Judul : Dongeng Seru dan Fakta Unik
Binatang
Penulis : Shabrina WS.
Penyunting : Tin Zulaeha, Sulistyo Wibowo
Ilustator : Anggi Rois
Penerbit : Visi Mandiri
Cetakan : Pertama, Agustus 2016
Halaman : 112 hlm
ISBN : 978-602-317-276-4
Salah satu cara agar menambah
pengatahuan anak adalah dengan membaca.
Karena hal itu, sejak dini sangat baik bagi anak untuk dikenalkan dengan bacaan
yang mendidik. Namun begitu tentu saja dalam memilih bacaan orangtua
menyesuaikan dengan usia anak. Dari
pengamatan yang ada, anak lebih suka membaca buku dengan adanya unsur gambar
ilustrasi cantik sebagai dorongan untuk mau membaca.
Dongeng Seru dan Fakta Unik Binatang
karya Shabrina WS, bisa dijadikan salah satu pilihan agar dibaca anak. Karena
selain menawarkan ilustrsi yang cantik,
anak bisa belajar tentang fakta unik binatang juga membentuk kepribadian
yang baik dari kisah-kisah dongeng yang ditawarkan. Terdiri empat belas dongeng
yang sarat makna, sangat direkomendasikan untuk dibaca.
Misalnya dongeng berjudul ‘Ran,
Tikus Pengerat’ mengajarkan anak untuk
bekerja keras dalam meraih cita-cita,
jangan menjadi orang pemalas. Juga mengenalkan fakta unik tentang Tikus. Di
mana tikus adalah binatang pengerat. Dengan mengerat, gigi mereka tidak akan
rusak, justru lebih kuat dan rapi. Gigi depan tikus tumbuh sekitar 3,5-4,5 inci
per tahun. Hal ini menyebabkan tikus
harus menggerogoti benda-benda di sekitarnya agar gigi depannya terkikis. Bila tidak, gigi tikus akan
menembus dan melukai bibir dan mulutnya. (hal. 20)
Atau dongeng berjudul ‘Jagad Si
Flying Squad’ mengajarkan anak agar menyayangi binatang. Bahwa gajah itu bisa
bekerja sama dengan manusia. Gajah tidak akan mengganggu jika wilayahnya tidak
diganggu. Dan fakta uniknya adalah bayi gajah yang baru lahir beratnya sekitar
100 kilogram. Kalau gajah dewasa beratnya bisa mencapai 4-5 ton. Satu gigi gajah
dewasa beratnya sekitar 4 kilogram. Kadang gajah menyeprotkan debu ke badannya
untuk mengusir serangga. (hal. 42)
Tidak kalah menarik adalah dongeng
berjudul ‘Cruin Si Katak Merah’ yang mengajarkan anak untuk tidak mengganggu
dan menyakiti hewan-hewan di sekitar kita. Fakta uniknya adalah Katak adalah
hewan pemangsa hama. Di Indonesia ada beberapa spesies katak. Katak merah atau Leptophryne
cruentata adalah salah satu spesies katak di Indonesia yang terancam punah.
(hal. 49)
Lalu dongeng ‘Pergi ke Seberang
Sungai’ yang mengajak anak untuk saling membantu dalam kebaikan, mengucapkan
terima kasih pada orang lain sehabis dibantu.
Dalam kisah ini penulis menjukkan fakta unik tentang Kuda nil. Binatang
itu berendam dalam air hingga 14 jam. Kuda nil juga suka berendam di lumpur,
menyusui anaknya hingga 18 bulan. Makanannya adalah rumput dan tumbuhan lain.
(hal. 87)
Selain empat kisah yang sudah
dipaparkan masih banyak lagi dongeng menarik lainnya yang inspiratif. Dilengkapi dengan animal paper toys yang
bisa dibuat maninan anak sehingga bisa mengasah motoriknya, menambah keunggulan
buku ini. Diceritakan dengan gaya bahasa
khas anak mudah dipahami. Beberapa kesalahan kepenulisan tidak mengurangi
kenikmatan membaca.
Srobyong, 23 Agustus 2016
No comments:
Post a Comment