Monday, 31 December 2018

[Traveling] Plesiran di Telaga Seribu Akar



[Dokumen Pribadi]

“Sehatkan hati dan jiwa dengan menyantu bersama alam
Karena alam ada sebagai pengingat kekuasaan Allah.”
~Ratnani Latifah~


Sudah cukup lama saya mendengar ada wisata  di daerah Bondo, Bangsri –Jepara –Jawa Tengah, selain Pantai Bondo Atau lazim disebut Pantai Ombak Mati. Namun kesempatan untuk mengunjungi wahana ini baru terealisasikan Sabtu, 29 Desember 2018.  

[Dokumen Pribadi]


Apa sih yang seru dan asyik dari wisata ini? Kenapa “Telaga Sejuta Akar” menjadi satu dari wahana wisata Jepara yang patut dikunjungi? Dan apa bedanya degan “Wisata Akar Seribu” Okelah, saya akan sedikit membahas tentang wisata ini. Siapa tahu kamu suka dan ingin mampir ke sini, jika sedang dolan di Jepara.

Memang sih keduanya memiliki nama yang sama yang berhubungan dengan akar, tapi wisata ini jelas beda. “Akar Seribu” itu terletak di Plajan, Pakis Aji-Jepara, lebih jelasnya bisa cek tautan ini. Sedangkan “Telaga Sejuta Akar” itu letaknya di Bondo-Bangsri-Jepara., sebagaimana yang sudah saya paparkan di atas.  

Wisata ini menawarkan pemandangan yang tidak kalah indah dari “Akar Seribu”. Di sana kita bisa menikmati pemandangan alam nan indah. Karena tempat ini dikelilingi jejeran pohon karet  beringin dengan jumlah akar yang sangat banyak, sehingga tempat ini disebut sebagai sejuta akar.

[Dokumen Pribadi]

Di sana kita bisa merasakan keindahan pesona alam,  tempat asri nan sejuk dan  udara segar.  Mata air laiknya telaga juga menjadi daya pesona tersendiri yang menarik.  Asyik, kan?  Tempat ini disediakan kursi-kursi strategis untuk menikmati pemandangan atau sekadar duduk santai. Bagi yang suka berswafoto, maka tempat ini memiliki spot-spot menarik yang bisa dipilih.  Untuk tiket masuk pun relatif murah. Kita hanya butuh mengelurkan Rp 2.500,-- jika ingin plesir di sini. Intip yuk, beberapa spot yang bisa dijadikan pilihan :D 

[Dokumen Pribadi]


[Dokumen Pribadi]


[Dokumen Pribadi]

[Dokumen Pribadi]


            Menurut pengelola wisata ini, konon telaga ini dulu disebut sebagai Telaga Mandirejo. Sebuah petilasan, tempat yang dulu digunakan oleh Dewi Anjani hamil dan melahirkan seorang anak berupa kera putih (hanoman). Sehingga kala itu konon banyak spesies serupa di telaga ini. Namun berjalannya waktu spesies itu sudah tidak ada lagi.

            Dan konon telaga ini sudah ada, sebelum  desa untuk ditempati warga. Di mana tempat ini pernah disakralkan—di mana dulu orang yang sedang haid dilarang masuk ke sana. Akan tetapi sekarang sudah tidak ada lagi larangan seperti itu. Sekarang siapa saja bisa masuk dan menikmati keindahan alam yang ada di sana. Apalagi dengan berbagai fasilitas yang sudah mulai disediakan di sana.  Salah satunya ada gardu pandangnya juga, lho. 

[Dokumen Pribadi]

Dan tahu nggak, telaga ini selain dijadikan tempat wisata, ternyata juga bermanfaat sebagai pengairan sawah-sawah di desa Bondo.  Mantap bukan?

            Srobyong, 31 Desember 2018 

4 comments: