Latifah. Penulis dan penikmat buku asal Jepara

Siapa bilang belajar ilmu pengetahuan alam itu susah? Melalui buku ini kita bisa mengajak anak belajar ilmu pengetahuan alam dengan cara yang menyenangkan. Beberapa anak sering mengeluh  bahwa pelajaran ilmu pengetahuan alam itu cukup susah. Meski tidak semenakutkan sebagaimana  matematika, pelajaran ini cukup membuat anak terbebani. Apalagi jika anak itu kurang suka dan agak lamban dalam memahami materi ilmu pengetahuan alam. Karena disadari atau tidak ada bagian-bagian dari materi ilmu pengetahuan alam yang memang agak sulit dan membingungkan. Salah satunya materi Tata Surya.

Buku ini sangat tepat dibacakan untuk anak-anak usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.  Apalagi buku ini dipaparkan dengan  gaya bahasa yang mudah dipahami. Tidak hanya itu buku ini juga dilengkapi dengan kamus kecil yang membahas kata-kata yang sulit, yang kurang dipahami anak.  Buku karya terbaru Erlita Pratiwi ini membahas tentang benda langit, khususnya bintang. Siapa sih yang tidak mengenal bintang? Benda langit yang bentuknya bersudut lima dan hanya terlihat pada malam hari.

Penulis yakin, hampir semua orang termasuk anak-anak pasti mengenal bintang. Tapi siapa yang menyangka bahwa bentuk asli dari bintang tidaklah seperti yang kita lihat selama ini. Tidak hanya masalah bentuknya, melalui buku ini, kita akan menemukan fakta-fakta menarik tentang bintang yang belum kita pahami.

Bintang terbuat dari zat hidrogen (H) dan helium (He) yang ada di udara. Bentuk bintang ternyata bulat sebagaimana matahari dan bulan. Bintang memiliki suhu tubuh yang sangat panas. Suhu di permukaannya 5.600 derajat Celcius. Di bagian tengahnya adalah 15 juta derajat Celcius. Karena suhu panas itulah sehingga bintang menghasilkan panas dan cahaya. (8-10).

Itu baru sebagian pembahasan tentang bintang yang dipaparkan penulis. Masih banyak penjelasan lain yang pastinya akan membuat wawasan dan pengetahuan kita bertambah. Di antaranya warna bintang, letak bintang, alasan kenapa bintang hanya terlihat pada malam hari saja, pola bintang dan banyak lagi.

Dilengkapi dengan gambar-gambar yang apik,  buku ini sangat menarik dan tidak membosankan saat membacanya. Meski tergolong tipis, tetapi buku ini sangat bermanfaat. Buku ini  sangat cocok dijadikan pendamping belajar anak. Melalui buku ini bisa jadi anak yang awalnya kurang suka materi ilmu pengetahuan alam mungkin bisa jadi mulai suka dan tertarik. Apalagi di sini penulis tidak menceritakan bintang dengan cara yang biasa. Tetapi penulis membuat seolah-olah bintang bisa berbicara.

Meski tema Tata Surya sudah cukup banyak diangkat penulis lain, tapi tetap saja buku ini memiliki nilai unik sendiri dan tidak sama dengan kebanyakan buku yang ada.  Selain membahas Bintang, penulis juga membahas benda langit lainnya dari Bulan, Matahari juga Planet-planet. Semua menarik untuk dikoleksi dan dibacakan untuk anak.

Srobyong, 4 September 2020

4. Planet-planet 

Mengenal Planet-planet dalam Tata Surya

Judul               : Seri Benda Langit Bercerita; Planet

Penulis             : Erlita Pratiwi

Ilustrator         : Chaterine Hay

Penerbit           : Tiga Ananda

Cetakan           : Pertama, Juni 2020

Tebal               : 32 halaman

ISBN               : 978-623-206-561-1

Peresensi         : Ratnani Latifah. Penulis dan penikmat buku asal Jepara

Salah satu materi ilmu pengetahuan alam yang menarik dan membuat  anak-anak penasaran adalah Tata Surya. Kenapa? Karena materi itu sangat dekat dengan anak-anak. Matahari, bulan dan bintang adalah salah satu hal yang sering anak lihat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tidak heran jika anak kemudian merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam tentang pembahasan ity—baik tentang matahari, bulan, bintang dan juga planet. Anak penasaran dengan bagaimana bentuk Tata Surya atau hal-hal lain yang terkait di dalamnya.

Apa itu Tata Surya? Apa itu Planet? Buku setebal 32 halaman ini akan menjawab rasa penasaran anak dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Buku ini sangat tepat untuk dibaca anak-anak dengan didampingi orangtua. Melalui buku ini pula anak akan semakin mengenal tentang planet yang bahkan mungkin tidak dibahas di sekolah.

Tata surya sendiri adalah  kumpulan benda langit yang terdiri atas Matahari dan benda langit lain yang mengelilingi Matahari. Planet adalah salah satu benda langit yang mengelilingi Matahari.  Di sekolah, anak sering diterangkan oleh para guru bahwa jumlah planet di dunia adalah sembilan. Yaitu Merkurius,Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Akan tetapi di sini kita akan menemukan fakta bahwa masih ada beberapa lagi nama planet yang tidak ada pembahasan dalam materi pelajaran. Apa saja planet itu? lebih lengkapny kita bisa menemukan pembahasanya di dalam buku ini.

Planet sendiri terbentuk dari batuan dan logam. Planet terbagi dari dua yaitu planet luar—yaitu planet yang jauh dari matahari—dan planet dalam—yaitu planet yang dekat dengan matahaari (hal 8-9). Masing-masing planet tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Jika sebagian planet tidak dapat dihuni manusia, maka bumi adalah satu-satunya planet yang bisa dihuni manusia. Karena bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki samudra. Bumi kaya dengan oksigen dan awan putih bergulung-gulung.

Kenapa planet lain tidak bisa dihuni manusia? Hal itu terjadi karena  beberapa alasan. Misalnya  Merkurius, yang berada paling dekat dengan Matahari, sehingga ia memiliki suhu yang sangat panas. Lalu Mars memiliki temperatur yang sangat dingin.  Jupiter dan Saturnus, sama-sama tidak memiliki tanah untuk dipijak.  Di Planet Jupiter hanya ada gas, angin ganas dan petir menyambar-nyambar. Atmosfernya beracun dan awannya tidak enak (hal 18-19).

Masih banyak penjelasan lain tentang planet yang bisa kita temukan di dalam buku ini. Meski tipis buku ini memuat banyak pengetahuan. Selain membahas planet di buku ini akan disinggung pula tentang asteroid juga komet. Membaca buku ini wawasan anak akan semakin bertambah.  Dilengkapi dengan pojok kosa-kata yang membantu anak memahami kata-kata yang sulit, serta gambar-gambar yang apik, semakin menambah nilai jual dan membuat anak tidak bosan saat membaca.

Buku ini sangat patut dikoleksi bersama dengan seri lainnya. Karena buku Seri Benda Langit Bercerita, memang terdiri dari empat buku; yaitu Planet, Bulan, Bintang dan Matahari. Dan meskipun buku bertema “Tata Surya” sudah cukup banyak diterbitkan, buku ini tetap menarik untuk dibaca. Karena setiap buku pasti memiliki sisi menarik dan keunggulan sendiri.

Srobyong, 20 September 2020 





Sunday 13 December 2020

Review Buku - Mengenal Kendaraan Besar dan Kuat Lewat Cerita

 

Judul : Kumpulan Cerita Kendaraan Super Kuat dan Menakjubkan 

Penulis : Tyas K.W.

Penerbit : Tiga Ananda

Cetakan : Pertama, Juni 2020 

Tebal : Viii + 104 halaman

ISBN : 978-623-206-541-3

Pernah merasa penasaran dengan kendaraan yang digunakan dalam sebuah proyek, misalnya pembuatan jalan? Apa nama kendaraan itu dan kegunaannya? Buku terbaru karya Mbak Tyas K.W menceritakan dengan cara yang unik tentang berbagai kendaraan besar dan kuat atau yang sering disebut alat berat. 

Contohnya saja kisah tower crane. Di mana keberadaannya ternyata membuat Bisy si bus merasa penasaran. Empat hari libur Bisy ternyata ketinggalan info tentang adanya Pak Towery,  tower  crane. Bisy pun ingin mengenal lebih dekat dengan  teman satu proyeknya itu. Ia heran bagaimana Pak Towery bisa bekerja dengan giat dan kuat, padahal tugasnya sangat berat. 

Ada juga kisah Mixy, truk pencampur beton. Hari itu Mixy mengerjakan tugasnya dengan baik. Tiba-tiba datang Taby menyapanya.  Mereka bercakap sebentar. Dari percakapan itu Mixy jadi tahu kalau Taby bisa istirahat.  Sebetulnya ia pun ingin istirahat dan berlibur tapitapi anya pekerjaan tidak bisa ia tinggalkan begitu saja. Apa yang akan terjadi jika ia berhenti menggiling? 

Ada  juga kisah truk tanah yang ingin melihat pasar malam. Tapi ia sedang memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan. Ia tidak bisa pergi sebelum pekerjaan itu usai.  Dummpy, Truk Tanah  berusaha mengerjakan tugasnya agar bisa cepat selesai tapi tetap saja pekerjaannya masih banyak. Saat pulang Dummy sempat mogok karena ingin melihat pasar malam. Apakah Dummy berhasil melihat pasar malam? Dan apa saja tugas Dummy di proyek pembangunan? Temukan kisah dan faktanya di buku ini. 


Kisah Hody, backhoe Yang tidak kalah seru. Hody ternyata sangat ingin membersihkan diri. Ia sudah tidak tahan dengan tubuhnya yang kotor. Karena itu ia segera menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap pulang tepat waktu agar bisa dibersihkan. Tetapi di tengah jalan, Hody harus menghadapi macet panjang. Ada truk lowboy besar yang menghalangi jalan. Apa yang dilakukan Hody agar sampai tepat waktu?


Masih banyak kisah -kisah lain yang tidak kalah seru. Dan tidak ketinggalan berbagai fakta unik alat berat dijelaskan. 






Membaca buku ini selain dapat hiburan cerita yang seru, anak pun mendapat pengetahuan baru. Tidak ketinggalan membaca buku ini kita pun bisa belajar tentang beberapa sikap terpuji yang harus dimiliki anak. Seperti memiliki sikap rajin, mau menolong orang lain yang kesusahan, disiplin dan banyak lagi. Dengan bahasa yang mudah dipahami pasti akan suka. Apalagi dengan ilustrasi gambar yang menarik.


Mengambil tema yang tidak pasaran dan berbeda dari buku yang ada, penulis akan memberikan banyak pengetahuan yang jarang kita temukan. Seru dan menarik. Apalagi buku ini pun dilengkapi fakta unik alat berat juga aktivitas seru. Sangat pas dibaca anak. Akan lebih bagus jika ada orangtua sebagai pendamping



Srobyong, 13 Desember 2020  

Review Buku - Sejuta Cerita Bersama Hujan


Judul               : Meskipun Hujan Masih Turun

Penulis             : Shabrina Ws

Penerbit           : Tinta Merah Indonesia, bekerjasama dengan Yutaka Pika-Pika

Cetakan           : Pertama, November 2020

Tebal               : 250 halaman

ISBN               : 9786239442477

~Dalam cerita penulis mungkin perlu kisah yang masuk akal. Sementara dalam kehidupan nyata, sering kali beberapa hal seolah di luar nalar~ hal 49.

Hidup memang selalu penuh kejutan. Kita tidak mungkin bisa menebak kejadian-kejadian tidak terduga yang akan hadir mewarnai hidup kita bahkan menjadi babak baru dalam hidup ini. Karena hidup itu memang penuh misteri. Meski pun di luar nalar, kalau itu sudah ketentuan Tuhan, kita bisa apa?

Senggani duduk sendirian menunggu kereta yang akan mengantarkannya ke kota perantaunnya, kota Malang. Bersama hujan ia duduk menerenungi kejadian yang tidak terduga. Gani tidak pernah menyangka kalau Wira akan marah kepadanya,  melontarkan kata-kata yang membuatnya kesal. Padahal dulu Wira tidaklah seperti itu, ia selalu mendukung apa pun yang Gani lakukan. Tapi sekarang?

“Pergilah. Aku nggak akan nahan, nggak akan halangi. Toh, aku nggak bisa ngasih apa yang kamu impikan. Kita nggak usah pura-pura lagi.” (hal 8)

Bersamaan dengan kejadian tersebut, Gani dipertemukan dengan sosok yang sempat ia curigai bernama Pengelana. Entah ada angin apa, pria asing itu tiba-tiba duduk di sampingnya, bercerita dan membuat Gani merasa tidak enak hati. Dan dari sanalah kejadian itu dimulai. berbagai kejadian tidak terduga hadir mewarnai hidup Gani, membuat gadis itu senang, sedih, takut, cemas, khawatir dan rasa-rasa lainnya.

Kehadiran Pengelana yang mendadak itu, ternyata sedikit banyak telah membuat hidup Gani lebih berwana. Dari percakapan ringan, kepingan gambar yang membuat hati hangat atau video-video dan lagu-lagu yang menghibur. Kehadiran Pengelana sedikit banyak membuat Gani melupakan masalahnya dengan Wira, yang sudah tumbuh bersama sejak kecil. Termasuk kemarahan Gani ketika mengetahui Wira pergi ke Batam tanpa bercerita padanya.

Tapi Gani menyadari bahwa ia harus ekstra hati-hati dalam merajut pertemanan ini. Ia tidak boleh larut dan goyah. Karena ia tahu dengan pasti ada Zakiya, yang bahkan dizinkan untuk memplagiat puisi karya Pengelana. Kalau bukan gadis istimewa lalu apa? Rumit dan penuh kejutan ... itulah kisah Senggani, Pengelana dan Wira.

“Aku bertanya kepadamu, pakah ada  sesuatu yang kebetulan di dunia ini?

Katamu, kebetulan atau keberuntungan mungkin ada pada mereka yang tak percaya takdir.” (hal 2-3)

Tema cinta memang tema yang sudah pasaran. Meskibegitu tema cinta tidaklah membosankan. Karena selalu ada cerita-cerita apik yang bisa diramu sedemikian rupa dan asyik untuk dinikmati. Sebagaimana kisah “Meskipun Hujan Masih Turun” dengan bahasa lugas dan juga puitis, penulis berhasil menghidupkan kisah ini. Dari segi penokohan, alur dan plot sepertinya sudah dirancang dengan sedemikian rupa. Pantas saja ketika membaca prolog cerita pembaca akan langsung dibuat jatuh cinta, tidak bisa berhenti membaca sebelum menamatkan kisahnya. Ini saya banget. Hhehh.😀

Secara keseluruhan  novel ini sangat menarik, seru dan bikin gregetan. Selain itu novel ini pun terasa sangat dekat. Karena penulis menceritakan Senggani sebagai sosok penulis yang selalu rajin berkarya dan rajin mantengi grup Sastra Minggu Pagi.

Beberapa hal yang saya suka dari ini adalah kutipan-kutipan soal penulisan yang diselipkan Mbak Shabrina, yang membuat saya kembali belajar tentang hal-hal yang bersangkutan dengan kepenulisan. Salah satunya untuk mengendapkan naskah duulu.

“Simpan naskahmu hingga saat membukanya kembali kau seperti menemukan benda asing.” (hal 28)

Atau kutipan-kutipan dari buku yang sejatinya memang menarik dan patut untuk direnungkan.  Sebagaimana kutipan dari buku karya Yasmin Mogahed. Kutipan itu benar-benar sesuai dengan keadaan Gani yang berada dalam kebimbangan.

“Kita tidak bisa menghindari semua kepedihan. Tetapi dengan menyesuaikan harapan, respon dan fokus, kita dapat menghindari luka.” (Reclaim Your Heart –hal 212)

         

Bagi penikmat kisah romance, novel ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk dibaca. Apalagi di musim penghujan seperti ini yang memang cocok dengan judul novel. Sambil membaca sambil menikmati deru hujan dan secangkir kopi. Nikmat sekali. Hehheh.

Tidak melulu soal cinta, masalah kepenulisan atau persahabatan, novel ini juga kental dengan kekeluargan. Karena di sini kita pun bisa melihat bagaimana sikap Gani ketika harus menghadapi kenyataan tentang keadaan orangtuanya. Membaca novel ini selain disuguhi kisah yang menarik, kita pun bisa belajar cukup banyak hal. Dari kesungguhan dalam menulis, sindiran halus soal plagiasi, bakti orangtua dan banyak lagi.

“Manusia tidak lain hanyalah kumpulan hari. Setiap satu hari berlalu, maka sebagian dari diri kita pun ikut pergi.” (Hasan Al-Bashri-hal 154)

 Srobyong, 13 Desember 2020


 

Wednesday 8 April 2020

[Resensi Buku] Ketika Kita Harus Berani Membuat Pilihan

dokumen pribadi 



Judul               : Sociophilia
Penulis             : Febri Purwantini
Penerbit           : Cerita Kata
Cetakan           : Pertama, Maret 2020
Tebal               :212
ISBN               : 978-623-92949-3-9

Tema cinta dan impian, mungkin sudah banyak diangkat dalam berbagai kisah novel dalam pasar buku di Indonesia. Namun sebagaimana kita ketahui, tema-tema tersebut, masih selalu ditunggu dan tetap asyik untuk dinikmati. Sebagaimana novel hasil karya Mbak Febri. Meski mengambil tema yang bisa dibilang pasaran, tetap saja novel ini cukup menarik untuk dibaca. Dengan bahasa sederhana dan tidak jlimet, pembaca akan dihibur dengan kisah ringan tentang perjalanan hidup Dafina dalam menghadapi berbagai problematika di sekitarnya.

Sudah sewajarnya setelah menyelesaikan kuliah, kita akan termotivasi untuk segera mendapatkan pengalaman baru dengan memperoleh pekerjaan sesuai dengan jurusan yang kita pilih.  Rasanya sangat memalukan, setelah menyelesaikan pendidikan strata satu, tetapi kita malah menganggur dan tidak kunjung bekerja. Setidaknya itulah dilema yang dialami Dafina. Ia merasa rendah diri dan merasa tidak berguna.

Padahal sahabatnya, Kalandra, sudah satu langkah berada di depannya. Jika segala prosesnya lancar, Kalandra bisa langsung berangkat ke Jepang. Kalau boleh jujur Defina merasa sedikit iri. Namun dia bisa apa, ketika setiap kali dia berusaha mengirimkan lamaran, tetapi belum ada yang menerima lamaran pekerjaannya?

Beruntung Dafina memiliki keluarga yang selalu mendukung dan memberinya motivasi untuk tetap bertahan. Hingga akhirnya kesempatan untuk mencicipi asam manis dunia kerja berhasil Dafina raih. Namun dunia kerja ternyata tidak seindah atau semudah bayangannya. Apalagi kebetulan bos di tempatnya bekerja benar-benar menyebalkan dan super galak.  Di sana Dafina harus belajar tentang arti penting kesabaran.

Tidak hanya harus berlatih kesabaran karena sikap bosnya yang super ngeselin, hati Dafina juga harus diuji dengan virus merah jambu yang membuatnya kalang kabut.  Dan pada titik yang sama, Dafina menyadari bahwa pekerjaannya saat ini, bukanlah passion yang selama ini dia inginkan.

Secara keseluruhan novel ini cukup menarik. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kisah hidup Dafina bersama teman-teman dan keluarganya.  Misalnya tentang sikap harmonis dan saling peduli dalam keluarga, tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, berani mengejar impian dan passion yang kita miliki dan banyak lagi.

Hanya saja novel ini masih menyimpan banyak lubang-lubang yang jika ditambal akan semakin menarik dan memikat. Misalnya dalam prolog cerita. Kalau boleh jujur prolog ini masih kurang nendang dan belum membuat pembaca di awal untuk memiliki rasa penasaran yang tinggi untuk melanjutkan membaca pada bab selanjutnya. Padahal kalau penulis bisa menampilkan prolog yang lebih mendebarkan dan membuat penasaran, pasti kisah akan lebih menarik sejak awal membuka halaman buku ini.
Lalu ada pula bagian yang diceritakan kurang detail dan terasa lompat-lompat, sehingga kisah jadi terasa terburu-buru dan kurang hidup. Di luar isi cerita, saya agak terganggu dengan penulisan judul pada tiap bab. Secara kasat mata tulisan itu memang terlihat bagus dan menarik. Tapi  kalau tidak jeli, pembaca akan sering dalam mengeja huruf dan membuat pembaca salah membaca judul bab.   Dari segi tulisan, secara keseluruhan sudah sangat rapi. Saya hanya menemukan satu kesalahan tulis pada halaman 48 Moda transportasi ..., mungkin maksudnya Modal transportasi.

Satu lagi yang membuat saya penasaran kenapa judul novel ini adalah  Sociophilia? Padahal dari pengataman saya, dari segi dan judul keduanya tidak ada benang merahnya. Atau mungkin karena daya serap saya yang kurang dalam menyambungkan benang merah di antara keduanya?  

Namun lepas dari kekurangannya, dari segi gaya bercerita, penulis sudah memiliki modal yang luwes dan menarik.  Ini bisa jadi modal selanjutnya untuk menghasilkan karya-karya yang lebih menarik.  Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan rasa salut kepada penulis yang berhasil menghasilkan karya yang menghibur.

“Kita nggak bisa nyenangin semua orang. Kalau bisa, sih, kerja jangan hanya mengharap pujian dari orang. Entar kita bakal kecewa berat kalau nggak dapat.” (hal 159).

Srobyong, 8 April 2020



Thursday 13 February 2020

[Resensi] Pentingnya Menjaga Kelestarian Ekosistem Laut


Tiga  picture book ini merupakan dua seri karya Mbak Ruri Irawati, salah satunya adalah “Seri Dongeng Plus Aktivitas” sedangkan dua buku lainnya termasuk “Seri Lindungi Lautku” ketiga buku ini diterbitkan di Penerbit Ananda, Tiga Serangkai.

Pertama mari kita berkenalan dengan “Seri Dongeng Plus Aktivitas” bertajuk “Rahasia Harta Terpendam."

Menanamkan Sikap Rajin dan Kerja Keras
Judul               : Rahasia Harta Terpendam
Penulis             : Ruri Irawati
Ilustrator         : Gage Studio
Penerbit           : Tiga Ananda
Cetakan           : Pertama, Mei 2019
Tebal               : 32 halaman
ISBN               : 978-623-206-160-6
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

Menanamkan pendidikan karakter kepada anak harus dilakukan sedini mungkin.  Karena pendidikan karakter merupakan salah satu dasar penting dalam membangun sikap tanggung jawab anak. Selain guru, orangtua juga memiliki peran penting dalam membangun karakter  baik kepada anak. Apalagi orangtua sebagai madrasah pertama juga role mode bagi anak.

Salah satu metode yang bisa dipilih dalam menanamkan pendidikan karakter adalah melalui media membaca dan mendengarkan.  Di sini orangtua bisa memulainya dengan  mengajak anak untuk menyukai buku dengan membacakan  dongeng-dongeng seru di sekitar kita. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia kaya akan dongeng-dongeng seru yang memiliki banyak contoh keteladanan. Misalnya dongeng Malin Kundang, Timun Emas, Tangkuban Perahu,  Sangkurian, Batu Menangis dan banyak lagi.

Ketika orangtua membacakan sebuah cerita kepada anak, maka anak akan merekam dan mengingat-ingat setiap kisah yang dipaparkan. Membacakan kisah dongeng bisa membantu daya ingat anak lebih tajam, juga mengasah rasa ingin tahu anak.  Lalu bagaimana cara memilih kisah dongeng yang pas bagi kebutuhan anak?  Mengingat banyak sekali buku-buku bertemakan dongeng nusantara di toko buku.

Hampir semua penerbit besar, pernah menerbitkan buku-buku dongeng yang menarik. Bisa dibilang tema dongeng sudah sangat pasaran. Namun pada fakta di lapangan, tema dongeng tetap selalu diminati dan tetap laris manis dipasaran. Hal itu terjadi karena  masing-masing penulis pasti memiliki keunikan tersendiri dalam menghadirkan dongeng tersebut. Sebagaimana buku bertajuk “Rahasia Harta Terpendam” karya terbaru dari Ruri Irawati.

Secara umum, buku ini menceritakan kembali dongeng  dari Bali. Namun dengan tambahan aktivitas seru yang dihadirkan penulis, buku ini  menjadi berbeda dari dongeng kebanyakan. Apalagi buku ini juga disertai fakta unik tentang budaya Bali yang akan menambah pengetahuan anak.

Menceritakan tentang kisah hidup seorang  bapak yang tinggal bersama lima anaknya.  Bapak itu memiliki ladang yang amat luas. Namun sayang sekali, kelima anaknya itu tidak memiliki sikap rajin dan kerja keras sebagaiamana ayahnya. Kelima anaknya sangat malas. Mereka tidak pernah mau membantu bapakanya.

Padahal kelima anaknya mau menikmati hasil dari kerja keras bapaknya. Bahkan ketika bapaknya sudah mulai sakit-sakitan, mereka tetap tidak peduli dan tetap hidup boros. Hingga lambat laun, harta mereka  mulai berkurang.    Dan sakit bapak mereka semakin marah. Di sana sang bapak memberi wasiat agar kelima anak itu menggali harta yang konon katanya dia pendam dalam ladang. 
“Anak-anakku, galilah harta yang kupendam di ladang. Bagilah rata untuk kemakmuran kelak” (hal 11).

Setelah bapak mereka meninggal, mereka tidak sabar untuk menggali harta terpendam itu. Namun setiap kali mereka berusaha menunaikan wasiat bapaknya, yang mereka temukan bukanlah harta karun.  Misalnya si sulung, I  Wayan setelah menggali, ia menemukan salura air terseumbat, anak ketiga, I Nyoman  menemukan sisa-sisa benih tanaman, anak keempat, I Ketut hanya menemukan cacing yang menempel di cangkul dan anak kelima,  I Putu hanya menemukan pupuk yang belum terpakai. Namun dari semua penemuan itu mereka menyadari sesuatu yang sangat penting di balik wasiat bapaknya.

Buku yang  diperuntukkan untuk anak tingkat TK dan SD ini akan sangat mudah dipahami anak. Bahasanya sederhana dan disertai gambar, pastinya akan membuat anak betah saat membacanya.  Membaca buku ini kita bisa belajar tentang arti penting sikap rajin. Yaitu sikap  suka bekerja dan selalu sungguh-sungguh. Sikap ini kebalikan dari sikap malas yang lebih sering membuang waktu.  Selain itu melalui kisah ini kita bisa belajar tentang sikap kerja keras. 

Srobyong, 4 Agustus 2019

Dimuat di Radar Madura 24 Agustus 2019 



Kedua  ada  “Seri Lindungi Lautku” yang bertajuk “Rumah Baru Mola”

Pentingnya Menjaga Kelestarian Ekosistem Laut

Judul               : Rumah Baru Mola
Penulis             : Ruri Irawati
Ilustrator         : Chatarina Hayu P.
Penerbit           : Tiga Ananda
Cetakan           : Pertama, Juni 2019
Tebal               : 32 halaman
ISBN               : 978-623-206-177-0
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

Indonesia terletak di antara dua samudera besar, yaitu Samudera Hindia dan  Samudera Pasifik. Maka tidak heran jika wilayah Indonesia terdiri dari banyak perairan laut  daripada daerah daratan. Karena alasan itulah  Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Laut di Indonesia memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya sebagai pembangkit listrik tenaga air,  tempat budidaya serta membantu membersihkan polusi udara. Karena tanpa kita sadari laut bisa menyerap karbon dioksida kurang lebih 43,6 persen kadar karbon dunia. 

Tidak hanya itu laut juga bermanfaat sebagai  wahana wisata. Karena di dalam kedalaman laut kita bisa menemukan keindahan alam yang luar biasa. Di sana terdapat kecantikan terumbu karang yang memukai, ada pula barisan kehidupan ikan-ikan yang tidak kalah menawan. Namun sangat disayangkan, saat ini laut sudah semakin rusak karena ulah manusia sendiri.

Kebiasaan manusia yang suka membuang sampah sembarangan, berdampak pada kerusakan laut. Tidak hanya itu kebiasaan menangkap ikan dengan cantrang, bom atau pukat laut, telah menghancurkan populasi ikan dan merusak ekosistem laut dan terumbu karang. Begitu pula dengan wisatawan bahwa laut yang suka bertindak sesuka hati dan mengganngu tanaman dan hewan laut.   Padahal sebagaimana kita ketahui ekosistem laut memiliki banyak sekali manfaatnya terhadat manusia. Oleh sebab itu, kita harus melindungi dan  melestarikan  ekosistem laut. 

Kesadaran akan kepedulian terhadap laut ini harus kita tanamkan kepada anak sejak kecil. Dengan begitu anak akan terbiasa untuk mencintai dan peduli dengan kelestarian ekosistem laut. Salah satunya adalah dengan mengenalkan buku “Seri Lindungi Lautku, Rumah  Baru Mola” karya Ruri Irawati. Dengan gaya bahasa sederhana dan pendek-pendek, buku ini sangat pas untuk dikenalkan kepada anak. Apalagi dengan tambahan ilustrasi yang menarik, pastinya akan membuat anak tidak bosan selama membaca. 

Buku ini sendiri mengisahkan tentang Mola, si ikan mola-mola yang kehilangan rumah karena menjadi jalur lalu lintas kapal. Karena itu, Mola pun mencari tempat tinggal baru untuk berlindungan. Setelah mencari-cari tempat yang paling nyaman, akhirya Mola menemukan semua rumah baru yang di sekelilingnya terdapat banyak pemandangan yang cantik.

Setelah membersihkan rumahnya, Mola berniat berjalan-jalan di permukaan laut. Namun betapa kagetnya Mola, ketika dia tengah asyik berenang, dia melihat ada dua wisatwan yang terus mengikutinya. Awalnya Mola senang, karena mengira bahwa manusia itu menyukai keelokan dirinya. Namun, lama-lama Mola terganggu, karena wisatawan itu mulai ingin menyentuh tubuh Mola.

Saat berusaha menghindari kejaran dari wisatawan, Mola tersesat di sebuah tempat yang asing. Di mana di tempat itu banyak sekali terumbu karang yang telah mati. Di sana Mola diingatkan ikan buntal untuk hati-hati, karena tempat itu adalah tempat yang sering didatangai para wisatawan laut dan  merekalah yang merusakan tempat itu. Lalu bagaimana dengan nasib Mola yang sedang dikejar para wisatawan? Selengkapnya bisa dibaca di buku ini.

Mengambil tema yang masih jarang ditulis penulis lain, buku ini sangat menarik untuk dibaca. Selain mengajarkan rasa cinta dan peduli pada kelestarian ekosistem laut, buku ini juga akan menambah banyak pengetahuan kepada anak tentang  hewan langka di laut. Misalnya tentang ikan mola-mola, salah satu ikan raksasa yang tinggal di perairan hangat termasuk di Indonesia, memiliki nama lain sunfish, karena ikan ini suka berjemur,  makanan kesukaan mola-mola adalah ubur-ubur, kepiting, zooplankton, dan alga. Serta masih banyak lagi pengetahuan yang dirangkum penulis dalam buku ini.Kemudian tidak kalah penting buku ini juga mengingatkan kepada kita tentang selalu bersikap baik dan peduli, saat melakukan wisata laut.

Srobyong, 9 Agustus 2019 

Dimuat di Padang Ekspres , Minggu 15 September 2019 



Dan terakhir masih dari “Seri Lindungi Lautku” ada kisah bertajuk “Mencari Si Monster Cantrang” 

Melindungi Biota Laut dari Cantrang

Judul               : Mencari Si Monster Cantrang
Penulis             : Ruwi Irawati                                                      
 Ilustrator        : Chatarina Hayu P
Penerbit           : Tiga Ananda
Cetakan           : Pertama, Juni 2019
Tebal               : 32 halaman
ISBN               : 978-623-206-176-7
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

Indonesia dikenal sebagai negara  maritim. Alasannya karena Indonesia adalah negara yang berada atau  dikelilingi oleh samudra yang sangat luas. Dari sebagian besar wilayah yang ada, wilayah perairan di Indonesia itu lebih luas daripada daratan. Maka tidak heran jika kemudian kita ketahui, bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut yang sangat banyak. Dari 6000 spesies ikan yang ada di dunia, setidaknya 2500  yang di antaranya berada di wilayah Indonesia.

Oleh sebab itu perlu dilakukan pelestarian biota laut untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.  Apalagi saat ini berbagai biota laut mulai terancam punah,  karena ulah manusia sendiri, yang suka bertindak semena-mena dan tidak memedulikan kelestarian lingkungan dan kehidupan di laut.  Salah satu caranya adalah dengan mengajak anak membaca buku ini. Melalui buku ini, anak akan diajak untuk peduli dan siap menjaga ekosistem laut.

Di sadari atau tidak semakin banyak perburuan liar yang dilakukan manusia guna menangkap hewan-hewan laut, seperti penyu, terumbu karang, ikan-ikan langkah dan banyak lagi.  Di mana dalam perburuan ikan banyak yang  memanfaatkan bom, pukat harimau juga  cantrang—alat menangkap ikan yang berukuran besar dan dioperasikan hingga menyentuh dasar laut. Selain terumbu karang yang ikut rusak terseret cantrang, banyak pula ikan-ikan yang tertangkap namun hanya sekitar yang bisa dikonsumsi. Akibatnya berdampak pada rusaknya  populasi ikan di lautan.

Karena itu penting bagi kita untuk mulai peduli dan menjaga laut agar terhindar dari berbagai kejahatan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan melindungi laut dari sampah juga tidak melakukan lagi perburuan liar atau menangkap ikan dengan pukat haraimau atau cantrang.  Kita harus menyadari sebagaimana manusia, ikan juga ingin hidup damai dan sejahtera.

Buku ini  menceritakan tentang rasa penasaran Ole,  si ikan coecalanth kecil, tentang keganasakan Monster Cantrang,  yang pernah diceritakan neneknya.  Sang nenek meminta Ole agar bersembunyi di gua, agar tidak ditangkap oleh Cantrang. Namun Ole bandel. Diam-diam dia mencoba mencari tahu tentang Monster Cantrang. Dia tidak tahu bahwa bahaya besar telah mengintainya. Kira-kira apa yang akan terjadi?

Mengambil tema tentang kepedulian ekosistem laut. Melalui buku ini, kita akan mengajak anak untuk mengenal ikan purbakala yang hampir punah, serta menumbuhkan rasa cinta  dan sikap siap untuk  melindungi biota laut.  Dilengkapi dengan fakta-fakta seru tentang binatang laut, buku ini sangat pas untuk dibaca anak.  Tidak hanya itu melalui kisah yang dikisahkan, anak belajar untuk menjadi anak yang mau mendengar nasihat dari orangtua.

Srobyong, 3 Agustus 2019