Friday 30 November 2018

[Resensi] Kiat Meraih Kesuksesan dalam Membangun Bisnis

Dimuat di Jateng Pos, Minggu 18 November 2018 


Judul               : Madesu : Masa Depan Sukses!
Penulis             : Danu Sofwan
Penerbit           : Pastel Books
Cetakan           : Pertama, Februari 2018
Tebal               : 216 halaman
ISBN               : 978-602-6716-20-0
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

“Fall in love  with the process and the result will come. Bukan hasil akhir, tapi dengan menyabari proses, akhirnya akan berhasil.” (hal 9).

Menjadi orang sukses itu mimpi setiap orang. Kesuksesan akan membuat kita mudah dalam memenuhi berbagai kebutuhan dalam hidup. Akan tetapi, perlu kita cacat meraih kesuksesan  itu mudah. Perlu perjuangan keras, ketekunan, keulutan yang tangguh  serta tidak mudah putus asa.

Buku ini dengan gaya bahasa yang ringan, persuasif, lugas dan menarik, akan mengajak kita belajar tentang kiat sukses dalam berbisnis. Di sini kita akan belajar langsung dari  seorang  Founder dan CEO Randol—bisnis cendol yang sudah melebarkan sayapnya di berbagai kota di Indonesia. Ketekunan dan keuletan yang dilakukan Danu, telah menempatkannya menjadi salah satu pengusaha muda yang sukses di Indonesia.

“Keberhasilan sering datang bukan karena selalu melakukan hal benar, tapi dari rasa berani melakukan kesalahan untuk belajar! Jangan pernah berpikir untuk berhenti melakukan apa yang kita yakini. Karena di saat kita mampu mengendalikan pikiran, kita sedang diarahkan menuju keberhasilan.” (hal 21).

Langkah awal yang perlu kita miliki adalah dengan menemukan motivasi. Kalau dalam rumus Danu disebut rumus  MLM (multiple –Level Motivation). Di mana perlu kita sadari bahwa motivasi itu sesungguhnya memiliki kekuatan yang tersembunyi. Motivasi memiliki kekuatan untuk mendorong, membangkitkan, mengarahkan dan merangsang gairah seseorang untuk melakukan sebuah tindakan untuk mencapai sebuah tujuan. 

Motivasi Danu ketika ingin meriah kesuksesan adalah bisa membahagiaan ibu dan saudara-saudaranya. Sebagai anak laki-laki dia merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, setelah bisnis ayahnya bangkrut dan sang ayah meninggal dunia. Tentu saja saat itu Danu hanyalah seorang anak ingusan yang belum berpengalaman. Dalam upayanya memulai bisnis, tidak sekali dua kali Danu gagal dan bahkan menjadi korban penipuan. Namun karena semangat juang dan motivasinya yang tinggi, dia berhasil meraih tujuan yang ingin dia capai.

Selanjutnya adalah percaya dengan kemampuan diri sendiri dan berani mengambil resiko. Membangun bisnis memang tidak mudah. Oleh sebab itu kita harus berani menciptakan peluang agar ide yang kita miliki bisa dikenal dan diminati banyak orang. Kita harus berani melangkah, untuk mengenalkan ide bisnis atau produk yang ingin kita pasarkan.  Ini pula yang pernah dilakukan Danu. Ketika dia berinisiatif membuka usaha cendol, dia sempat ditertawakan teman-temannya. Karena bisnis cendol sudah banyak dilakukan orang lain dan dianggap biasa saja.

Ketiga adalah tidak mudah putus asa. Kita pasti paham, bahwa dalam upaya membangun sebuah bisnis, tidak mungkin kita langsung meraih kesuksesan dalam sekali jalan.  Pasti ada masa jatuh bangun yang harus kita rasakan terlebih dahulu, hingga akhirnya kita bisa mencecap keberhasilan.  Begitu pula yang dihadapi Danu dan para pengusaha lainnya. Di sinilah sikap tidak mudah putus asa, sangatlah kita butuhkan.  Meski gagal, kita tetap bangkit dan tidak menyerah.

Tidak kalah penting adalah kita harus berani membuka mindset.  Sadar tidak sadar cara berpikir kita ini memiliki peran penting dalam meraih kesuskesan. Ketika kita memiliki pikiran yang positif, yakin bahwa kita mampu maka  itulah yang kita raih. Sebaliknya jika kita berpikir negatif, merasa tidak berhasil, maka kegagalan itulah yang akan kita raih. Oleh sebab itu dalam membangun sebuah bisnis, Danu memaparkan ada empat fase yang harus kita lalui.

Pertama fase memulai; artinya kita berani mengeluarkan ide kita kepada khalayak dan memulai bisnis itu sendiri. Kedua fase membangun; di sini kita dituntut untuk memiliki menjadi pribadi yang tidak mudah menyerag dan tidak kapok mencoba, meski pernah gagal. Selanjutnya fase sabar; saat menghadapi berbagai rintangan dalam membangun bisnis, maka kita harus sabar dan berjiwa besar. Dan terakhir fase bangkit; di sini kita berani mencipatakan sesuatu yang baru yang bisa bermanfaat untuk orang lain juga diri sendiri.

Dilengkapi dengan kisah-kisah inspriatif dari penulis juga pengusaha lainnya, buku ini sangat menarik dan menginspirasi.  Buku ini sangat patut dibaca bagi siapa saja yang ingin memulai berbisnis, agar bisa mengambil pengalaman dari Danu. Apalagi dengan qoute-quote positif yang akan membakar semngat kita. Salah satunya,  “Seorang pesimis selalu melihat banyak kesulitan di setiap kesempatan. Tapi sebaliknya, seorang optimis selalu melihat banyak kesempatan dalam kesulitan.” (hal 46).

Srobyong, 20 Oktober 2018

2 comments:

  1. Wah. Inspiratif banget, dan memang kesuksesan harus dibarengi dengan semangat yang tinggi, sih. Yang males mundur aja hehe. Kayaknya aku harus baca buku ini nih.

    ReplyDelete