Saturday 3 January 2015

[Cerpen Horor] Sisi Gelap





Sisi Gelap


Kazuhana El Ratna Mida


Rona menatap ke luar, melihat perbedaan yang begitu mencolok dari apa yang dia rasakan sekarang—di kamar yang pengap tak ada kebebasan.


Ya sejak hari naas itu, dia terjabak di sini. Tak bisa ke mana-mana dikurung bak pesakitan jiwa.



~*~


“Kenapa? Padahal aku tak bersalah,” ucap Rona sambil menatap ke luar jendela. Dia terlihat sedih dan merana.


  Rona menjulurkan tangannya ke luar, mecoba menikmati esensi hujan ketika menyentuh kulitnya. Sudah lama dia tak merasakannya.


 Klik! Pintu terbuka membuyarkan kenikmatan yang baru Rona rasakan.

 
 “Makanlah dulu, Na.”


 Rona membalikkan badan, melihat sosok yang kini ada dihadapannya. Dia menatap menu makanan yang disiapkan khusus untuk dirinya.


 Beracunkah? Apa kalian akan membunuhku juga? Rona berkutat dengan prasangkanya.


~*~


  Jress, darah mengalir deras.


 Auw!  Lepaskan! Maafkan aku!


 Rona menutup telinganya, kenangan masa lalu yang dia coba hilangkan kini merasuk lagi membunuh logika dan jiwanya.


 “Itu bukan salahku.”


  “Ya, kau yang membunuhku. Kenapa?” suara itu terdengar lagi.


  “Kau yang mendekatiku, aku tak membunuhmu!” bantah Rona dan mendorong suara itu agar tak menganggunya.


  “Kau yang membunuhku,” suara itu bersikeras.


 “Tidak! Pergi kau jangan ganggu aku. Pergi! Pergi!” usir Rona.


 Seisi rumah yang mendengar teriakan Rona segera melihat ada apa gerangan yang terjadi.


  Rona menangis memukul diri sendiri, dan menjambak rambutnya.


  “Aku tak bersalah,” isaknya kemudian.


~*~

        
 Rona menatap nanar pisau yang ada dihadapannya, dia ingat sekarang hari itu, ketika kemarahan yang memuncak dia menacapkan belati itu di dada Rina kembarannya yang selalu disayang orang tuanya.


“Aku memang tak sepintar Rani, tapi kenapa kalian harus pilih kasih,” isak Rona.

 “Jadi bukan salahku jika harus cemburu.” Rona menyeringai.

 “Ya, aku yang membunuh Rina.” Rona tertawa terbahak.


 Sisi gelap yang dimiliki—kejam tega membunuh siapa saja yang mengusik kebahagiaannya.


 Kecemburuan ternyata telah menciptakan dunia gelap hingga memunculkan pribadi lain dalam dirinya.


Sby, 30/12/14

No comments:

Post a Comment