Dimuat di Jateng Pos, Minggu 14 Januari 2018
Judul :
Awe Inspiring Me
Penulis :
Dewi Nur Aisyah
Penerbit :
Ikon imprint of Serambi
Cetakan :
Pertama, Januari 2017
Tebal :
232 halaman
ISBN :
978-602-74653-4-3
Peresensi :
Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatu Ulama Jepara
“Sukses adalah milik pembelajaran yang tak kenal
lelah. Karena ketika kamu tahu lebih banyak, kamu bisa mencapai lebih banyak.”
(hal 18).
Buku ini dengan paparan yang apik dan memikat
mengajak kita, menjadi para muslimah yang
luar biasa—muslimah empowered. Dalam artian kita diajak menjadi
pribadi yang berani mengukir prestasi, berjuang dan pantang menyerah dalam meraih
mimpi tanpa melupakan kodrat kita sebagai seorang wanita—tetap tampil anggun
dalam kaidah syar’i, pandai mengelola hati serta dekat dengan Ilahi. Terdiri
dari enam bab, buku ini sangat patut kita baca sebagai bekal untuk menjadi
muslimah berkualitas, muslimah empowered.
Pada bab pertama kita diajak menjadi muslimah yang
berani. Kita pasti sangat paham tentang tuntutan bagi muslimah untuk menutup
aurat—menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Jilbab
merupakan identitas diri. Namun kadang masalah jilbab ini sering dianggap sebagai penganggu atau
penghalang meraih mimpi. Ada mitos yang menganggap dengan berjilbab akan
membuat gerak jalan kita dibatasi. Tidak bisa melanjutkan pendidikan—apalagi ke
luar negeri, sulit mendapat pekerjaan,
jodoh dan terkengkang di lingkungan sosial.
Padahal sesungguhnya pendapat itu sangat salah.
Dalam hal ini Dewi Nur Aisyah—penulis buku ini telah membuktikan, meski dia
memakai jilbab, nyatanya dia tetap bisa melanjutkan bidang studinya di luar
negeri—tepatnya di London. Dan dia mendapat perlakuan yang hangat.
Tidak hanya itu Dewi ternyata juga banyak mengukir
prestasi. Di antaranya menjadi perwakilan Indonesia di ajang internasional Imagene
Cup Student Competition di Mesir dan
finalis Altech Young Scientist Programme pada tahun 2010. Mark Sanborn pernah berkata, “Tidak ada
yang bisa mencegahmu memutuskan menjadi luar biasa.” (hal 21).
Kemudian dalam masalah pekerjaan. Memang kadang kala
dalam mencari pekerjaan kita akan menyalami kesulitan. Tergantung dengan
ikhtiar dari masing-masing individu. Namun kita harus yakin semua itu tidak ada
hubungannya dengan status kita sebagai
muslimah. Mengutip perkataan Asma Nadia,
“Jika kita menjadi yang terbaik di bidangnya, tentu tidak akan ada yang
menolak kita.” (hal 25).
Jadi jangan pernah takut menjadi diri
sendiri—menjadi muslimah yang berdedikasi. Bisa dikatakan, sukses bukanlah suatu
kebetulan. Sukses lahir dari kerja keras, kegigihan, banyak belajar, berani
berkorban, dan yang terpenting, mencintai hal yang kamu lakukan.”
Lalu soal jodoh. Sebagai muslimah kita sepatutnya
tidak perlu resah dan galau. Karena
Allah sudah menjanjikan dalam firman-Nya yang suci bahwa wanita yang baik untuk
laki-laki yang baik, sedangkan wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang
tidak baik pula. Jadi sudah menjadi
tugas kita dalam masa penantian selalu memperbaiki diri, menjaga kerlip cinta
dalam keikhlasan, menjaha kesucian khayalan, lisan, dan perilaku sehari-hari
(hal 27).
Lalu pada bab dua, di sini penulis membahas tentang
pentingnya menyusun recana masa depan.
Sukses itu tidak terjadi begitu saja, tapi butuh direncanakan. Gagal
merencanakan sama saja dengan merencanakan kegagalan (hal 45). Penting kita ketahui dengan mengetahui
rencana dan tujuan apa yang ingin kita sampai, maka kita bisa belajar mengenal
kondisi lingkungan sekitar, apa yang dibutuhkan dalam mencapai mimpi atau apa
saja rintangan yang akan menghadang.
Kita harus benar-benar memanfaat waktu muda kita
dengan diisi hal-hal yang bermanfaat. Ibnu Qayyim berkata, “Menyia-nyiakan waktu
itu lebih parah daripada kematian. Karena, menyia-nyiakan waktu memutuskanmu
dari (mengingat) Allah dan negeri
akhirat. Sedangkan kematian hanya memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”
Sedangkan Imam Syafi’i pernah berkata, “Barangsiapa
tidak memanfaatkan masa mudanya untuk menuntut ilmu maka bertakbirlah empat
kali untunya sebagai tanda kematiannya.” (hal170-118).
Selain dua bab ini, masih ada pembahasan menarik
dari bab-ban yang lain. Seperti ketika harus mengadapi kegagalan, cara
mendekatkan diri pada Allah serta mengelola hati. Buku ini benar-benar patut
dibaca bagi para muslimah. Dilengkapi dengan tata cara membuat rencana meraih
impian menambah nilai lebih dari buku ini.
Beberapa kekurangan yang ada tidak mengurasi esensi dari apa yang ingin
disampaikan buku ini. Sebuah buku yang
memotivasi mengajak untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan berdedikasi
tinggi.
Srobyong, 23 Desember 2017
No comments:
Post a Comment