Dimuat di Koran Jakarta, Rabu 21 November 2018
Judul : Why the Rich are Getting Richer
Penulis : Robert T. Kiyosaki & Tom
Wheelwright
Penerjemah : Fairano Ilyas
Penerbit : Gramedia
Cetakan : Pertama, Februari 2018
Tebal : 306 halaman
ISBN : 978-602-03-8107-7
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumna Universitas
Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
Jika kita ingin menjadi seorang jutawan, maka kita
memerlukan pendidikan keuangan. Dengan pendidikan keuangan, kita bisa mengelola
uang yang kita miliki dengan baik, sehingga kita bisa memperoleh banyak
keuntungan. Buku yang ditulis Robert T.
Kiyosaki dan Tom Wheelwright ini sangat cocok untuk kita baca. Dengan sudut pandang baru dan cara berpikir
yang berbeda, Robert mengajarkan tentang konsep keuangan yang baik dan akurat. Buku ini dengan lugas dan jelas, akan
memaparkan tentang apa itu pendidikan keuangan dan pengaruhnya dalam memperoleh
kekayaan.
Jika dulu menabung merupakan cara pintar dalam
mengumpulkan uang, maka saat ini penabung dianggap sebagai pecundang. Dahulu kala, menjalani hidup di bawah kemampuan dan banyak menabung adalah sesuatu
yang masuk akal. Kita bisa memperoleh jaminan keuangan, mungkin bahkan menjadi
kaya, dengan hidup berhemat dan menabung untuk masa depan. Namun setelah 1971,
tahun ketika Presiden Nixon melepaskan dolar dari standar emas dan membuka
pintu bagi bank serta pemerintah untuk mencetak uang, hidup di bawah kemampuan
dan menabung menjadi tidak masuk akal.
Lebih jelasnya dipaparkan oleh penulis, pada 1976
tabungan sebesar $ 1juta X bunga 15% = $150.00 setahun. Pada masa dulu kita
akan sejahtera dengan %150.000 dari hasil tabungan kita. Akan tetapi pada masa
sekarang, tabungan $ 1juta X bunga 2% = $20.000 setahun. Ini menunjukkan bahwa
bunga tabungan mulai meninggi. Kemudian mari kita lihat suku bunga dibandingkan
dengan inflasi, yang terjadi karena pemerintah terus mencetak uang. Jika
tingkat inflasi 5%, berarti kita telah kehilangan 3% uang yang kita tabung per
tahun.
Maka tidak salah ketika Warren Buffet memberikan
pesan bagi penabung, “Satu hal yang akan saya katakan pada Anda adalah bahwa
investasi terburuk yang Anda lakukan adalah investasi tunai. Semua orang
mengatakan uang tunai adalah yang terpenting dan segala sesuatu seperti itu.
Dalam beberapa waktu, uang tunai tidak akan ada nilainya.” (hal 36).
Kemudian permasalahan pajak, yaitu pungutan wajib
yang dibayar rakyat untuk negara yang digunakan kembali untuk kepentingan
pemerintah dan masyarakat umum. Bagi
sebagian orang akan menganggap bahwa pajak, sedikit banyak akan mengurangi kekayaan
kita. Padahal jika kita mengetahui pendidikan keuangan, maka kita bisa
menyiasati pembayaran pajak lebih kecil secara legal. Sehingga keyayaan kita
bukannya berkurang namun bertambah.
Kita bisa melihat siapa yang membayar pajak
paling besar atau sedikit lewat kuadran.
Pertama E—employee (pegawai) membayar pajak 40%. B—big business owner
(pengusaha besar) membayar pajak 20%. S—Self-employed (bekerja sendiri),
small businers, atau spesial dokter, pengacara dan lain sebagainya
membayar sebanyak 60%. Dan I—investor aktif membayar 0%.
Misalnya saja Gubernur Mitt Rommey membayar pajak
13% sedangkan Presiden Barack Ombama membayar 30%. Ini terjadi karena Rommey beroperasi dari
kuadran B—big business owner (pengusaha besar) dan sebagai I—investor
aktif. Sedangkan Obama beroperasi
sebagai E—employee (pegawai) dan S—Self-employed (bekerja
sendiri), small businers, atau spesial dokter, pengacara dan lain
sebagainya (hal 55).
Oleh sebab itu Tom Wheelwright, memaparkan
“Seseorang harus menempatkan diri dalam situasi yang tepat untuk memperoleh
manfaat pajak. Bila kita melakukannya, tidak peduli kaya atau tidak, kita akan
memperoleh manfaat pajak.” (hal 57).
Selain yang sudah dijelaskan di atas, penulis juga
membahas tentang manfaat utang yang ternyata juga memiliki potensi untuk
membuat orang kaya semakin kaya. Salah satunya karena adanya bunga pinjaman dan utang ternyata bebas
pajak. Tom Wheelwright memaparkan, “Aturan umumnya semua pendapatan dikenakan
pajak. Pendapat sendiri adalah uang yang Anda terima yang boleh digunakan sesuka hati tanpa terikat apa-apa.
Dan utang bukanlah pendapatan. Anda harus membayar kembali. Jadi, bila Anda
meminjam uang untuk diinvestasikan, itu adalah bebas pajak. Hal itu membuat
utang menjadi lebih murah daripada ekuitas (uang yang sudah dipajaki). Jadi,
meskipun Anda dikenakan bunga 5-6%, utang jauh lebih murah daripada bila Anda
menggunakan ekuitas yang dikenakan pajak 40%.” (hal 101).
Buku ini sangat pas dan patut dibaca bagi siapa saja
yang ingin bisa mengelola uang dengan baik dan meraup kekayaan.
Srobyong, 18 November 2018
Waw bukunya keren banget ini...
ReplyDeleteKita jadi semakin tahu mengelola keuangan, investasi, dan mengenai pajak.
Iya Mbak, jadi nambah pengetahuan soal pengelolaan uang :)
Deletejadi pingin tahu...invest yg menguntungkan dlm versi penulis yg spt apa
ReplyDeleteSama Mbak, saya juga penasaran soal itu.
Deletesaya punya bukunya mbak, tapi belum kelar bacanya.
ReplyDeletebuku ini merupakan versi pasa sarjana dari rich dad poor dad. Nabung adalah pecundang,
Iya Mas. Monggo diselesaikan.
Delete