[Dokumen Pribadi]
“Sehatkan
hati dan jiwa dengan menyantu bersama alam
Karena alam ada sebagai pengingat kekuasaan Allah.”
~Ratnani Latifah~
Sudah cukup
lama saya mendengar ada wisata di daerah
Bondo, Bangsri –Jepara –Jawa Tengah, selain Pantai Bondo Atau lazim disebut
Pantai Ombak Mati. Namun kesempatan untuk mengunjungi wahana ini baru
terealisasikan Sabtu, 29 Desember 2018.
[Dokumen Pribadi]
Apa sih yang
seru dan asyik dari wisata ini? Kenapa “Telaga Sejuta Akar” menjadi satu dari wahana
wisata Jepara yang patut dikunjungi? Dan apa bedanya degan “Wisata Akar Seribu”
Okelah, saya akan sedikit membahas tentang wisata ini. Siapa tahu kamu suka dan
ingin mampir ke sini, jika sedang dolan di Jepara.
Memang sih
keduanya memiliki nama yang sama yang berhubungan dengan akar, tapi wisata ini
jelas beda. “Akar Seribu” itu terletak di Plajan, Pakis Aji-Jepara, lebih jelasnya
bisa cek tautan ini. Sedangkan “Telaga Sejuta Akar” itu letaknya di Bondo-Bangsri-Jepara.,
sebagaimana yang sudah saya paparkan di atas.
Wisata ini
menawarkan pemandangan yang tidak kalah indah dari “Akar Seribu”. Di sana kita
bisa menikmati pemandangan alam nan indah. Karena tempat ini dikelilingi jejeran
pohon karet beringin dengan jumlah akar
yang sangat banyak, sehingga tempat ini disebut sebagai sejuta akar.
[Dokumen Pribadi]
Di sana kita bisa
merasakan keindahan pesona alam, tempat
asri nan sejuk dan udara segar. Mata air laiknya telaga juga menjadi daya
pesona tersendiri yang menarik. Asyik,
kan? Tempat ini disediakan kursi-kursi
strategis untuk menikmati pemandangan atau sekadar duduk santai. Bagi yang suka
berswafoto, maka tempat ini memiliki spot-spot menarik yang bisa dipilih. Untuk tiket masuk pun relatif murah. Kita hanya
butuh mengelurkan Rp 2.500,-- jika ingin plesir di sini. Intip yuk, beberapa spot yang bisa dijadikan pilihan :D
[Dokumen Pribadi]
[Dokumen Pribadi]
[Dokumen Pribadi]
[Dokumen Pribadi]
Menurut
pengelola wisata ini, konon telaga ini dulu disebut sebagai Telaga Mandirejo. Sebuah
petilasan, tempat yang dulu digunakan oleh Dewi Anjani hamil dan melahirkan
seorang anak berupa kera putih (hanoman). Sehingga kala itu konon banyak
spesies serupa di telaga ini. Namun berjalannya waktu spesies itu sudah tidak
ada lagi.
Dan
konon telaga ini sudah ada, sebelum desa
untuk ditempati warga. Di mana tempat ini pernah disakralkan—di mana dulu orang
yang sedang haid dilarang masuk ke sana. Akan tetapi sekarang sudah tidak ada
lagi larangan seperti itu. Sekarang siapa saja bisa masuk dan menikmati
keindahan alam yang ada di sana. Apalagi dengan berbagai fasilitas yang sudah
mulai disediakan di sana. Salah satunya ada gardu pandangnya juga, lho.
[Dokumen Pribadi]
Dan tahu nggak,
telaga ini selain dijadikan tempat wisata, ternyata juga bermanfaat sebagai
pengairan sawah-sawah di desa Bondo. Mantap bukan?
Srobyong,
31 Desember 2018
|
Monday, 31 December 2018
[Traveling] Plesiran di Telaga Seribu Akar
Label:
Bangsri,
Bondo,
Eksplore Jepara,
Telaga Sejuta Akar,
Traveling
Lokasi: Srobyong-Mlonggo
Srobyong, Mlonggo, Jepara Regency, Central Java, Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
telaganya bagus juga buat santai-santai di sore hari
ReplyDeleteIya suasanya nyaman dan asri.
Deletepaling suka dengan telaga adalah kesunyiannya dan air yg tenang
ReplyDeleteIya Mbak, benar sekali. Jadi rasanya adem dan nyaman😊☺️
Delete