Wednesday 3 October 2018

[Resensi] Kisah Inspiratif Perjalanan di Tanah Suci

Dimuat di Kedaulatan Rakyat, Minggu 2 September 2018


Judul               : Patah Hati di Tanah Suci
Penulis             : Tasaro GK
Penerbit           : Bentang Pustaka
Cetakan           : Pertama, Juli 2018
Tebal               : viii + 332 halaman
ISBN               : 978-602-291-411-2
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

Salah satu impian  besar dari banyak umat Islam  adalah beribadah di tanah suci. Karena di sanalah kita bisa menggenapkan rukun Islam. Kita juga bisa merasakan jejak perjuangan Nabi Muhammad ketika menyebarkan Islam.   Berkesempatan beribadah di sana, merupakan anugerah yang luar biasa. Karena Makkah dan Madinah,  merupakan rumah Allah. Tempat suci yang menyimpan banyak berkah.

Akan tetapi saat ini untuk bisa berhaji kita perlu menunggu puluhan  tahun. Hal ini terjadi karenanya melonjaknya peminat haji, sedang daya tampung di Makkah dan Madinah tidak memadahi. Dan hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di berbagai negara atau benua lain juga mengalami keadaan yang sama. Untuk mengakali lamanya penantian masa haji, maka sebagian umat Islam memilih melakukan umrah. Karena prosesnya tidak terlalu lama dan kita tetap bisa berbidah ke tanah suci. 

Buku karya Tasaro GK ini merupakan kisah perjalan yang dia alami ketika menjejakkan di tanah suci untuk menjalankan ibadah umrah. Kisah-kisah inspiratif yang tersemat baik ketika mengunjungi Madinah juga Makkah. Berbagai pengalaman menarik yang dia alami dipaparkan dengan apik dan menarik.  Di sisi lain buku ini juga merupakan curhat penulis dalam mengenang kisah ayahnya dan luapan rindu kepada Baginda Nabi Muhammad saw.  Melalui buku ini kita bisa menikmati kisah inspiratif penulis dalam banyak aspek.

Penulis berkata, “Bagiku, seburuk apa pun keadaan di Tanah Suci. Jika itu membuat seseorang menemukan  momentum spiritualnya, masih jauh lebih bagus dibandingkan sebaliknya.” (hal 51). 

Ada kisah yang menurut saya sangat menarik, tentang suara-suara anak kecil yang membuat penulis akhirnya terbangun dan menjalankan shalat malam di Masjid Nabawi. Ada pula, kejadian tidak terduga, di mana penulis mendapat kucuran dana dari para sahabatnya, setelah dia sempat menyedekahkan uangnya demi menolong orang lain, sebelum berangkat bahkan ketika sudah di Makkah-Madinah. Tidak kalah menarik, ada juga peringatan tegas yang didapat penulis, ketika hatinya merasa kurang kyusuk saat beribadah.

Kisah-kisah ini menjadi penanda, bahwa Allah selalu memerhatikan umat-Nya. Allah membalas langsung apa yang kita niatkan dan apa yang sudah kita perbuat.  Selain beberapa kisah tersebut, tentu saja masih banyak cerita lain yang tidak kalah menarik dan menggugah.  Di sisi lain kita juga dibuat terharu akan curhatan penulis dalam mengungkap rindu juga mengungkap maaf bagi sang ayah.

Penasaran bagaimana curhatan Tasaro terhadap ayahnya? Buku ini akan menjawab semuanya. Meski sedikit banyak saya kurang suka dengan gaya bahasa bercerita penulis,  yang kurang lugas, saya terhibur dengan pesan-pesan moral yang dipaparkan penulis. Indah dan penuh hikmah.

Srobyong, 10 Agustus 2018

2 comments:

  1. buku yang sangat menarik, hmm tapi banyak yang tidak suka dengan gaya kepenulisannya yah... tetapi kisah ini ke tanah suci merupakan cerita ajaib yang ingin dibaca setiap orang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ini seharunya buku yang menarik. Karena kisah di tanah suci itu selalu bikin setiap orang penasaran. Namun kalau selera saya memang kurang suka dengan cara berceritanya. Mungkin kembali pada selera,juga sih. :)

      Delete