Dimuat di Koran Jakarta , Rabu 17 Oktober 2018
Judul : Madesu : Masa Depan Sukses!
Penulis : Danu Sofwan
Penerbit : Pastel Books
Cetakan : Pertama, Februari 2018
Tebal : 216 halaman
ISBN : 978-602-6716-20-0
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumna Universitas Islam
Nahdlatul Ulama, Jepara
Dulu Danu Sofwan bukan siapa-siapa. Namun dengan
kemauan keras dan tidak pantang menyerah, sekarang dia terdaftar sebagai salah
satu pengusaha muda sukses di Indonesia.
Dialah pendiri Randol—bisnis minuman cendol yang banyak meraup
keuntungan. Lebih dari 700 outlet
tersebar di seluru Indonesia. Buku ini dengan bahasa yang lugas, persuasif dan
mudah dipahami, akan mengajak kita untuk mengetahui lebih jelas tentang tips
dan trik yang dilakukan Danu hingga dia, bisa sukses menjadi seorang pebisnis.
Pertama adalah dengan mempraktikkan rumus MLM (Multi- Level Motivation). Sebagaimana kita ketahui motivasi adalah
kekuatan tersembunyi. Motivasi memiliki
dorongan yang bisa membangkitkan, mengarahkan, merangsang, dan mendongkrak gairah
seseorang melakukan berbagai tindakan untuk mencapai tujuan. Sebagaimana yang
dipaparkan Danu bahwa, “The best motivation is yourself.” (hal 25).
Sebelum Danu meraih kesuksesan, dia pernah berada
pada titik yang paling rendah. Setelah usahanya ayahnya bangkrut, Danu harus
menjadi kepala keluarga dan mengumpulkan uang untuk bertahan hidup. Sepuluh kali dia berusaha membangun bisnis
meski dengan modal sedikit, atau bahkan tanpa modal. Tetapi berkali-kali itu
juga, dia gagal dan bahkan sempat
menjadi korban penipuan. Akan tetapi Danu tidak menyerah. Dia terus merangkak
dan memotivasi dirinya sendiri untuk bangkit.
Tagline madesu—masa depan
suram, yang kerap menghantui pikirannya, dia jadikan motivasi tertinggi untuk
mengalahkannya. Di mana dia mengganti kata suram menjadi sukses.
Kedua, jangan pernah takut gagal. Dalam membangun
sebuah bisnis, kegagalan itu akan selalu adan sangat dekat. Tidak mungkin
sebuah usaha dimulai dan langsung melejit sukses. Bahkan Thomas Alva Edison
gagal berkali-kali sebelum akhirnya dia sukses menciptakan lampu bohlam pertama
di dunia. Hal itu pula yang pernah
dialami Danu. Dia gagal berkali-kali
dalam membangun bisnis. Namun kegagalan itu tidak pernah membuat semangatnya
surut. Dia mempraktikkan tiga hal, agar dia terus melangkah maju. Dia menyingkatkanya POC, yaitu : Passion (hasrat), Oppurtunity
(peluang) dan Chance (kesempatan).
Di sini Danu sangat menyadari bahwa dia memiliki passion
yang kuat untuk membangun sebuah bisnis cendol. Dia ingin menjadi seorang
entrepreneur. Oleh sebab itu dia selalu semangat. Karena dia menyukai dan
menikmati apa yang tengah dia kerjakan. Sebagaimana yang sering Steve Jobs
katakan, “Satu-satunya jalan untuk menghasilkan karya yang hebat adalah dengan
mencintai apa yang kamu kerjakan.” (hal 41).
Selain passion, Danu juga memanfaatkan
peluang yang ada. Danu selalu meyakini bahwa selalu ada kesempatan bagi siapa
saja untuk meraih kesuksesan. Untuk itulah dia terus berusaha melakukan yang terbaik dalam membangun
bisnis. Dia tidak peduli ketika ide
berbisnis cendol yang sempat dipandang sebelah mata dan ditertawakan
teman-temannya. Danu lebih memiliki tetap bergerak untuk mewujudkan impiannya
itu. Tentu saja Danu melakukan berbagai riset data sebelum akhirnya benar-benar
memulai usahanya. Dan hasilnya bisa kita lihat sekarang. Bisnisnya maju dan
mengantarkannya menjadi pengusaha muda yang sukses.
Terakhir adalah peluang. Banyak yang punya kemampuan, tapi banyak juga
yang tidak punya kesempatan. Yang pasti
orang-orang berhasil adalah mereka yang tidak pernah sekali pun menunggu
kesempatan datang, tapi mencoba mencari bahkan menciptakannya. Seperti quote
klasik, “Seorang pesimis selalu melihat banyak kesulitan di setiap kesempatan.
Tapi sebaliknya, seorang optimis selalu melihat banyak kesempatan dalam
kesulitan.” (hal 46).
Inilah yang dilakukan Danu. Dia menyadari bisnis
jualan cendol sudah banyak di mana-mana.
Bahkan mirisnya cendol kerap hanya dikenal sebagai minuman pinggiran.
Oleh karena itu Danu perlu membuat sesuatu yang unik dan berbeda dari minuman
cendol sudah pernah ada. Setidaknya dia harus mengangkat minuman cendol ke pasar modern Indonesia. Dia pun mulai melakukan konsep, mulai dari
membuat nama brand yang ear catchy, membuat packaging yang
fresh, membuat logo yang menarik, fleksibel dan futuristik (hal 110).
Selain yang sudah dipaparkan, dalam buku ini
dijelaskan juga agar kita membuka mindset dan membangun aset. Di mana pada fase
ini kita akan dihadapkan pada empat tahap yaitu, fase memulai, fase membangun,
fase sabaran dan fase bangkit. Inilah di antara tips dan trik yang
pernah dilakukan Danu dalam meraih kesuksesan. Buku ini akan sangat membantu
dan memotivasi bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan.
No comments:
Post a Comment