Saturday, 16 September 2017

[Resensi] Mengenal Berbagai Penyakit yang Kerap Menyerang Lansia

Dimuat di Kabar Madura, Jumat 8 September 2017


Judul               : Tetap Sehat Saat Lansia
Penulis             :  Erlita Pratiwi & dr. Yekti Mumpuni
Penerbit           : Rapha Publishing, Imprint of Penerbit Andi
Cetakan           : Pertama, 2017
Tebal               : x + 170 halaman
ISBN               : 978-979-29-6046-4
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumna Universitas Islam Nahdlatu Ulama, Jepara.

Buku ini memaparkan  berbagai uraian penyakit yang kerap menyerang pada kaum lanjut usia atau lansia, disertai gejala, juga bagaiman cara pencegahan dan penanganannya. Perlu diketahui, tubuh orang lanjut usia rentan mengalami serangan berbagai penyakit karena daya tahan tubuh mulai menurun.  Di antara  gangguan penyakit yang menyerang adalah gagal jantung, gagal ginjal kronis, katarak, dan hepatitis.

Gagal jantung adalah keadaan di mana jumlah darah yang dipompa oleh jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen dan zat-zat makanan. Menurut penelitian, jumlah penderita gagal jantung menanjak tajam pada usia 75–84 tahun.  Alasan yang membuat lansia rentan mengalami gagal jantung adalah, dinding pembuluh darah kaku, terjadi kekakuan pada jantung sehingga daya kerja jantung berkurang akibat banyaknya sel mati, serta adanya perubahan metabolisme sel pada usia lanjut (hal 3–4 ).

Faktor yang memicu terjadinya penyakit ini adalah, kelebihan natrium, tidak patuh minum obat dan mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu.  Gejala yang terjadi yaitu; merasa lelah dan lemah jika melakukan aktivitas fisik, terjadi pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai, hati dan perut dan mengalami sesak napas yang hebat.  Cara pencegahan gagal jantung dengan  melaksanakan pola hidup sehat, berolahraga secara teratur, dan makan dengan gizi seimbang (hal 6).

Gagal ginjal dapat diartikan sebagai hilangnya fungsi ginjal yang mungkin terjadi secara cepat atau bisa juga terjadi secara perlahan.  Gagal ginjal akan menyebabkan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh terganggu. Tanda-tanda penyakit ini adalah gatal-gatal secara terus menerus di bagian tubuh,  terjadi penumpukan kotoran di dalam tubuh, nafsu makan turun, terjadi pembengkakan pada beberapa area tubuh—kaki dan betis. Selain itu menurunnya hemoglobin dan tekanan darah meningkat (hal 77).

Cara mengobati gagal ginjal kronis yaitu melakukan cuci darah atau hemodialisis—yaitu tindakan membuang racun sisa metabolisme dari dalam tubuh karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya dengan baik.  Bisa juga dengan transplantasi ginjal—biasanya ini terjadi jika ginjal sudah benar-benar tidak bisa berfungsi lagi.  Yang harus diperhatikan bagi para penderita gagal ginjal kronis itu harus memperhatikan asupan cairan minimal 0,6 liter per hari, jika tidak hal ini bisa menimbulkan keram pada kaki dan penurunan tekanan darah.

Katarak  adalah kerusakan mata di mana lensa mata menjadi keruh sehingga cahaya tidak dapat menembusnya. Pada usia lanjut, katarak diawali dengan terjadinya keburaman pada lensa, kemudian pembengkakan dan pada akhirnya kehilangan transparasi seluruhnya.  Gejala katarak adalah pandangan mulai menjadi kabur dan buram—seperti ada bayangan awan atau asap, sulit melihat pada malam hari, sensitif terhadap cahaya, terdapat lingkaran cahaya pada mata saat memandang sinar, membutuhkan cahaya terang untuk membaca dan saat melihat sebuah obyek, warna obyek akan memudar atau menguning (hal 99).

Cara mencegah katarak dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut; menghindari makanan cepat saji atau makanan yang mengandung lemah jenuh, membiasakan minum teh hijau setiap pagi, minum segelas jus wortel setelah makan siang dan mengkonsumsi sayuran terutama bayam dan rumput laut.
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati. Penyebabnya antara lain infeksi virus dan karena mengonsumsi obat-obatan tertentu. Gejala yang sering terjadi ketika mengidap hepatitis adalah merasa tidak enak badan—mirip dengan meriang, mudah lelah, hilang nafsu makan, mual dan muntah, sakit kepala, sara sakit di perut bagian bawah, bagian mata yang berwarna putih berubah menjadi kuning dan urin berwarna gelap (hal 135).

Cara pencegagannya adalah menghindari minuman beralkohol, menghindari obat-obat yang dapat merusak hati, menjalankan diet sehat dan seimbang, olahraga teratur dan cukup istirahat. Buku ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat meski sudah mencapai masa lanjut usia. Sebuah buku yang patut  dibaca untuk semua kalangan, agar lebih peduli kepada kesehatan.

Srobyong, 26 Juni 2017

No comments:

Post a Comment