Dimuat di Analisa Medan, Jumat 13 April 2018
Judul : Bismillah be Muslimah
Penulis : Ririn Astutiningrum
Penerbit : Gentah Hidayah
Cetakan : Pertama, Desember 2017
Tebal : xiv + 362 halaman
ISBN : 978-602-6359-97-1
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas
Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
“Siapa pun kita, kita berhak untuk berkontribusi,
kita berhak berperan dalam memajukan diri dan bermanfaat bagi orang lain.
Sebaik-baik insan adalah yang paling besar manfaatnya bagi manusia lainnya.”
(hal 343).
Kemajuan zaman sadar tidak sadar telah menggeser
pola pikir kita. Bahkan saat ini selain pola pikir berbagai dampak perkembangan
zaman lambat laun juga mulai menggerus budaya timur yang selama ini kita pegang
teguh. Oleh sebab itu, kita sebagai muslimah harus tetap teguh dalam jalan yang
sudah ditentukan syariat. Boleh saja kita mengikuti perkembangan zaman, namun
tentu saja dengan adanya batasan yang tidak sampai membuat kita lupa diri.
Keprihatian akan pengaruh perkembangan zaman itulah
yang akhirnya membuat penulis menyuarakan isi hatinya lewat buku ini. Di mana
besar harapan penulis, para muslimah tetap teguh dan tangguh dalam
memperjuangkan jati diri sebagai muslimah. Selain itu tidak lupa sebagai
muslimah kita harus terus belajar untuk mengembangkan diri, agar bisa menjadi
sosok yang berguna baik untuk diri sendiri juga masyarakat umum.
Buku di dengan gaya bahasa yang rapi, renyah dan
lugas, membuat kita tidak cepat bosa dalam membaca. Apalagi penulis kerap kali
menyisipkan kisah-kisah inspirasi yang menarik dan sangat membuka wawasan dan bisa dijadikan teladan juga renungan
untuk muhasabah diri. Sebuah buku yang menurut saya sangat patut dibaca bagi
setiap muslimah, agar bisa menjadi muslimah yang tangguh juga berdedikasi
tinggi. Untuk mewujudkannya, maka kita
harus mengamalkan tiga kunci yang dikenalkan penulis—yaitu keep trying, pray
more dan keep smile.
Keep trying di sini berarti kita
harus berani mencoba mewujudkan cita-cita yang kita miliki. Jangan pernah takut
gagal. Karena kegagalan adalah kesuksesan
yang tertunda. Kita harua bangkit dan terus berusaha. Jadilah pelopor sehingga bisa dijadikan
teladan dan inspirasi, bahkan pahala pun ikut mengalir. “Seseorang yang
menjadi pelopor atau perintis dari sebuah kebaikan, lalu banyak orang
mengikuti, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala dari setiap kebaikan
yang diamalkan orang yang mengikuti kebaikannya.” (hal 3). Sebut saja Siti Khadijah—istri pertama
Rasulullah—yang hingga sampai sekarang kita ketahui dan kita teladani. Atau ada
juga Abu Bakar—seorang yang masuk Islam pertama kali. Ada pula Ir.
Soekarno—presiden pertama kita—yang mengobarkan semangat nasionalisme.
Perlu kita ketahui, “Kesuksesan akan diraih oleh
pribadi yang aktif, kreatif, dan inovatif. Mereka mampu melihat peluang,
meraihnya, lalu menjadikannya sayap untuk terbang lebih tinggi.” (hal
15). Dalam usaha meraih impian yang
perlu kita tanamkan adalah sikap positif. Karena saat kita berpikir positif dan
bersikap baik, maka sungguh hari-hari kita akan terasa lebih indah dan menyenangkan
(hal 146).
Selanjutnya Pray More di sini kita diingatkan
bahwa selain melakukan usaha, kita tidak boleh lupa berdoa. Karena berdoa tanpa
usaha itu akan sia-sia dan usaha tanpa doa adalah sombong. “Ikhtiar, doa, dan tawakalh jangan
dipisahkan dalam upaya mencapai kesuksesan. Meninggalkan ikhtiar adalah alasan
seorang pemalas, meninggalkan doa adalah perilaku orang sombong, dan
meninggalkan tawakal adalah perilaku sok tahu.” (hal 149).
Sedangkan keep smile berarti apa pun yang
terjadi dalam usaha kita ketika ingin meraih mimpi, jangan sampai kita lupa
bahagia. Yang artinya apa pun hasil yang
nantinya kita raih, maka kita harus menerimanya dengan ikhlas. Karena tugas kita adalah berusaha dan berdoa.
Selanjutknya Allah-lah yang berkah memberi keputusan (hal 263).
Buku ini sangat membantu bagi kita—khususnya para
muslimah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Karena selain tiga hal yang
sudah disebutkan di atas, masih banyak pembahasan lain yang sangat memotivasi
bagi para muslimah. Baik untuk pengembangan diri sendiri atau juga dalam rangka
membahagiakan keluarga juga agar lebih dekat dengan Allah.
Terlebih banyak quote-quote inspratif yang sangat
menggugah yang bisa dijadikan renungan. Di antaranya “Kegagalan adalah
keberhasilan yang tertunda. Kegagalan tidaklah menghancurkan sebab ianya
memberikan banyak pelajaran berharga. Kegagalan yang sebenarnya adalah matinya
keinginan untuk mencoba.” (hal 273).
Srobyong, 7 April 2018
Setuju, semangat ya Jasa Pembuatan Website Toko Online serta layanan Jasa Pembuatan Website Penjualan Online dan
ReplyDeleteJasa Pembuatan Online Shop
Grosir Jilbab Murah - Jilbab Segi Empat Terbaru dan Jilbab Instan Terbaru serta Jasa Pembuatan Website Murah serta Buat Toko Online Murah