Monday, 30 May 2016

[Resensi] Akibat Lalai Terhadap Nazar

 
Judul Buku                  : Insya Allah, Sah!
Penulis                         : Achi TM
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
Halaman                      : 328 hal
Cetakan                       : Pertama, April 2015
ISBN                           : 978-602-03-1465-5
Peresensi                     : Ratnani Latifah* 

“Nazar alias janji kepada manusia saja harus ditepati, apalagi nazar kepada Allah. Wajib hukumnya menepati nazar kepada Allah. Apalagi jika nazar itu tidak melanggar perintah Allah.” (hal. 220)

Silvi adalah seorang desainer dan juga pemilik Siviana Sexy Boutique yang memiliki omset miliaran. Pada suatu ketika  saat dia ingin menemui pacanya—Dion yang seorang direktur dan executive produser. Namun, dia malah terjebak di sebuah lift dan bertemu sosok laki-laki yang sangat menyebalkan bernama Raka. Kekacauan yang terjadi itu mengantarkan Silvi pada suatu kejadian yang tidak disangka-sangka. Dia bernazar jika  bisa keluar dari lift, maka dia akan berjilbab dan berbaju muslimah selamanya. (hal. 32)

Namun setelah bisa keluar dari lift dan kembali menjalani aktivitas sehari-harinya, Silvi belum juga melakukan nazar yang  perah diucapkannya. Dia terlalu sibuk dengan berbagai pesanan baju-baju seksi yang diminta pelanggan. Ditambah lagi dia tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan Dion.

Segala persiapan pun dilakukan Silvi. Tapi sejak dia sibuk mempersiapkan pernikahannya, kesialan demi kesialan malah terus menghampirinya. Pertama, Silvi sangat sebal karena Dion tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan mereka karena Dion terlalu sibuk dengan jadwal pekerjaannya. (hal.89) Ditambah lagi tunangannya itu malah harus tour ke Medan. Silvi jadi harus mempersiapkan semuanya sendirian. Satu kekesalan belum hilang, Silvi harus dihadapkan pada sebuah penipuan 25 juta pun melayang (hal. 92)

Karena kepergian Dion tidak bisa terbantahkan, Silvi akhirnya harus rela menyiapkan pernikahannya dengan bantuan Raka, laki-laki yang menurut Silvi menyabalkan. Namun, dia tidak bisa apa-apa karena Dion-lah yang sudah mengatur semuanya. Dion berpikir bahwa Raka yang alim itu pasti tidak akan macam-macam dengan dirinya. Dion sangat mempercayai karyawannya itu. (hal. 103) Silvi pun hanya bisa pasrah dengan kehadian Raka yang mulai memenuhi hari-harinya. Dan dia jadi lebih sering mendengar petuah-petuah keagaaman  dari Raka.

Meski Raka selalu membantunya, ternyata ketidakberuntungan tetap saja datang. Silvi menjadi korban penipuan lagi saat memesan udangan pernikahan dan satu juta kembali melayang. (hal. 136)  Lalu sebuah kabar yang dapat dari ibunya langsung membuat Silvi lemas. “Penghulu di kecamatan sibuk pada tanggal delapan November. Ada satu penghulu yang bisa menikahkan kamu, tapi pada tanggal sembilan November jam tujuh pagi.” (hal. 208) Kepala Silvi rasanya mau pecah, dia tidak mungkin melakukan resepsi pernikahan dulu baru akad nikah.  Dan kejadian yang lebih parah adalah rambut kesayangannya terbakar. (hal. 226)

Kejadian itu membuat Silvi sadar, peringatan Raka terntang nazar yang pernah diucapkan dulu terjadi juga. Kejadian demi kejadian mungkin adalah peringatan dari Allah  padanya. Silvi pun memutuskan berjilbab. Dan setelah berjilbab, kemudahan demi kemudahan  dia dapatkan dalam mempersiapan pernikahan. Namun, yang jadi masalah, ketika Dion mengetahui perubahan Silvi, laki-laki itu mengancam akan memutuskan pernikahan mereka.

Novel religi yang dikemas apik dan sarat makna serta memilki cover yang menarik. Diceritakan dengan gaya bahasa yang mudah dicerna dan menarik. Meski endingnya mudah ditebak,  namun Achi TM mampu mengajak pembacanya tetap menyelesaikan naskah hingga babak akhir. Karena dari setiap bab kita akan diajak menebak-nebak apa yang akan dilakukan Silvi yang masih bingung dengan pilihan yang diambil. Memilih antara mempertahankan keyakinan atau orang yang dicintai. Dalam novel ini diajarkan agar setiap orang  itu, mau menjaga lisan atau ucapan. Karena sebuah ucapan itu bisa saja menjadi bencana yang tidak terduga jika tidak bisa menjaganya. Serta mengajarkan bagaimana menjaga hati agar selalu istiqomah. Dan masih banyak lagi pesan tersirat yang bisa diambil.


Beberapa kesalahan penulisan yang ada dalam novel ini, tidak mengurangi keasyikan dalam membaca. Novel yang katanya akan difilmkan ini sangat recomended untuk dibaca. Banyak quote bagus yang bertebaran di novel ini, salah satunya. “Memulai itu memang sulit, tapi jika dilakukan karena Allah, insyaAllah pasti akan dimudahkan.” (hal. 232)

*Alumni Unisnu Jepara, penikmat baca dan penyuka literasi, berdomisili di Jepara

Dimuat di Koran Pantura Rabu 25 Mei 2016

No comments:

Post a Comment