Sunday, 23 October 2016

[Review] Cinta, Persahabatan dan Keluarga

Judul               : Janji Matahari
Penulis             : Koko Ferdie
Penerbit           : Diandra
Cetakan           : Pertama, 2016
Halaman          : 121 hlm


Blurb
Aku tidak pernah cukup paham tentang cinta.
Bertemu denganmu, bisakah kukatakan adalah suatu kebetulan?
Kau menyeretku begitu dalam,
Hingga membuat ruang di dada serta pikiranku hanya tertuju padamu.
Tatapanmu dingin dan menyimpan luka teramar dalam.
Bisakah aku menjadi penghapus akan kesedihanmu itu?
Namun, ketika aku berlari dan mencari tahu banyak hal tentangmu.
Aku justru kian menyadari,
Bila kita ditakdirkan bertemu namun tidak bersatu.

~*~

Cinta memang tidak bisa terprediski, dia datang secepat mata memandang. Lalu bagimana agar cinta itu tidak menjadi pesakitan? Karena cinta memang selalu memberi kejutan.

Novel ini menceritakan tentang  Tomomi Kawaguchi.  Gadis itu memilih melanjutkan pendidikannya di Koishitai Gakuen. Ada beberapa alasan kenapa Tomomi memilih sekolah ini.  Salah satunya adalah alasan yang sengaja dia rahasiakan (hal. 6) Hal ini masih da hubungannya dengan cerita masa lalu.

Keputusannya untuk sekolah di sana, mempertemukan Tomomi dengan Haruna. Teman SMP-nya yang tidak begitu akrab.  Haruna juga punya alasan kenapa memilih sekolah itu.  Yaitu untuk mengejar cinta pertamanya—Makoto Miura.  Sebuah alasan yang cukup membuat Tomomi terkejut.  Kenapa Haruna jatuh cinta dengan Makoto? Apa alasannya?

Menginta mereka berasal dari sekolah yang sama di masa lalu ..., pada akhirnya membuat mereka dekat.  Persahabatan pun tercipta di antara mereka. Apalagi bagi Haruna yang dulu memiliki masa lalu suram tentang persahabatan. Begitupun dengan Tomomi.

Selain itu, di tempat ini  juga membuat Tomomi bertemu dengan orang-orang yang tidak terduga.  Salah satunya adalah sosok laki-laki yang  diusir  dari sebuah kedai. Dan laki-laki itu meninggalkan  gantungan kunci yang berbentuk lonceng, bertuliskan nama Haru.  Laki-laki itu membuat Tomomi sangat penasaran.  Di sana

Ketika Tomomi masih  memikirkan  bagaimana cara mengembalikan lonceng itu pada laki-laki misterius itu, Tomomi malah dipertemukan dengan Makoto Miura (hal. 25-26)

Di sinilah masalah bermula.  Siapa sangka ketika Haruna berjuang ingin mengejar Makoto Miura, laki-laki itu malah menyukai Tomomi. Itu bisa dilihat dari bahasa tubuh Makoto.   Sedang Haruna pernah berpesan pada Tomomi sesuatu yang mengejutkan.

“Aku menyukai kalian berdua. Dan, aku  hanya berharap kau tidak akan menyukai Makoto-senpai karena aku akan membencimu.  Begitu pula jika Makoto-senapai menyukaimu. Maaf jika aku egois. Tapi Makoto-senpai sudah seperti kakak yang menyenangkan bagiku setelah kakakku meninggal. Kau pun sama Tomomi.” (hal. 38)

Namun siapa yang bisa mencegah cinta yang tumbuh  tanpa  bisa diduga itu?  Di sisi lain, Tomomi juga mengalami hari-hari yang tidak terduga dengan laki-laki yang bernama Haru itu.  Entah mengapa mereka selalu dipertemukan.  Dan Haru memiliki sisi yang membuat Tomomi simpati. Ada pertanyaan yang menganga di hati Tomomi. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Haru?

Di tengah kebingungan Tomomi memikirkan masa Haru, Tomomi juga harus berhadapan dengan kenyataan, bahwa persahabatannya diambang kehancura. Entah apa yang ada dilakukan Tomomi.  Belum lagi satu persatu misteri yang selama ini menghantui Tomomi mulai terkuak. Ada apa dengan masa lalu Tomomi? Dan apa alasan sebenarnya  Tomomi memilih sekolah ini? Selain dua pertanyaan ini, sebenarnya masih banyak pertanyaan yang lain yang membuat pembaca akan bertanya-tanya.

~*~
Novel ini diceritakan dengan gaya bahasa yang manis dan mengasyikkan.   Mengambil tema sederhana tentang cinta, persahabatan dan keluarga, membuat novel ini terasa dekat dengan pembaca.
Pertama membaca novel ini, saya pikir kisahnya berpusat pada cinta itu sendiri.  Semacam cinta segi tiga atau segi empat.  Tapi, ternyata setelah membaca secara perlahan, saya menyadari ada konflik lain yang ingin dibangun oleh penulis.

Memang ada cinta yang terlihat nyata dari kekukuhan Haruna yang menyukai Makoto. Sedang  Makoto malah tertarik dengan Tomomi. Di salin sisi Tomomi bertemu Haru yang membuatnya simpati, juga sebuah janji masa kecilnya.  Tidak ketinggalan sebuah masa lalu tentang keluarga Tomomi yang ingin dia pecahkan.  Juga persahabatan yang diambang kehancuran. Kompleks dan agar rumit, memang. Tapi itulah yang menjadi poin penting.  Pembaca diajak  mengurai satu persatu agar puzzle-puzzle tersebut.

Novel ini cukup memikat. Saya menikmati setiap lembar halaman yang ada. Hanya saja, saya merasa buku ini terlalu tipis, kurang tebal.  Dalam novel ini saya menemukan banyak karakter tokoh yang ada. Namun  saya belum merasakan ketuntasan pada setiap tokoh, kecuali Tomomi yang paling menonjol.  Seolah tokoh selain Tomomi hanya singgah sebentar dan kemudian berlalu.  

Tapi lepas dari itu, novel ini tetap memikat dengan kelebihan yang dimiliki. Banyak pelajaran yang bisa saya petik setelah membaca novel ini.

Saya belajar arti persahabatan yang seharunya dibina dengan kejujuran. “Sahabat memang harus saling melengkapi.” (hal. 95)

Begitupun dengan masalah keluarga. Kadang kenyataan pahit itu harus diungkapkan agar tidak menjadi beban dan membuat orang lain terluka lebih dalam. Selain itu, saya diajak untuk bisa move on dari masa lalu.  Maafkan, lah, maka hatimu akan ringan. Begitulah, hidup tidak selamanya mengalami fase bahagia saja. ada sedih juga suka. Jadi cobalah menjadi seorang pribadi yang selalu menerima setiap fase hidup. Tegar dan teruslah melangkah.   Selamat membaca.

4 comments:

  1. Ini penulisnya orang Indonesia, kah? Tampaknya menguasai Jepang banget, dari pemberian nama-nama tokohnya. Jadi penasaran. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penulisnya orang Indonesia,Mbak. Tapi sepertinya penulis suka dengan dunia Jepang. ^_^ Entah itu anime, manga atau dramanya.

      Delete
  2. terima kasih reviewnya. Waktu melihat buku ini pertama kali, saya penasaran dengan judulnya Kok bunga matahari. Mungkin karena settingnya di Jepang ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Iya Mas settingnya di Jepang. ^_^ Saya suka penggambaran settingnya.

      Delete