Doc. pribadi |
Sabtu, 30 April 2016. Aku bersama adikku—Zali dan temannya—Teguh lalu
ditambah Mbak Ami. Kami berempat memutuskan memulai perjalanan ke Pantai Pecatu Gua Manik (Gua Manik
Pecatu Park), Banyumanis, Donorojo, Jepara. Kami berangkat kurang lebih
pukul satu siang. Membelah panasnya cuaca, mencoba mencari sejumput keindahan
alam yang Allah ciptakan.
Kami
sangat paham jika untuk mencapai tempat Gua Manik, kami harus melewati
perjalanan yang cukup panjang. Melewati jalan berkelok yang hanya berdiri
pohon-pohon karet di sepanjang jalan. Tapi
karena memang sudah ada niat, kami pun terus menerjang.
Dimulai
dari perjalanan Pasar Mlonggo, melaju mengikuti rute Bangsri lalu melewati Kembang, dan melewati Keling. Di sini, kami sudah disuguhi keindahan alam
hutan karet yang memang sudah menjadi rute perjalanan.
Meski
perjalannya cukup melelahkan, tapi keindahan jalan yang indah menjadi suguhan
hangat tersendiri. Suasana alam sudah sangat terasa sebelum kami sampai di Gua
Manik. Alhamdulillah perjalannya termasuk sangat lancar, dua rider—Zali dan Teguh melaju dengan cepat dan tepat. Berbelok-belok mengikuti jalan hingga
akhirnya kami sampai di tempat tujuan tepat pukul dua siang. Lokasinya sekitar 50 meter dari “Rumah Sakit
Kusta Donorojo.”
Dan
wow, rasa capai yang sempat menjalar, rasanya langsung rontok, ketika sudah
tiba di tempat yang sangat luar biasa. Pemandangan hijau yang terhampar dan
nampak perbukitan nan indah, membuat kami merekah. Memang Maha Besar Allah
dengan segala keindahan yang diciptakan.
Dan Jreng,
inilah penampakan Pantai Gua Manik.
Doc. pribadi |
Doc. pribadi |
Doc. pribadi |
Doc. pribadi |
Gua
Manik Pecatu Park ini baru dirilis April 2010, lho. Masih cukup mudah ya
usianya? Hhehh berasa apa coba. Pantai
ini dibangun dengan tujuan menyelamatkan dan pemanfaatan
aset, pemberdayaan ekonomi masyarakat, menciptakan lapangan kerja di sekitar
Gua Manik. [1]
Jika ingin
melihat lebih jelas lagi keindahan pantai ini, bisa dengan menaiki mercusuar,
atau disebut juga menara padang yang ada tidak jauh dari tulisan raksasa Gua
Manik. Nah ini foto yang diambil dari mercusuar.
Doc. pribadi |
Puas menikmati
keindahan dan sejenak mengabadikan beberapa moment napak tilas kami pernah
menjejak di sana, kami melanjutkan perjalanan untuk menelusuri lagi lebih ke
dalam. Mencoba melihat pantai yang terlihat nampak penuh gelombang. Dengan hamparan
pasir putih yan bersih dan cantik. Ah, iya dari sini kami juga bisa melihat
Pulau Mandalika, dengan cukup jelas dari pantai.
Jujur
tujuan kami memasuki lebih dalam kearea Gua Manik, sejatinya karena kami sangat
penasaran ingin melihat Gua Manik itu sendiri. Karena kami mengira mendengar
namanya itu, pasti bersinggungan dengan sebuah gua. Tapi, sedari tadi kami cari
tak ada tanda-tanda ada gua. Kecuali ada sebuah perbukitan yang cukup tinggi. Yang
pada akhirnya kami daki. Di sana ada Gardu Pandang. Menikmati indahnya keindahan dengan duduk tenang. ^_^
Doc. pribadi |
Meski
ternyata itu bukan tujuan yang kita cari, tapi melihat pemandangan yang
terhampar sangat indah—keindahan perbukitan, pantai dan pulau mandalika dari
puncak, mengurangi rasa lelah dan sedikit kecewa. J . Yah, di sana adalah puncak yang biasanya
digunkana untuk mendaki.
Dan
kami baru mengetahui setelah turun dari bukit kalau di sini memang tidak ada
Gua Manik. Tapi kenapa diberi nama Gua Manik? Ini karena kebetulan letak
pantainya berada di Gua Manik. Hhehh.
Tapi
ada selentingan sih, kalau sejatinya ada sebuah gua di sana, hanya saja yang
bisa melihat gua itu hanya orang-orang tertentu. Biasanya jika ingin melihat
harus melakukan puasa mute “puasa dengan buka hanya nasi putih” selama 40 hari.
Wallahua’lam.
Oh
ya, bagi yang ingin mengunjungi tempat ini, harga yang diberikan cukup
terjangkau. Satu orang hanya 2.500.
Murah tapi pemandangannya indah. Recomended, kan?
~*~
Setalah
dari Gua Manik Pecatu Park, rasanya
tidak afdol jika tidak sekalian mampir ke Benteng Portugis. Karena letaknya memang tidak terlalu jauh. Dan
dalam perjalanan, kami kembali disuguhi keindahan perbukitan nan indah yang
membuat berdecak kagum. Sayangnya
kami tidak terlalu lama, karena mengingat, kami harus menyesuaikan waktu agar
tidak kesorean ketika pulang. J
Doc. pribadi |
Doc. pribadi |
Pernah dengar tentang istilah benteng Portugis?
Atau ketika Indonesia masih dalam masa penjajahan. Yup, bener banget. Ini
adalah peninggalan dari bukti sejarah itu. Benteng Portugis. Terletak di desa Banyumanis kecamatan Donorojo, Jepara. Tempat
yang bersejarah dan juga memiliki pesona pemandangan yang indah.
Doc. pribadi |
Benteng ini, dibangun di atas sebuah bukti batu di pinggir
laut. Lalu di depannya terhampar pulau Mandalika, sehingga pulau itu bisa
jelas terlihat dari pantai.
Doc. pribadi |
Sebenarnya masih ada beberapa
tempat yang asyik dinikmati ketika sampai di benteng Portugis, seperti batu sedimen
yang menjadi salah satu icon di Benteng
Portugis juga sebuah gazebo di bagian atas tempat meriam berada. Tapi mengingat waktu sudah beranjak sore, kami memutuskan pulang. ^_^ biar tidak kesorean sampai rumah.
Oh iya, jika mau ke sini
untuk tiketnya memang masih agak mahal di sini daripada di Gua Manik. Tapi tetap
terjangkau hanya 4000 per orang. Murah dapat melihat pemandangan indah.
Subhanallahhh...
ReplyDeleteTempatnya begitu hijo dan indah di gua mandalika mbak
Trus yg bnteng portugis itu yg dlu prnah smean knjungi breng tmen2 kkn smean ya mbak? Hhee
Ini di Gua Manik Pecatu Park Rohma, dari sini dan dari benteng portugis bisa melihat pulau mandalika. Iya, kemarin aku butuh yang hijau-hijau buat refersh otak, makanya pengen ke sini. :)
DeleteEh iya dulu bareng teman KKN juga ke benteng portugis tapi nggak sampai explore di depan, kami malah dari belakang buat lihta meriamnya. hehhh