Dimuat di Jateng Pos, Minggu 10 September 2017
Judul : Tetap Sehat Saat Lansia
Penulis :
Erlita Pratiwi & dr. Yekti Mumpuni
Penerbit : Rapha Publishing, Imprint of
Penerbit Andi
Cetakan : Pertama, 2017
Tebal : x + 170 halaman
ISBN : 978-979-29-6046-4
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatu Ulama,
Jepara.
Setiap orang sudah pasti ingin
selalu dalam keadaan sehat dan bugar. Baik di usia muda atau tua. Namun perlu disadari setiap makhluk hidup itu
memiliki siklus kehidupan. Yaitu dimulai dari pembuahan. Lalu janin menjadi bayi yang mana
akan melalui proses kelahiran. Setelah itu bayi akan mengalami masa
pertumbuhan. Dimulai dari anak, remaja, dewasa,
tua dan meninggal.
Pada masa pertumbuhan itu tentu saja daya tahan tubuh kita akan lebih fit. Namun semakin bertambah usia—memasuki masa senja
atau lansia, daya tahan tubuh akan semakin lemah. Dalam artian tentu tenaga dan
kegesitan yang dimiliki akan mulai menurun. Pada masa itu disinyalir rentan
sekali terkena berbagai penyakit. Kira-kira
apa saja penyakit itu dan bagaimana menghadapinya?
Dalam buku ini penulis mencoba
memaparkan 45 penyakit yang sering hinggap diusia lansia dengan gaya bahasa
yang mudah dipahami. Selain mengenalkan berbagai penyakit, penulis tidak lupa
menjabarkan bagaimana cara pencegahan dan penangannya.
Di antara penyakit yang menyerang
adalah masalah pada jantung. Sebagiamana diketahui jatung memiliki tugas
sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah dari dan menuju jantung
disebut sistem kardiovaskuler. Bila fungsi dan kerja organ jantung terganggu,
maka akan berpengaruh terhadap fungsi dan kerja organ vital lain (hal 2).
Di antara gangguan yang terjadi
akibat gangguan kardiovaskuler adalah gagal jantung, penyakit jatung
koroner, kelainan katup, dan
hipertensi. Kenapa bisa terkena gagal
jantung? Di sini dipaparkan beberapa hal yang memicunya. Di antaranya adalah
kelebihan natrium dalam makanan. Dan cara untuk menceganya adalah melakukan
pola hidup sehat, berolahraga secara teratur, dan makan dengan gizi seimbang
(hal 6).
Sedangkan penyebab penyakit jantung
koroner adalah berubahnya pola hidup, terlalu banyak mengkonsumsi makanan
manis, kurang melakukan aktivitas, polusi lingkungan parah dan hipertensi.
Untuk pencegahannya dapat dilakukan melakukan pola hidup sehat; seimbang gizi,
enyahkan rokok, hindari stres, awasi tekanan darah secara teratur dan teratur
dalam olahraga.
Ada pula gangguang paru-paru. Sebagaimana kita ketahui, paru-paru merupakan
alat pernapasa utama manisia. Jumlahnya ada dua—terletak disebelah kanan dan
kiri rongga dada, dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besar dan
struktur lainnya. Seperti juga organ lainnya, paru-paru pada lansia ini rentak
untuk mengalami gangguan. Beberapa gangguang paru-paru yang terjadi pada
lansia, antara lain adalah Penyakit Paru
Obstruktif Kronis (PPOK), Tuberkulosis Paru, dan Karsinoma Paru.
PPOK ini terdiri tas bronkitis
kronis—kelainan saluran napas yang ditandai batuk kronis berdahak,
emfisime—kelainan anatomi paru di mana terjadi pelebaran rongga udara distal
bronkiolus terminal dan kerusakan dinding alveoli. Terakhir Gabungan bronkitis
kronis dan emfisema (hal 31). Disinyalir penyebab PPOK adalah kebiasaan
merokok, adanya paparan asap rokok dan riawayat infeksi saluran napas
bawang berulang. Penyakit ini sendiri
nenempati urutan ke-3 (8,3%) sebagai kematian lansia berusia >65 tahun (hal
32).
Selanjutnya Tuberkulosis Paru,
merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis yang
masuk ke dalam saluran napas. Disinyalir penyakit ini menempati urutan ke-4
(7,4%) sebagai penyebab kematian bagi para lansia.
Selain apa yang sudah dipaparkan masih
banyak lagi dibahas tentang penyakit-penyakit yang harus diwaspadai. Seperti gangguan
pada paru-paru, gangguan pencernaan, ginjal, mata dan banyak lagi. Semua
dipaparkan dengan lengkap dimulai dari alasan bagaimana bisa terkena penyakit,
ciri-ciri, pencegahan dan penanganannya. Oleh karena itu selagi dini, sebaiknya
kita selalu menjaga pola makan dan pola hidup yang baik. Karena keduanya memiliki pengaruh besar pada
dampak kesehatan di usia tua. Menarik
dan membuka wawasan baru untuk lebih memerhatikan kesehatan.
Srobyong 10 Juni 2017
Alhamdulillah sejauh Saya tidak sakit belum,,,pengennya sih sehat terus sampai tua
ReplyDeleteAamiin. Semoga sehat selalu. Terima kasih sudah berkenan mampir dan membaca.
ReplyDelete