Dimuat di Radar Sampit, Minggu 19 Maret 2017
Judul : Twins in Love
Penulis : Nathalia Theodora
Penerbit : Bhuana Sastra
Cetakan : Pertama, Agustus 2016
Halaman : 206 hlm
ISBN : 978-602-394-237-4
Peresensi : Ratnani Latifah
Tidak ada orang
yang sama persis di dunia itu. Karena pada dasarnya setiap orang itu unik. Memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Bahkan jika itu anak kembar. Meski memiliki paras yang sama,
sudah pasti sifat dan watak keduanya berbeda. Hanya saja, bagi anak kembar,
mereka memiliki ikatan hati yang kuat. Bisa saling merasakan kebahagiaan dan
kesedihan dari masing-masing saudara. Mereka tidak segan berkorban atas nama
saudara. Lalu apa yang akan terjadi
ketika dua anak kembar jatuh cinta pada orang yang sama? Apakah cinta akan merubah persaudaraan?
Novel ini
menceritakan tentang Cheryl dan
Cindy—kembar identik yang akan memasuki masa awal memakai seragam putih
abu-abu. Cheryl memiliki sifat pemarah, emosinya mudah tersulut. Namun di balik
keganasan sifat itu, Cheryl memiliki otak yang encer. Dia juga sangat
melindungi Cindy. Dia tidak akan segan bertengkar demi melindungi kembarannya.
Sedang Cindy adalah kebalikannya. Gadis itu tipe anak yang manja dan
kekanan-kanakan. Sifatnya lucu, polos dan agak pemalu (hal 6).
Hingga pada
hari pertama masuk SMA Mutiara Indah, sikap gugup dan grogi Cindy membuat
seorang kakak kelas terjebur ke kolam ikan.
Dan siapa sangka orang itu ternyata Kevin, ketua OSIS dan MOS. Meski
Cindy sudah meminta maaf berkali-kali, Kevin merasa tidak terima. dia terus memarahi
Cindy dan membentak-bentak. Hal itu memicu ketidaksukaan Cheryl pada Kevin.
Karena cowok itu sangat diktator yang memicu pertengkaran di antara
keduanya.
Belum lagi
Kevin terlihat memanfaat posisinya sebagai ketua OSIS untuk menyiksa Cindy dan
Cheryl. Padahal dalam permbukaan MOS Kevin pernah berkata bahwa jika ada
panitia yang bertindak kelewatan bisa dilaporkan padanya. Namun pada
kenyataanya, malah dia sendiri yang berbuat keterlaluan. Cheryl merasa tidak
adil. Dia membantak Kevin hingga cowok itu mengusir Cheryl dari acar MOS (hal
48).
Jika Cheryl
sangat sebal dengan tingkah Kevin, maka hal itu berbalik dengan Cindy yang
ternyata malah menyukai cowok yang sudah memarahinya habis-habisan. Ini sunnguh
tidak masuk akan bagi Cheryl. “Ada banyak hal lain yang bisa bikin kamu suka
sama cowok, selain karena dia ganteng. Dan kalau kamu Cuma suka sama penampilan
fisiknya aja, itu sama sekali nggak bagus.” (hal 28).
Dan siapa
sangka ternyata Kevin juga memiliki kembaran bernama Alvin. Sifatnya sangat bertolak
belakang dengan Kevin. Karena itulah, yang kemudian membuat Cheryl merasa
nyaman bersama Alvin. Apalagi mereka sama-sama menyukai membaca dan sering
menghabiskan waktu bersama di perputakaan.
Sampai
kemudian, kejadian tidak terduga menuntut Cheryl dan Kevin selalu bersama.
Meski masih dibumbui pertengkaran mulut di antara mereka. Di sinilah masalah
kemudian bermula. Kebencian yang tertanam di antara keduanya, malah menumbuhkan
percikan-percikan cinta yang tidak terduga.
Siapa sangka kedekatan itu membuka tabir yang selama ini tidak mereka
ketahui satu sama lain. Entah apa yang
akan dilakukan Cheryl mengingat dia tahu Cindy sangat menyukai Kevin. Pun
dengan Kevin, dia tahu kalau Alvin juga mencintai Cheryl. Kevin tidak ingin
kejadian di masa lalu membuat saudaranya terluka.
Selain masalah
cinta yang membelit di antara dua saudara kembar itu, ada juga masalah lain
yang lazim terjadi di antara saudra kembar. Tentang pengorbanan, perasaan iri,
rendah diri dan keegoisan. Diceritakan dengan gaya yang renyah. Novel ini
sangat menarik. Banyak kejutan yang cukup membuat novel ini semakin menarik.
Dalam novel ini
mengajarkan pada kita mengingatkan untuk jangan berlebihan ketika membenci
seseorang. Karena sekat antara cinta dan benci itu sangat tipis. Jadi benci dan
cintailah seseorang dalam batas wajar.
Serta
mengingatkan bahwa setiap orang sudah pasti memiliki kekurangan dan kelebihan
.Bahkan jika itu seorang kembar identik. Sesama sudara itu harus saling
melengkapi “Jangan cuma melihat kelebihanku, dan menutup mata akan kekuranganku. Juga jangan Cuma
melihat kekuranganmu, dan menutup mata akan kelebihanmu. Kita masing-masing
punya kelebihan dan kekurangan, dan karena kira saudara kembar, maka kita akan
saling melengkapi.” (hal 179).
Srobyong, 31
Oktober 2016
No comments:
Post a Comment