Judul : Sakura di Langit Osaka
Penulis : Arizu Kazura
Penerbit : Grasindo
Cetakan : Pertama, Oktober 2017
Tebal : 242 halaman
ISBN : 978-602-452-409-8
“Aku janji, Bu, apa pun yang terjadi
di masa lalu, tidak akan pernah terulang lagi dalam hidupku. Karena segala hal
yang sudah hilang, sudah sepantasnya aku lupakan. Dan, segala hal yang sudah
kulupkaan, tidak akan pernah lagi kuharapkan.” (hal 5).
Cinta dan masa lalu rasanya tidak
pernah habis untuk dijadikan tema dalam sebuah novel. Namun begitu, jangan khawatir meski
mengangkat tema yang sudah pasaran, bukan berarti cerita itu tidak menarik
apalagi membosankan. Karena sebagaimana kita ketahui, setiap orang itu unik.
Setiap individu memiliki cara pandang yang berbeda dalam mengeksekusi ide. Jadi
meski tema sama, akan selalu ada perbedaan pada setiap karya.
Begitupula dalam novel ini. Meski tema yang diangkat bisa dibilang cukup
kerap digunakan, dengan eksekusi yang
rapi dan menarik, membuat cerita ini tetap asyik dibaca. Apalagi dengan
sentuhan kehidupan Osaka—Jepang, yang menjadi latar novel ini.
Menceritakan tentang dua tokoh yang
sama-sama pernah tersakiti oleh cinta di masa lalu. Naya Wijaya yang
ditinggalkan sang kekasih demi menikah dengan gadis pilihan orangtuanya, dan
Nishimura Tetsuya yang harus menelan kekecewaan ketika pernikahan sudah di
depan mata, namun ditinggalkan begitu saja oleh kekasihnya demi menikah dengan
lelaki lain. Masa lalu itu pun kemudian menjadi benteng bagi mereka untuk
selalu berhati-hati dalam membahas soal cinta.
Sampai kemudian tanpa sengaja
keduanya dipertemukan dalam keadaan yang tidak terduga di bawah langit musim
semi di Osaka. Dari tragedi kopi, kesalahan pahaman tentang usaha bunuh diri,
hingga di Osaka Castle. Tapi yang paling
membuat Naya terkejut adalah kenyataan bahwa sosok yang sejak kali pertama
membuatnya kelas itu adalah tetangga apartemennya juga bos tempa dia bekerja.
“Senang berkenalan denganmu,
Naya~San. Selamat bergabung dengan tim kontruksi Alfa Beta cabang Osaka.
Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik ke depannya.” (hal 68).
Jika sejak awal Naya terkesan sangat tidak suka dengan Tetsuya, maka
sebaliknya dengan Tetsuya. Sejak awal
pertemuan mereka, diam-diam Tetsuya telah memiliki ketertarikan terhadap gadis
itu. Hanya saja dia berusaha menutupinya dengan bersikap sarkasme.
Namun lambat laun, Tetsuya menyadari
dia tidak mau kehilangan kesempatan. Oleh karena itu dia mulai mendekati Naya
dengan satu tujuan yang jelas—menikah. Bahkan demi mencapai tujuannya Tetsuya sudah
meminta izin pada keluarga Naya di Indonesia.
“Kalau kamu ingin memenangkan hati
seseorang, maka menangkan dulu hati kedua orangtuanya. Seharusnya begitu.” (hal 108).
Semua nampak terlihat sempurna, dan
mereka tinggal melangkah pada mimpi menyatukan jiwa, sampai kemudian sosok dari
masing-masing masa lalu mereka muncul, memporak-porandakan rencana itu. Apa yang akan dilakukan Naya dan
Tetsuya? Sanggupkah mereka menghadapi
semua masalah itu, atau akhirnya memilih saling melepaskan?
“Bila hanya sakit yang akhirnya kau
berikan, harusnya kau tak perlu datang.”
(hal 196).
Menarik dan menghibur. Secara
keseluruhan novel ini asyik buat diikuti. Meski tema sudah sering diangkat,
namun dengan ekseskusi yang berbeda, jadi ceritanya tetap teras fresh. Apalagi penulis memakai gaya bahasa yang renyah dan diceritakan dengan
runtut.
Keunggulan
lainnya adalah terletak pada setting kisah. Di mana dengan cuku rapi penulis
mampu membangun kehidupan Osaka di musim semi yang indah. Penggambarannya cukup memikat. Sukses membuat saya seperti
berada di Osaka. Dan bisa dibilang novel ini cukup bersih dari salah tulis.
Hanya saja
saya agak gimana dengan cukup sering para tokoh yang mengumpat. Hehehe. But,
lepas dari masalah itu, novel ini asyik dibaca. Dari novel ini kita bisa
belajar untuk menjadi pribadi yang kuat dan tidak mudah menyerah. Kita harus percaya, jodoh tidak akan
tertukar. Jadikan masa lalu sebagai
pengingat untuk menjadi pribadi lebih baik dan kuat. Jangan malah terjebak di
dalamnya, karena hanya akan berakhir sia-sia.
Srobyong, 31
Desember 2017
duh jadi pingin baca Mbak.. temanya memang selalu mengena ya tentang masa lalu
ReplyDeleteIya Mbak, monggo dijemput buku ini kalau pengen baca :)
Deletecantik banget fotonya :D
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Hana :)
Delete