Dimuat di Kaltim Post, Minggu 9 Oktober 2016
|
Aku
mengernyitkan dahi—antara kaget dan tidak percaya. Aku menatap
sekali lagi dengan lebih cermat bahwa apa yang aku lihat sekarang
benar-benar kenyataan. Dan begitulah. Aku yakin itu kamu. Salah satu teman di
Unmul dulu. Ah, betapa aku sangat
merindukanmu. Entah kenapa kala itu, tiba-tiba kamu tak bisa dihubungi. Kamu bagai
hilang di telan bumi. Dan tahukah kau? Betapa kini aku bahagia ketika akhirnya
aku bisa melihatmu. Gegas aku
mendekatimu. Duduk di sampingmu dengan semringah. Namun beberapa saat kemudian ada sakit yang
langsung menusuk ulu hatiku. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi.
~*~
Menarik Mbak, hanya saja ada beberapa yang salah ketik :)
ReplyDeleteTerima kasih, Mas. Iya nih kelemahanku di typo :( Siap buat memperbaiki
DeleteSemangat ^_^, apakah ilkannya sudah bekerja dan menghasilkan? hehe.. kepo :D
DeleteHHhheh adalah Mas, pokoknya xiixii
DeleteHihi ... bagus mba, terlepas dari typo. Tapi di samarinda nggak ada bus, kecuali antar kota, hehehe
ReplyDeleteEh, masih kelewat typonya, ya :(. Wah kurang riset aku. :(
DeleteBtw terima kasih sudah mampir dan baca