Thursday, 26 May 2016

Kisah tentang Pemuatan Naskah dan Hadiah Giveaway



Belakangan ini, entah kenapa aku banyak mendapat pertanyaan seperti ini.

1. “Apa sih tipsnya biar mudah tembus media? Soalnya sering sekali baik naskah cerpen atau resensi Mbak dimuat.”

Padahal aslinya masih banyak yang lebih sering dimuat, lho. ^_^ 

2. “Mbak, bagaimana sih, kok bisa menang kuis terus?” 

Tahu nggak masih banyak juga para pemuru GA yang lebih sering beruntung daripada aku. ^_^

Untuk jawaban pertama.

Pertanyaan ini cukup membuat bingung. Padahal jujur, aku baru serius menekuni bidang literasi lagi awal Maret 2014, setelah dulu terlalu fokus dengan kuliah sambil kerja. Bermula dari ikut event-event, baik secara indei atau mayor. Sampai akhirnya di akhir bulan 2014 mencoba peruntungan mengirim ke media.

Tapi tentu semua tak langsung cling, naskahku dimuat. Naskahku sering mental dan bahkan sempat pengen menyerah. Tapi masak iya baru segini harus menyerah? Tanggung sudah kepalang basah. Akhirnya bermodal nekat sambil terus belajar. Aku mulai berselancar. Mencari referensi naskah-naskah yang langganan dimuat di media. Apa keistimewaannya, kenapa sampai disukai redaktur? Dari membaca itu aku belajar. Menyesuaikan kriteria yang disukai redaktur.

Aku akan membaca banyak naskah yang dimuat media yang ingin aku tuju. Berkali-kali sampai memahami dengan benar naskah yang disukai.

Dan alhamdulillah akhir 2015, bulan September itulah kali pertama naskah cerpenku dimuat.
Yah, soal resensi jujur itu juga tantangan baru. Karena sebelumnya aku lebih fokus pada menulis cerpen. Tapi melihat beberapa tumpukan buku dan sempat mendapat tantangan dari seorang teman, aku mulai tertarik belajar meresensi.

Langsug bagus? Tentu tidak. Masih sangat kacau. Novel yang pertama aku resensi itu Cheeky Romance, baru kemudian Bumi Kuntilanak. Lalu berlanjut ke buku-buku lain hingga kemudian baru berani mengirim resensi dari novel Ilana Tan. Ini juga kali pertama dimuat di bulan September 2015.

Satu yang aku pegang ketika ingin mengirim naskah baik untuk cerpen atau pun resensi adalah, belajar dan membaca. Yah, sebelum aku memantapkan niat mengirim, aku akan membaca beberapa naskah yang sering dimuat untk tahu selera redaksi. Ini sangat penting dicatat. Serta syarat-syarat yang harus dipenuhi. Tenang saja saat ini banyak sekali media yang membagikan syarat pengirman naskah. Kalau mau mencari sebentar, sekali klik di Mbah google banyak sekali info yang bisa kita dapat. Jangan malas untuk mencari informasi.

Karena aku memang semula bermodal dari searching untuk tahu berbagai alamat media dan tatacara pengiriman. Nggak enak dong tiba-tiba nodong sama senior buat ngasih semua alamat media, Istilahnya minta disuapi. Cari tahu dulu kalau kepepet dan sangat butuh baru minta tolong. Dan dalam meminta tolong juga harus sopan dengan etika yang baik.

Setelah itu baru kirim, berdoa dan lupakan dengan menulis lagi. Tidak lupa ketika mengirim naskah ke redaktur, sertakan pengantar, ini juga harus sopan. Soalnya ini pun menjadi poin penting.

Untuk jawaban kedua.

Ini apalagi. Entah bagaimana menjelaskannya. Dulu, aku pun sangat jarang menang dalam Giveaway dan suka gemes sendiri. Kok sulit banget sih menang.

Tapi perlahan, aku memahami ketika mengikuti kuis, maka aku akan memerhatikan seluruh persyaratan yang diajukan. Dan aku akan mengkuti semuanya. Dan jika belum beruntung tidak langsung menyerah. Mencoba lagi. Karena kuis itu sejatinya adu keberutungan.

Jika dalam kuis disuruh menjawab pertanyan aku akan menjawab dengan semenarik mungkin kalau bia berbeda, biar dilirik jurinya.

Tapi jika tetap tak beruntung di kuis satu mungkin di kuis yang lain. Positif thingking aja. Setiap orang punya kesempatan menang masing-masing. Yang penting tak mudah menyerah, berusaha dan berdoa.

Mungkin begitulah sedikit yang bisa aku bagikan mengenai kenapa bisa sering menang kuis. Pokoknya ikutin apa persyaratan jawab semenarik mungkin, kalau disuruh bikin quote buat sesuatu yang unik dan berkelas. Setelah itu tentu pasrah pada kuasa Allah.

Banyak kuis yang bertebaran, jadi kita bisa menebar keberuntungan. ^_^

Srobyong, 26 Mei 2016

12 comments:

  1. Nyimak, Mbak. Saya juga pengen banget bisa dimuat di media tulisan-tulisannya. Makasih udah berbagi pengalamannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mas, terima kasih sudah mampir dan membaca. Ayuk semangat terus berusaha ^_^

      Delete
  2. Tsaya jarang sekali ikut kuis mbak. Yang penting nulis aja...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku suka dua-duanya, Mas. nambah bacaan dan nambah referensi buat diresensi ^_^ kan buat belajar juga. Memang sih ikut kuis kan pilihan hati, ikut monggo, tidak juga monggo

      Delete
  3. seneng banget dengan kegigihan mbak Ratna hingga mencapai titik kesuksesan saat ini :D

    ReplyDelete
  4. makasih tipsnya mbak ratna kudu banyak belajar neh dari mbak

    ReplyDelete
  5. Kalau resensi belum pernah mencoba mengirim ke media. Tapi kalau lomba menulis resensi, saya pernah beruntung mendapatkan juara. Dan kalau soal kuis, memang rada susah menjelaskan kenapa bisa dilirik. Tapi saya bisa menyebutnya keberuntungan. soalnya di satu giveaway ada puluhan orang yang ikut dan sama-sama mengikuti aturan.
    Share-nya keren, Mbak. Terima kasih ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ayuk coba kirim, Mas. Aku belum pernah menang ketika ikut lomba resensi hheh. Masih harus banyak belajar :D

      Iya, share ini soalnya banyak yang penasaran kok aku sering menang GA, padahal seperti yang Mas Adin bilang, keberuntungan memang poin utama. Tapi tentu dengan usaha, kan? hheh kita tak ikut sekali dua kali misal dalam blogtour hingga bisa menang di salah satu hehh.

      Terima kasih sudah mampir Mas,

      Delete