Dimuat di Jateng Pos, Minggu 12 Agustus 2018
Judul :
Revive Your Heart
Penulis :
Nouman Ali Khan
Penerjemah :
Rini Nurul Badariah
Penerbit :
Mizania
Cetakan :
Pertama, April 2018
Tebal :
176 halaman
ISBN :
978-602-418-175-8
Peresensi :
Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
Hati memiliki pengaruh besar dalam kehidupan kita.
Rasulullah pernah berkata bahwa di dalam tubuh manusia terdapat segumpal
daging. Jika dia baik, maka seluruh tubuh pun baik. Namun jika dia rusak, maka
rusak pula seluruh tubuh. Dan perlu kita
ketahui, segumpal daging itu maksudnya adalah hati.
Bisa dibilang hati adalah pangkal segala perbuatan
kita. Misalnya saja ketika terjadi berbagai tindakan amoral; seperti meneror, pencurian,
pemerkosaan, pembunuhan, korupsi dan lain sebagaianya. Jika kita melihat lebih
dalam, terjadinya tindakan tersebut adalah karena hati yang kotor. Ketika hati
kotor, kita cenderung melakukan perbuatan tercela atau jahat. Sebaliknya jika
hati kita bersih, maka kita cenderung untuk melakukan kebaikan. Oleh karena
itu, kita harus selalu menjaga hati dan mengobatinya agar tetap bersih dan
sehat. Di antara cara mengobati hati
agar tetap sehat dan bersih adalah dengan mengkaji Al-Quran.
Buku ini dengan paparan yang cerdas, lugas dan kritis, akan mengajak kita untuk mengkaji
Al-Quran secara mendalam. Diambil dari kumpulan ceramah yang pernah dilakukan
oleh Nouman Ali Khan, kita bisa memetik hikmah dan inspirasi tentang bagaimana
cara memurnikan hati melalui terapi Al-Quran agar selalu sehat dan bersih.
Agar hati tenteram, bersih, sehat dan tidak mudah
berkarat, maka kita harus selalu berpikir positif. Artinya jangan berburuk
sangka kepada orang lain. Karena memiliki pikiran negatif hanya akan membuat
kita sakit hati dan benci kepada orang lain. Padahal membenci orang lain adalah
perbuatan tercela. Dalam surat
Al-Hujurat ayat 12 dijelaskan, “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak
dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang
menggunjing sebagian yang lain (hal 43).
Dalam ayat ini kita ditekankan untuk tidak memiliki
prasangka buruk baik kepada Allah atau
manusia biasa. Kita juga tidak boleh suka
mencela, mencari kesalahan, mematai-matai, mengintai serta membicarakan
keburukan orang lain. Sikap-sikap tersebut adalah tanda penyakit hati. Oleh
karena itu penting bagi kita untuk
mengubah cara berpikir kita.
Yaitu dengan berpikir positif kepada siapa saja. Hal itu lebih aman dan
bermanfaat.
Kemudian, jangan bersikap takabur. Yaitu sikap
merasa lebih besar daripada orang lain. Apa pun kapasitas kita, kita semua
dianugerahi posisi pemimpin. Baik ketika
menjadi pemimpin keluarga, manajer kantor, menjadi
pemimpin suatu daerah atau negara dan lain sebagainya. Akan tetapi ketika menjadi pemimpin kita
tidak boleh bersikap takabur. Kita harus bersikap lemah lembut dalam bersikap,
baik dalam ekpresi wajah dan emosi. Kita tidak boleh merasa lebih hebat karena
memiliki posisi yang lebih tinggi.
Anjuran bersikap lemah lembut sesuai dengan firman Allah dalam surat Ali
Imran ayat 159, “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka.” (hal 59).
Selanjutnya adalah jangan bersikap batil. Yaitu
mencurangi orang lain dalam mengumpulkan harta. Hal ini sesuai dengan
penjelasan dari surat Al-Baqarah ayat
188. “Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan batil
dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud
agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa,
padahal kamu mengetahui.” (hal 70-7).
Kita hidup memerlukan uang. Namun perlu kita catat,
dalam mengumpulkan uang atau harta kita tidak boleh melakukannya dengan cara
yang batil atau salah. Seperti dengan mempraktikkan riba, melakukan penipuan, korupsi atau menyogok
pemerintah untuk kepentingan diri sendiri, agar harta yang kita peroleh bisa
bertambah. Kita harus mengetahui bahwa
harta yang baik itu disertai berkah, sedangkan harta yang kotor itu disertai
laknat. Oleh karean itu, agar harta yang
kita peroleh itu berkah, maka kita harus memcarinya dengan cara yang baik.
Selain sikap-sikap tersebut, masih banyak sikap lain
yang dipaparkan dalam buku ini. Seperti
putus asa, lalai, cinta dunia dan banyak lagi.
Buku ini sangat patut dibaca dan diamalkan.
Srobyong, 13 Juli 2018
No comments:
Post a Comment