Judul : The World’s Favorite Agatha Christie (Karya
Agatha Christe Pilihan Favorit Pembaca Sedunia)
Penulis : Agatha Christie
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan :
Pertama, Maret 2016
Halaman : 624 hlm
ISBN : 978-602-03-2621-4
Peresensi : Ratnani Latifah, penikmat buku dan
literasi. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.
Siapa yang tidak mengenal Agatha
Christie—yang pada tanggal 15 September ini diperingati sebagai hari jadinya
yang ke 126? Dia adalah penulis misteri paling terkenal di dunia. Karya-karyanya selalu laris manis dalam
berbagai bahasa. Memperingati hari
jadinya yang ke 125, Gramedia Pustaka Utama menerbitkan karya Agatha Christe
Pilihan Favorit Pembaca Sedunia. Tiga naskah yang akhirnya dipilih ini
merupakan hasil dari pengumpulan suara pembaca di seluruh dunia.
Tiga naskah ini tidak memiliki
benang merah satu sama lain dan sejatinya merupakan potongan-potangan buku yang
sudah pernah diterbitkan sebelumnya. Namun kisah yang terpilih ini mengungkapkan betapa cerdiknya seorang Agatha
Chrtistie dalam membuat kisah misteri pembunuhan.
Tiga kisah itu adalah And Then
There Were None (Lalu Semua Lenyap) pertama diterbitan pertam kali 1939. Lalu Murder on the Orient Express
(Pembunuhan di Orient Express) yang diterbitkan pertama kali 1934 dan The
Murder of Roger Ackroyd (Pembunuhan Atas Roger Ackroyd) diterbitkan pertama
kali 1926.
Lalu Semua Lenyap. Mengisahkan
tentang sepuluh orang yang diundang ke sebuah pulau terpencil—Pulau Negro. Mr.
Justice Wargrave, Vera Claythorne, Philip Lombard, Emily Brent, Jendral
Macarthur, Dokter Amstrong, Anthony Marston, Henry Blore, Tomas Rogers dan
Ethel Rogers. Bagaimana mereka sampai di sana, sungguh unik dan sangat
mencurigakan.
Keadaan semakin kacau dan mencekam,
ketika tiba-tiba ada suara yang mengungkap kejahatan yang dituduhkan pada
sepuluh tamu tersebut. (hal. 34) Lalu berturut-turut satu persatu dari mereka
ditemukan mati mengikuti pola sebuah lagu. Korban pertama adalah Anthony
Marston yang meninggal karena keracunan sianida. Hanya saja siapa yang
memasukkan racun itu tersebut itulah yang tidak tercium jejak pelaku. Namun
pada akhirnya mereka sadar, mungkin pembunuh sejatinya berada di antara mereka
sendiri.
Kisah kedua Pembunuhan di Orient
Express pun tak kalah rumit dengan bagian pertama. Saat kereta terjebak salju di Balkan, salah
satu penumpang bernama Mr. Ratchett terbunuh dalam keadaan yang mengenaskan.
(hal. 218). Kasus ini pada akhirnya membuat Inspektur Hercule Poirot turun
tangan untuk menanganinya.
Dengan cara yang unik Poirot
mengumpulkan informasi untuk mengetahui siapa pembunuh yang sebenarnya dari dua
belas orang yang dicurigai. Apa motif yang dimiliki pembunuh dan bagaimana cara
melakukan aksi pembunuhan itu. Hingga akhirnya terungkap siapa pelaku yang sama
sekali tidak terduga. Mengejutkan dan luar biasa.
Terakhir adalah Pembunuhan Atas
Roger Ackroyd yang kembali melibatkan Hercule Poirot untuk memecahkan kasus
yang ada di desa King’s Abbot. Diceritakan Mr. Ackroyd tiba-tiba ditemukan
meninggal di ruangannya sendiri oleh dr. Sheppard. Sedang orang yang berada di rumah saat itu,
masing-masing memiliki alibi yang cukup kuat.
Sebelum kematian Mr. Ackroyd
sebenarnya dia tengah bersedih karena kekasihnya Mrs. Ferrars ditemukan tewas
bunuh diri. Katanya perempuan itu tidak sanggung menanggung kesedihan karena
merasa bersalah telah membunuh sauminya dulu. Tapi belakangan Mr.Ackroyd baru
tahu, kekasihnya itu tertekan karena diperas seseorang yang mengetahui
kejahatan yang telah dilakukannya. Mrs.
Ferrars meninggalkan sepucuk surat untuk mengungkap siapa sang pelaku
pemerasan. Namun sebelum itu terungkap, Mr. Ackroyd telah ditemukan terbunuh.
Hercule Poirot yang kebeteluan di
sana, akhirnya menerima tawaran keponakan dari Mr. Ackroyd—Flora untuk menyelidiki
kasus itu hingga keakar-akarnya.
Sebagaimana keabiasannya Poirot
melakukan penyelidikan dengan cara unik dan sangat mendetail. Dan ketika pada
sampai kesimpulan siapa pembuhnya, maka pembaca akan dibuat tertegun dan tidak
percaya. Karena si pelaku sangat lihai dalam menyamarkan diri.
Ketiga kisah misteri ini benar-benar
sangat sulit ditebak. Twits endingnya sangat keren. Penulis benar-benar lihai
menyembunyikan pelaku kejahatan dengan sangat rapi. Dan cara mengungkapkan siapa pelaku sebenarnya
juga keren. Tidak diragukan lagi jika karya-karyanya disukai semua pembaca di
dunia. Salut. Bagi para pencinta buku misteri dan memang penggemar Agatha Christie,
buku ini recomended untuk dibaca.
Kisah-kisah dalam buku ini
mengajarkan untuk tidak memelihara dendam dan diperbudak uang. Karena dendam
dan gila uang hanya akan menyulut pada kejahatan. Quote yang paling mengesankan
ketika membaca kisah ini adalah, “Dosamu akan selalu mengejarmu.” (hal.
69)
Srobyong, 2016.
Dimuat di Radar Sampit, Minggu 2 Oktober 2016 |
No comments:
Post a Comment