Tuesday 2 January 2018

[Cernak] Kelas Bahasa Inggris

Dimuat di Joglosemar, Minggu 17 Desember 



Ratnani Latifah

            Lala adalah siswa yang cerdas. Namun di sisi lain kadang dia juga ceroboh. Lala bersekolah di SD Internasional di Semarang, Jawa Tengah.  Dia duduk di  kelas empat. Di kelasnya, setiap hari selasa  diwajibkan berbicara dengan bahasa Inggris. Jika ada yang melanggar, maka siswa itu akan mendapat hukuman berupa, membersihkan kelas.

            Dan kebetulan Lala ditunjuk sebagai ketua, yang harus mengawasi teman-temannya, untuk mematuhi peraturan tersebut.  Tapi di suatu pagi, Lala sendiri yang melanggar peraturan tersebut.

             Saat itu,  Lala berangkat sekolah kesiangan, karena terlalu lama mencari kaos kaki, yang lupa dia taruh di mana. Dan agar tidak terlambat, Lala pun berjalan dengan cepat, untuk sampai di kelas. Beruntung, saat sampai di kelas, ternyata Bu Sinta belum datang.  Lala pun sangat bersyukur.
            “Alhamdulillah, belum terlambat.” Ucap Lala. Dia bernapas lega.

            Lala pun langsung berjalan ke bangkunya. Dia meletakkan tas di laci meja dan duduk dengan santai dan menyapa teman satu bangkunya.

            “Pagi, Sil. Tumben, ya, Bu Sinta belum datang? Biasanya selalu tepat waktu.” Lala menyapa sambil mengeluarkan buku pelajaran bahasa Inggris.

            “Oh ... iya, hari ini benar ada ulangan matematika, ya?” belum sempat Sisil menjawab, Lala sudah bertanya lagi.

            Namun ... ketika akhirnya Sisil menjawab dengan bahasa Inggris, saat itu juga Lala sadar, dia sudah melanggar peraturan di kelasnya.

            “Aduh aku lupa.” Ucap Lala sambil menutup mulutnya. Dia benar-benar tidak ingat, kalau saat itu adalah hari Selasa.

            “Meski lupa ... peraturan tetap harus dipatuhi, kan, La?” Sisil mengingatkan Lala.

            “Kamu tetap harus di hukum,” timpal Susi.

            “Iya ... hukuman tetap berlalu, tidak peduli kalau kamu adalah ketuanya, ya.” Teman yang lain ikut berbicara.

            Lala mengangguk. “Ya, tentu saja. Kita, kan sudah sepakat soal itu.” Lala menatap teman-temannya, sambil tersenyum.

            “Siapa saja yang tidak berbicara memakai bahasa Inggris pada hari Selasa, harus dihukum untuk membersihkan kelas, sepulang sekolah.” Ucap Lala lagi.

Lala sungguh tidak merasa marah, atau terbebani. Dia sangat sadar, kalau dia memang sudah melakukan kesalahan. Dan siapa saja yang bersalah itu pantas dihukum, sesuai peraturan.

             Bertepatan dengan itu, Bu Sinta masuk kelas. Bu Sinta bingung, kenapa kelas terlihat agak tegang.  Bu Sinta pun menyapa murid-muridnya dan bertanya kenapa suasana kelas terlihat agak tegang.
            “Ini ... karena saya, Bu.” Lala menjelaskan.

            “Teman-teman membahas tentang hukuman saya, karena hari ini saya melanggar peraturan kelas.” Lala melanjutkan.

            “Iya ..., Bu. Tadi Lala lupa tidak berbicara memakai bahasa Ingris.” Sisil menambahi.

            Bu Sinta pun menganggukkan kepala. Lalu menatap Lala dan bertanya, “Jadi kamu menerima hukuman itu dengan lapang dada, La?”

            “Tentu saja, Bu. Meski saya ketua, kalau salah, saya tetap harus dihukum. Saya harus adil kepada diri sendiri juga kepada teman-teman.” Lala berucap dengan mantap. 

            Srobyong, 6 Juli 2017 

2 comments:

  1. Congrats, Mbak...cernak di Joglosemar dimuat tiap hari apa, dan boleh minta emailnya?

    ReplyDelete
  2. Terima kasih Mbak. Hanya di hari Minggu, tapi info terbaru, per tahun 2018 Joglosemar sudah tidak terbit lagi

    ReplyDelete