Wednesday, 10 January 2018

[Resensi] Berani Hidup Lebih Kreatif

Dimuat di Tribun Jateng, Minggu 31 Desember 2017 


Judul               : Big Magic: Perburuan Menemukan Kehidupan Kreatif
Penulis             : Elizabeth Gilbert
Penerbit           : Kaifa
Cetakan           : Pertama, Juli 2017
Tebal               : 280 halaman
ISBN               : 978-602-0851-84-6
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumna Universitas Islam Nahdlatu Ulama, Jepara


Ini naskah asli ketika mengirim, yang akhirnya dipotong sama redaksi Tribun Jateng :) 

Apa itu kehidupan kreatif dan perlukan kita memburunya? Hidup kreatif berarti kita berani menjalani hidup dengan lebih mengandalkan keingintahuan daripada rasa takut.  Dan kita sangat perlu untuk memburunya. Karena dengan berani hidup kreatif kita telah menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menikmati hidup yang luar biasa.

Buku karya Elizabeth Gilberth ini dengan gaya bahasa yang unik dan tidak bisanya, mecoba mengajak kita untuk mengenal lebih jauh masalah kehidupan kreatif—yang tidak melulu pada masalah seni—tapi lebih pada keberanian untuk meraih mimpi atau cita-cita. Bahwa dengan hidup kreatif kita telah menciptakan ruang yang akan mengantarkan kita pada kehidupan yang menarik dan penuh kejutan—Big Magic.

Dalam buku ini Elizabeth membagi enam bagian penting yang perlu kita ketahui jika ingin memburu hidup kreatif. Yaitu keberanian, keajaiban, izin, kegigihan, kepercayaan dan keilahian.   Di mana keberanian bisa dibilang sebagai langkah awal yang sangat penting ketika kita ingin memburu kehidupan kreatif. Ketika keberanian hilang, kreativitas akan hilang bersamanya (hal 30).

Liza memaparkan bahwa sebelum dia menemukan hidup kreativitasnya, dia dulu adalah sosok penakut dalam banyak hal. Selain itu dia juga orang peka dan mudah trauma sehingga boleh dibilang liza adalah anak cengeng. Namun lambat-laun dia menyadari ketakutan hanya membuatnya merasa lelah dan kalah. Oleh karena itu Liza bertekad degan penuh keberanian untuk berubah dan memerangi ketakutanya. Setelah dia mulai memerangi rasa ketakutannya, maka perlahan dia pun mulai menemukan keajaiban. Lambat laut ketakutan itu pun mulai memudar.

Bersamaan dengan itu keajaiban pun mulai menghampiri Liza. Dari gadis penakut, dia menjadi sosok pemberani dengan memilih terjun dalam dunia literasi yang bisa dibilang tidak memiliki masa depan yang menjanjikan, jika apa yang ditulis tidak menjadi maha karya atau terjual dengan laris.  Meski tahu risiko yang akan dia tempuh, Liza tetap teguh dengan pendiriannya.

Dia meyakini  dengan mencipatakan hidup kreatif yang dia suka maka hal itu akan membuatnya bahagia. “Aku akan meluangkan waktu sebanyak mungkin menciptakan hal-hal yang membahagiaan selama hidupku karena itulah yang membuatku merasa hidup dan alasanku hidup.” (hal 101).

Liza memandang dalam pilihan hidupnya, dia tidak membutuhkan izin siapa pun untuk melakukan apa saja yang dia suka—termasuk hidup kreatif. Dalam pandangannya setiap orang berhak berkreasi dan menentukan jalan yang akan dipilih. “Kau harus bersedia mengambil risiko jika kau ingin menjalani hidup kreatif.” (hal  114).

Keputusan ini-lah yang kemudian menuntun Liza menjadi seseorang yang sangat gigih. Karena hanya dengan kegigihan seseorang bisa meraih kesuksesan dan hidup kreatif. Ketika dia memutuskan menjadi penulis, maka sejak itu dia pun mulai membuat tulisan yang kemudian dia kirim ke berbagai majalah dan penerbit. Meski saat itu belum ada tulisannya yang lolos. Namunbegitu, Liza tidak menyerah. Dia mencoba lagi dan lagi, hingga akhirnya ada tulisannya yang berhasil terbit, dan mengantarkannya menjadi salah satu penulis yang diminati.

“Imbalan datang dari kebahagiaan menyelesaikan karya sendiri, dan dari kesadaran diri bahwa aku telah memilih jalan untuk berkarya dan aku tulus melwatinya.” (hal 121).

Satu hal yang pasti dalam usaha hidup kreatif, Liza memaparkan bahwa kita harus menjauhi segala keluh kesah yang membuat mental kita lemah. Karena mengeluh akan membuat kita kehilangan inspirasi yang sudah ada bahkan mengacaukan apa yang sudah kita kerjakan. Oleh karena itu ketika menjalani hidup kreatif, maka kita harus menikmati kreativitas itu sendiri. Menyukai apa yang kita kerjakan. Kita juga harus percaya bahwa kita mampu melakukan banyak hal besar untuk menemukan kreativitas.

Buku ini dengan detail membongkar masalah kreativitas dengan cara unik dan menarik.  Kita diajak menyelami makna hidup kreatif dari sudut pandang dan pengalaman langsung penulis yang sangat menginspirasi.

“Wujudkanlah apa pun yang kau inginkan wujudkan dan perlihatkan kepada orang lain.” (hal 127).

Srobyong, 17 Desember 2017 

No comments:

Post a Comment