Dimuat di Kedaulatan Rakyat, Minggu April 2018
Judul : Aplikasi Pencari Rezeki
Penulis : Wusda Hesta & Achi TM
Penerbit : Pastel Books
Cetakan : Pertama, Januari 2018
Tebal : 208 halaman
ISBN : 978-602-6716-13-2
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas
Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
Setiap orang sudah pasti ingin memperoleh rezeki
yang banyak. Karena dengan begitu, kehidupan mereka bisa dijamin enak dan hidup
bahagia karena semua tercukupkan. Oleh sebab itu banyak orang yang bekerja
keras demi kelancaran rezeki. Bahkan ada pula yang sampai melalukan pekerjaan
yang dilarang dan diharamkan agama. Padahal rezeki lancar saja tidak cukup
menjadi jaminan hidup seseorang. Jika ingin memperoleh rezeki yang lancar maka
kita juga harus memerhatikan cara memperolehnya—dalam artian harus halal,
sehingga rezeki itu bisa menjadi berkah.
“Kalau kita mencari rezeki dengan ilmu yang baik,
pasti kita akan menemukan rezeki sesuai dengan pilihan kita. Ketika mencari rezeki dengan cara halal, kita
akan mendapatkan hasil yang halal, lebih berkah dan lebih mengenyangkan ketika
dimakan. Sebaliknya, ketika kita mencari rezeki dengan cara haram, sudahlah
besar resikonya.” (hal 27).
Perlu kita sadari keberhakan rezeki itulah yang
akhirnya akan membuat kita merasa cukup dan selalu bersyukur kepada Allah. Dan
ketika kita selalu bersyukur maka kita pun akan selalu merasa bahagia. “Syukuri,
jalani dan nikmati setiap proses hidup ini. Itulah kunci kebahagiaan.” (hal
39).
Agar rezeki kita halal dan berkah, maka yang perlu
kita lakukan adalah bersikap selektif dalam memilih pekerjaan terlebih
dahulu. Meski gaji yang akan kita terima
sedikit, yang terpenting pekerjaan itu halal. Jangan karena diburu ingin
memperoleh banyak uang, kita menghalalkan segala cara untuk memperolehnya. Kita
harus ingat, “gaji itu diatur manajemen manusia, sedangkan rezeki diatur yang Mahakuasa.” (hal 41).
Perlu kita sadari
juga, hasil yang kita peroleh itu sesuai dengan apa yang sudah kita
usahakan. Dalam usaha memperoleh rezeki, kita tidak boleh berpangku tangan
karena alasan takdir. Memang benar
takdir manusia sudah diatur oleh Tuhan—baik rezeki, jodoh juga mati. Namun Kita
juga harus tetap berusaha, dengan bekerja dan membuka jaring pertemanan. Rezeki atau jodoh tidak mungkin datang
sendiri, jika kita tidak mau berusaha menjemput. Dalam salah satu firman Allah
dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 pun telah dijelaskan, “Sesunggunya Allah tidak
mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri.” (hal 63).
Sebagaimana analogi dari laba-laba dalam mencari
makan, dia mengecoh mangsanya dengan jaring-jaringnya yang terlihat seperti
nektar bunga. Jika laba-laba saja dalam
mencari makan selalu berusaha lalu kenapa manusia tidak?
Buku ini sangat menarik dari segi pemaparan. Selain
lugas dan aktual ditambah dengan berbagai analogi sebagai pendalaman materi dan
pencerahan, buku patut dibaca untuk
memahami lebuh dalam cara memperoleh rezeki halal dan berkah.
Srobyong, 23 Maret 2018
Assalamu'allaikum.
ReplyDeletemau nanya mba cara kiri resensi buku ke Kedaulatan Rakyat Gimana ya..?