Judul Buku :
Insya Allah, Sah!
Penulis :
Achi TM
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Halaman :
328 hal
Cetakan :
Pertama, April 2015
ISBN :
978-602-03-1465-5
Peresensi : Ratnani Latifah*
“Nazar alias janji kepada manusia saja harus ditepati, apalagi nazar kepada
Allah. Wajib hukumnya menepati nazar kepada Allah. Apalagi jika nazar itu tidak
melanggar perintah Allah.” (hal. 220)
Silvi adalah seorang desainer dan juga pemilik Siviana Sexy Boutique
yang memiliki omset miliaran. Pada suatu ketika
saat dia ingin menemui pacanya—Dion yang seorang direktur dan executive
produser. Namun, dia malah terjebak di sebuah lift dan bertemu sosok
laki-laki yang sangat menyebalkan bernama Raka. Kekacauan yang terjadi itu
mengantarkan Silvi pada suatu kejadian yang tidak disangka-sangka. Dia bernazar
jika bisa keluar dari lift, maka dia
akan berjilbab dan berbaju muslimah selamanya. (hal. 32)
Namun setelah bisa keluar dari lift dan kembali menjalani aktivitas
sehari-harinya, Silvi belum juga melakukan nazar yang perah diucapkannya. Dia terlalu sibuk dengan
berbagai pesanan baju-baju seksi yang diminta pelanggan. Ditambah lagi dia
tengah sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan Dion.
Segala persiapan pun dilakukan Silvi. Tapi sejak dia sibuk mempersiapkan
pernikahannya, kesialan demi kesialan malah terus menghampirinya. Pertama,
Silvi sangat sebal karena Dion tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan
mereka karena Dion terlalu sibuk dengan jadwal pekerjaannya. (hal.89) Ditambah
lagi tunangannya itu malah harus tour ke Medan. Silvi jadi harus
mempersiapkan semuanya sendirian. Satu kekesalan belum hilang, Silvi harus
dihadapkan pada sebuah penipuan 25 juta pun melayang (hal. 92)
Karena kepergian Dion tidak bisa terbantahkan, Silvi akhirnya harus rela
menyiapkan pernikahannya dengan bantuan Raka, laki-laki yang menurut Silvi
menyabalkan. Namun, dia tidak bisa apa-apa karena Dion-lah yang sudah mengatur
semuanya. Dion berpikir bahwa Raka yang alim itu pasti tidak akan macam-macam
dengan dirinya. Dion sangat mempercayai karyawannya itu. (hal. 103) Silvi pun hanya
bisa pasrah dengan kehadian Raka yang mulai memenuhi hari-harinya. Dan dia jadi
lebih sering mendengar petuah-petuah keagaaman
dari Raka.
Meski Raka selalu membantunya, ternyata ketidakberuntungan tetap saja
datang. Silvi menjadi korban penipuan lagi saat memesan udangan pernikahan dan
satu juta kembali melayang. (hal. 136)
Lalu sebuah kabar yang dapat dari ibunya langsung membuat Silvi lemas.
“Penghulu di kecamatan sibuk pada tanggal delapan November. Ada satu penghulu
yang bisa menikahkan kamu, tapi pada tanggal sembilan November jam tujuh pagi.”
(hal. 208) Kepala Silvi rasanya mau pecah, dia tidak mungkin melakukan
resepsi pernikahan dulu baru akad nikah.
Dan kejadian yang lebih parah adalah rambut kesayangannya terbakar.
(hal. 226)
Kejadian itu membuat Silvi sadar, peringatan Raka terntang nazar yang
pernah diucapkan dulu terjadi juga. Kejadian demi kejadian mungkin adalah
peringatan dari Allah padanya. Silvi pun
memutuskan berjilbab. Dan setelah berjilbab, kemudahan demi kemudahan dia dapatkan dalam mempersiapan pernikahan.
Namun, yang jadi masalah, ketika Dion mengetahui perubahan Silvi, laki-laki itu
mengancam akan memutuskan pernikahan mereka.
Novel religi yang dikemas apik dan sarat makna serta memilki cover yang
menarik. Diceritakan dengan gaya bahasa yang mudah dicerna dan menarik. Meski
endingnya mudah ditebak, namun Achi TM mampu
mengajak pembacanya tetap menyelesaikan naskah hingga babak akhir. Karena dari
setiap bab kita akan diajak menebak-nebak apa yang akan dilakukan Silvi yang
masih bingung dengan pilihan yang diambil. Memilih antara mempertahankan
keyakinan atau orang yang dicintai. Dalam novel ini diajarkan agar setiap
orang itu, mau menjaga lisan atau
ucapan. Karena sebuah ucapan itu bisa saja menjadi bencana yang tidak terduga
jika tidak bisa menjaganya. Serta mengajarkan bagaimana menjaga hati agar
selalu istiqomah. Dan masih banyak lagi pesan tersirat yang bisa diambil.
Beberapa kesalahan penulisan yang ada dalam novel ini, tidak mengurangi
keasyikan dalam membaca. Novel yang katanya akan difilmkan ini sangat
recomended untuk dibaca. Banyak quote bagus yang bertebaran di novel ini, salah
satunya. “Memulai itu memang sulit, tapi jika dilakukan karena Allah, insyaAllah
pasti akan dimudahkan.” (hal. 232)
*Alumni Unisnu Jepara, penikmat baca dan penyuka literasi, berdomisili di Jepara
Dimuat di Koran Pantura Rabu 25 Mei 2016 |
No comments:
Post a Comment