Dimuat di Jateng Pos, Minggu 10 Desember 2017
Judul : Jodoh Pilihan Hati
Penulis : Ikhsanun Kamil & Foezi Citra
Cuaca
Penerbit : Mizania
Cetakan : Pertama, Maret 2017
Tebal : 240 halaman
ISBN : 978-602-418-099-7
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas
Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
Dalam sinopsis buku dipaparkan,
pernikahan adalah sebuah keputusan besar dalam hidup, menjalaninya tentu harus
dengan pasangan yang tepat. Bukan hanya sekadar bahagia menjadi tujuan,
melainkan keberkahana dari Allah. Ikhtiarnya diawali dengan memilih pasangan
idaman, yang tepat sesuai dengan kebutuhan diri. Buku
ini dengan gaya bahasa yang menarik dan memikat mengajak kita untuk mengetahui bagaimana cara memilih jodoh
atau pasangan tepat sesuai kriteria hati.
Hal pertama yang biasa kita lakukan
adalah melakukan mirroring—yaitu proses bercermin atau mengenali diri
sendiri. Sebelum mencari pasangan yang diidamkan, kita harus benar-benar
mengenal siapa diri kita; dari segi kebutuhan, kelebihan juga masalah kekurangan.
Bagaimana mungkin kita bisa memilih pasangan hidup jika kita tidak mengenal
diri sendiri? Bagaimana mungkin kita
bisa dengan ‘ideal’ menentukan kriteria pasangan idaman, bila kita saja
belum sepenuhnya memantaskan diri sendiri.(hal 11).
Mengingat janji Allah adalah jodoh
itu cerminan diri sendiri. Jika kita ingin memiliki pasangan yang baik, tentu
kita seyogyanya memperbaiki diri terlebih dahulu. Perlu kita cacat, “Pernikahan
itu bukan hanya urusan ‘aku’ dan ‘kamu’, melainkan utamanya dengan Sang Mahacinta.
Jangan pernah berharap kepada manusia karena potensi kecewa, berharaplah penuh
hanya kepada-Nya.” (hal 80). Dengan melakukan mirroring akan sangat
membantu kita dalam mengenal diri sendiri juga apa yang kita inginkan dari
pasangan.
Selanjutnya adalah kita harus melakukan
Matching—proses mencocokkan atau proses mengenali pasangan. Dengan
melakukan matching, kita akan tahu apa saja seberapa kita saling cocok
dengan pasangan dan bagaaimana saling melengkapi kekurangan dari kita
masing-masing. Fufu Elmart berkata, “Karena
pernikahan itu adalah langkah awal membangun peradaban, karena cinta dalam
pernikahan itu haruslah dapat tumbuh dan menumbuhkan. Maka pilihlah ia yang
akan jadi ladang menyuburkan.” (hal 141).
Sebagaimana kita ketahui secara umum banyak pasangan yang kerap kali
memilih kriteria pasangan berdasarkan
penampilan atau harta. Padahal seyogyanya
dalam tuntunan Islam, kita telah diberi petunjuk, kita boleh menikahi pasangan
berdasarkan empat kriteria : harta, kecantikan atau ketampanan, nasab dan
agama. Namun yang paling baik adalah memilih agamanya yang baik. “Menikah itu untuk membangun peradaban
bersama, diperlukan komitemn yang setia, agar dunia bahagia, akhirat surga.”
(hal 167).
Tidak ketinggalan kita perlu
melakukan Completing—yaitu tahap penyelesaian, untuk saling melengkapi
antara kita dan calon pasangan. Nasihat Fufu, “Menikah dengan orang yang
kita cintai adalah kemungkinan, tetaapi mencintai orang yang kita nikahi adalah
kewajiban. Maka pilihlah ia yang kan mengutuhkan.” (hal 189).
Di sini kita diingatkan ketika kita
sudah membuat keputusan dalam memilih pasangan, maka sudah seyogyanya kita
saling menerima dan melengkapi. Semoga
Allah membersamai kita, ketika kita saling mengenal saling menuntun satu sama
lainnya. Agar bukan ego yang berbicara, tetapi nurani kita yang sebenarnya.
Dan penting untuk selalu kita ingat.
Setelah melakukan berbagai usaha di atas. Kita harus tetap bertawakal kepada
Allah. Karena Dia adalah sebaik-baiknya Dzat yang Maha Tahu. Berdoa dan
bertawakal semoga pernikahan yang kita ikrarkan, diberi rahmat dan berkah
hingga langgeng hingga akhir hayat.
Sebuah buku yang sangat membantu
kita dalam usaha mencari pasangan yang tepat. Di sini selain memaparkan
cara-cara bagaimana memilih pasangan sesuai kriteria hati, penulis juga melengkapi dengan kisah-kisah
nyata yang bisa kita jadikan ibrah dan pelajaran. Dan lebih menarik lagi buku
ini juga dilengkapi tes kepribadian diri sehingga bisa membantu kita untuk
lebih mengenal diri sendiri. Secara keseluruhan buku ini sangat membantu kita.
Beberpa kesalahan yang ada di dalam buku ini, tidak mengurangi manfaat yang
akan kita peroleh dari buku ini.
Srobyong, 14 Oktober 2017
No comments:
Post a Comment