Wednesday, 3 January 2018

[Review Buku] Perempuan yang Memiliki Obsesi Menjadi Vegetarian



Judul               : Vegetarian
Penulis             : Han Kang
Penerjemah      : Dwita Rizkia
Penerbit           : Baca
Cetakan           : Pertama, 1 Februari 2017
Tebal               : 222 hlm
ISBN               : 978-602-6486-07-3


Setiap orang berhak berubah jika itu memang itu jalan yang terbaik.  Tapi bagaimana jika perubahan yang dilakukan malah memberi dampak tidak terduga, dan menyeretnya dalam kubangan kisah kelam yang mencekam,  menyisakan kehidupan yang kompleks dan rumit? Sebuah buku yang menarik dan memikat dari penulis Korea Selatan—Han Kang. Dengan karyanya ini—Vegetarian, Han Kang menjadi pemenang Man Booker International Prize tahun 2016, mengalahkan nama-nama besar penulis  seperti Orhan Pamuk, Elena Ferrante, juga Eka Kurniawan. Hal ini tentu cukup mengejutkan mengingat Korea selama ini lebih sering terdengar karena K-Pop dan drama.

Novel ini menyajikan kisah yang unik dan mendebarkan. Tentang sebuah keluarga, obsesi, keindahan dan misteri yang mencekam.  Dan  penulis membagi tiga bagian dari kisah ini dengan tiga sudut pandang berbeda. Pada kisah pertama  diceritakan melalui sudut pandang suaminya. Kemudian bagian kedua, diceritakan melalui sudut pandang kakak iparnya, dan terakhir diceritakan dari sudut pandang kakaknya—In Hye. 

Mengisahkan tentang Young Hye yang tiba-tiba saja memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian. Keputusannya itu tentu saja langsung membuat suaminya kaget.  Apalagi ketika sang suami bertanya alasan Young Hye vegetarian, yang sangat tidak masuk akal. Di mana Young Hye berubah hanya karena sebuah mimpi (hal 10).

Kulihat ratusan bongkahan daging kemerahan yang digantung di tongkat bambu panjang. Darah merah yang masih belum kering menetes dari sebongkah daging. Aku terus berjalan melewati bongkahan daging yang tak berujung, tapi tidak kunjung menemukan pintu keluarga. Baju putihku basah karena terkena darah (hal 14-15).

Obesesinya yang teramat besar untuk menjadi vegetarian membuat dia, membuang semua persediaan daging di rumah. Selain itu dia juga tidak mau memasak masakan apa pun yang berhubungan dengan daging. Melihat kenyataan ini sang suami pun melaporkan perubahan Young Hye pada keluarga istrinya.

Mendengar Young Hye menjadi vegetarian sontak langsung membuat keluarga besarnya kaget. Ayah dan ibunya sangat marah, hingga pada sebuah pertemuan keluarga, Young Hye dipaksa memakan daging. Dan siapa sangka paksaan yang dilakukan keluargnya mendorong Young Hye melakukan tindakan menyayat tangannya (hal 49). 

Sejak menjadi vegetarian, kepribadian Young Hye memang banyak berubah. Dia menjadi semakin pendiam dan aneh.  Keadaan yang rumit ini pada akhirnya membuat sang suami memutuskan untuk menceraikaan Young Hye. Dia sudah tidak tahan dengan kegilaan istrinya.

Sejak bercerai dengan suaminya, keadaan Young Hye tetap tidak ada perubahan. Sampai kemudian dia membantu kakak iparnya yang merupakan seorang seniman visual yang suka menggambar pada tubuh seseorang yang kemudian direkam untuk video. Di sini Young Hye tidak tahu ternyata kakak iparnya itu memiliki obesesi tersendiri pada dirinya. Sang kakak ipar sangat penasaran dengan tanda lahir kebiruan di dalam tubuh Young Hye. Itulah alasan sebenarnya yang membuat laki-laki itu ingin Young Hye menjadi modelnya. 

Namun pada titik inilah kehidupan Young Hye semakin mendebarkan dan suram.  Dia dibawa sang kakak ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan, setelah mendapat pelecehan dari sang kakak ipar.  Bagaimana pun keadaan Young Hye benar-benar memprihatinkan. Tubuhnya semakin hari semakin kurus, karena selalu menolak untuk makan. 

Yang lebih gila lagi, Young Hye merasa dia adalah tumbuhan yang tidak perlu makan. Yang dia butuhkan hanyalah air untuk menyiramnya seperti tanaman. Pernah suatu kali Young Hye melepas pakaian lalu berjemur di bawah sinar matahari, seolah dia sedang  berfotosintesis.  Di waktu yang lain, Young Hye akan berdiri terbalik dengan tangan. Dia membayangkan bahwa tangannya itu adalah akar dan dari selangkangannya akan tumbuh bunga-bunga yang indah (hal 152).

Di sini seolah digambarkan Young Hye tidak terlalu setuju memakan daging, karena sebelum dimakan, para hewan yang diambil dagingnya itu dibunuh dengan mengenaskan. Dipaparkan dengan gaya bahasa yang renyah dan gurih. Penulis sangat lihai dalam memasukkan unsur psikologi dalam cerita, sehingga pembaca akan terhanyut dan bisa merasakan kegetiran, kesuraman kisah dalam novel ini.  Uniknya lagi dalam novel ini meski Young Hye adalah tokoh utama, dia tidak memiliki porsi bercerita, kecuali dalam molog mimpinya.  Hang Kang, menghadikan kisah yang tidak biasa, tapi sangat menarik dan memikat.

Srobyong, 2 April 2017

No comments:

Post a Comment