Dimuat di Jateng Pos, Minggu 21 Oktober 2018
Judul : Penyihir Cilik
Penulis :
Rizka Syarifa H, dkk
Penerbit : Dar Mizan
Cetakan : Pertama, Agustus 2018
Tebal : 88 halaman
ISBN : 978-602-420-670-3
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas
Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
Mendidik anak sejak dini merupakan tugas orangtua.
Mengingat orangtua merupakan madrasah pertama bagi anak. Dengan pendidikan yang
baik anak, akan tumbuh menjadi sosok
yang berbudi luhur, memiliki akhlak yang baik
dan taat agama. Dalam upaya mendidik anak salah, selain dengan
memberikan nasihat-nasihat serta contoh-contoh teladan dalam kehidupan sehari,
salah satu metode yang bisa kita kenalkan pada anak adalah metode membaca. Di mana secara tidak langsung,
melalui metode ini kita juga telah mengenalkan minat baca terhadap anak.
Namun perlu kita catat, dalam mengenalkan buku
bacaan, orangtua juga harus selektif memilih bacaan yang sehat dan sesuai
dengan usia anak. Di antaranya adalah buku
antolongi terbaru karya Rizkia
Syarifa, Ukasyah Ammar Robbnani, Naura Reva Aulia, Effie Alisa dan Mutiara
Sya’bani. Buku ini sendiri, merupakan kumpulan kisah menarik yang ditulis oleh
anak-anak bangsa yang masih duduk di bangku Sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama. Sehingga saya pikir gaya bahasanya
akan mudah dipahami oleh anak. Dalam
buku ini para penulis yang masih berusia belia itu, mencoba mengajak kita untuk menumbuhkan sikap berani. Selain
hal itu, ada pula nilai-nilai moral yang juga dikenalkan seperti ajakan
bersikap jujur, rajin belajar, tidak bersikap malas, dermawan, saling
membantu dan banyak lagi.
Di antaranya ada kisah berjudul “Penyihir Cilik.”
Kisah ini menceritakan tentang kakak beradik yang tersesat di sebuah gua.
Mereka takut dan cemas. Mereka saling
bahu membahu untuk mencari jalan pulang. Akan tetapi saat mereka melewati sebuah jalan, tiba-tiba mereka mendengar
langkah kaki lain yang mendekati mereka. Otomatis kedua kakak beradi itu
langsung bersembunyi. Takutnya suara langkah itu milik hewan buas (hal 43).
Tetapi ternyata mereka salah. Langkah yang mereka
dengar merupakan langkah kaki orang-orang berbaju hitam yang terlihat
mencurigakan. Mereka sedang berdiskusi tentang bagaimana menemukan
harta karun. Tidak mau terlibat, dua
bersaudara itu memilih pergi. Namun,
tanpa sengaja dua bersaudara ini malah menemukan harta karun yang yang sedang
diinjar orang berbau hitam. Dan yang
mengejutkan orang-orang itu sejak awal ternyata sengaja mengikuti mereka. Bagiaman nasih dua bersaudara tadi? Temukan
jawabannya dalam buku ini.
Ada juga kisah berjudul “Misteri Gubuk Tua” karena sebuah urusan ayah dan ibunya harus
pergi ke luar kota. Rara dan Riri pun
diamanahi untuk menjaga rumah. Dengan
riang mereka mengaku berani untuk di rumah tanpa ayah dan ibu. Awalnya
semua berjalan lancar. Hingga kemudian, tiba-tiba Rani mendengar bunyi aneh arah belakang rumah. Rani pun mengajak Riri
untuk mengecek asal suara aneh tersebut (hal 59).
Melalui dua kisah di atas, kita diajak untuk menjadi
anak yang berani dalam menghadapi berbagai situasi. Kita tidak perlu takut jika tidak melakukan
kesalahan. Selain dua kisah tersebut ada pula cerita lain yang seru dan pas
untuk dibaca anak sebagai renungan. Adalah kisah berjudul “Alfa Suka Alpa” yang
mana dalam kisah ini anak diajak menjadi seseorang yang selalu rajin pergi
sekolah dan tidak suka membolos. Karena
membolos pada akhirnya hanya akan merugikan sendiri.
Ada juga kisah berjudil Holiday in Malaysia dan
Rahasia Tazri. Masing-masing cerita memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Namun semuanya memuat banyak pembelajaran yang pas diketahui
anak. dengan konsep berupa buku bergambar, dan disusun dengan
bahasa yang mudah dipahami, membuat buku ini tidak membosankan saat membaca.
Karena anak biasanya menyukai cerita dengan bantuan ilustrasi sebagai gambaran
kisah yang terjadi.
Srobyong, 5 Oktober 2018
No comments:
Post a Comment