Monday 26 March 2018

[Resensi] Langkah Perjuangan Berantas Korupsi

Dimuat di Tribun Jateng, Minggu 18 Maret 2018


Judul               : Novel Baswedan : Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya
Penulis             : Zaenuddin HM
Penerbit           : Mizan
Cetakan           : Pertama, November 2017
Tebal               : 272 halaman
ISBN               : 978-602-441-046-9
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

“Korupsi itu bukanlah masalah sepele. Korupsi itu jauh lebih parah daripada perampokan.” (hal 89).

Sebagaimana kita ketahui korupsi masih menjadi masalah yang cukup rumit di negeri ini. Banyak kasus korupsi yang tidak ditindak dengan benar, bahkan berkahir dibiarkan tanpa adanya hukuman. Karena pada kenyataannya korupsi lebih banyak dilakukan para pemilik kuasa—sehingga sering kali para pelaku korup melakukan lobi hukum karena adanya uang dan kekuasaan.  Inilah yang sangat disayangkan mengingat korupsi pada dasarnya hanya akan merugikan negeri sendiri dan rakyat.

Masalah itulah yang disoroti oleh Novel Baswedan. Sebagai penyidik KPK, dia berusaha keras untuk memberantas korupsi di negeri ini, agar tidak lagi merampas hak-hak warga juga hak negara untuk maju. Buku ini dengan paparan yang menarik dan apa adanya, mengisahkan sepak terjang Novel Baswedan dalam upanya memberantas praktik korupsi di negeri ini.  Menurutnya memberantas korupsi adalah bagian dari amal baik, bahkan ibadah, sehingga dia tidak pernah takut memerangi korupsi, menangkapi koruptor (hal 91).

Hal itu ditunjukkan dengan keberhasilan Novel dalam membongkar kasus-kasus besar korupsi yang ada di negeri ini. Seperti kasus korupsi yang terjadi pada proyek penyesuaian infrastruktur daerah. Di mana atas kasus tersebut, Politikus PAN, Wa Ode Nurhayati, divonis 6  tahun dan denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan (hal 97).  Ada pula kasus E-KTp, korupsi Wisma Atlet SEA game Palembang.  Selain kasus itu tentu saja masih banyak kasus lain yang telah berhasil Novel beberkan.

Namun di sanalah masalahnya, keberhasilan Novel ini menjadi ancaman bagi dirinya sendiri. Keberaniannya dalam membongkar berbagai kasus besar perihal tindak korupsi, membuat dia memiliki musuh banyak dan berusaha menjatuhkannya. Dia kerap mendapat teror—dimulai percobaan tabrakan motor, hingga disiram air keras. Akan tetapi teror itu sama sekali tidak berhasil menjatuhkan mental dan semangat Novel. Bahkan sebaliknya, dengan integritas tinggi, Novel semakin menunjukkan cakarnya demi memerangi korupsi.

Novel selalu berprinsip jika apa yang dilakukannya memang benar, maka dia tidak perlu takut. Dia juga sosok yang tidak pernah pandang bulu jika itu berhubungan dengan tegaknya hukum. Dia tidak mudah dirayu bahkan oleh orangtuanya sendiri.  

Sebuah buku yang menarik dan memberi pencerahan. Melalui sosok Novel Baswedan kita ditunjukkan tentang kepedulian terhadap masalah korupsi dan bagaimana usaha kita untuk memberantasnya sampai akar. Kita diingatkan pentingnya menegakkan hukum yang adil dan tidak mudah menyerah, selalu berserah diri pada Allah.

Srobyong, 3 Februari 2018


No comments:

Post a Comment