Dimuat di Kabar Madura, Kamis 29 Juni 2018
Judul :
Semua Anak Bintang
Penulis :
Munif Chatib
Penerbit :
Kaifa
Cetakan :
1, Juli 2017
Tebal :
104 halaman
ISBN :
978-602-0851-88-4
Peresensi :
Ratnani Latifah. Alumna Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara.
Di sadari atau tidak kita—orangtua dan guru—kerap
sekali menghakimi anak tentang ketidakmampuna mereka atau kelambatan yang
dimiliki. Jika anak tidak bisa memahami pelajaran dengan cepat, maka kita akan
menilai anak itu sebagai anak bodoh. Dan jika ada anak yang tidak bisa diatur
karena terlalu berisik saat pelajaran dimulai, kita akan menilai anak itu
sebagai anak yang bandel atau nakal.
Padahal anggapan itu belum tentu benar seratur
persen. Karena sesungguhnya setiap anak memiliki kecenderungan kecerdasan yang
berbeda dan unik. Setiap anak memiliki cara sendiri dalam menyerap pengetahuan dan memiliki
kecenderungan tersendiri dalam memperlihatkan kecerdasan mereka. Dan sebagai
orangtua juga guru, semestinya kita bisa melihat potensi itu.
Ketika anak menghadapi kesulitan dalam beberapa
hal, bisa jadi itu bukan karen bodoh,
tapi mungkin saja anak memiliki hambatan tertentu. Misalnya masalah internal, yang sering disebabkan
cedera otak. Seperti autisme, cerebal palsy dan down syndorme.
Ada juga masalah eksternal, di mana
umumnya disebabkan stimulus yang tidak tepat oleh pemberi informasi kepada
penerima informasi.
Di mana hambatan belajar dari masalah internal dapat
diatasi dengan gradasi keberhasilan yang beragam dengan cara terapi sesuai
dengan hambatannya. Sementara pada hambatan eksternal, guru dan orangtua harus
mengetahui gaya belajar anak tersebut dan harus berinteraksi dengan gaya
mengajar yang sesuai dengan gaya belajar anak (hal 3).
Oleh karena itu, sebagai guru dan orangtua, jangan
terburu-buru mengatakan anak kita lemah, bodoh dan tidak mampu. Ternyata setiap
manusia memiliki banyak kecenderungan kecerdasan, tak hanya terbatas pada satu
atau dua kecerdasan. Setiap anak berpotensi untuk cerdas bahasa, cerdas angka, cerdas gambar,
cerdas gerak, cerdas gaul, cerdas diri, cerdas musik dan cerdas alam.
Buku karya Munif
Chatib ini akan membantu kita dalam mengenali kecerdasan anak melalui
Multiple Intelligences Research (MIR)—merupakan sebuah riset untuk mengetahui
kecenderungan kecerdasan anak. Metode ini merupakan hasil pengembangan teori Multiple
Intelligences yang dikembangkan oleh Howard Gardner—seorang psikolog modern
pada tahun 1983 di Harvard University.
Howard Gardner menyatakan bahwa kecerdasan anak itu
tidak dapat dilihat hanya melalui angka-angka atau hasil tes standar.
Kecerdasan bersumber dari kebiasaan (habit) yaitu perilaku yang cenderung
diulang-ulang (hal 5).
Masih menurut Howard Gardner, dia menyampaikan, “Sebagai
orangtua dan guru, jangan terburu-buru mengatakan anak kita lemah, bodoh dan
tidak mampu. Karena sebenarnya setiap anak memiliki banyak kecenderungan
kecerdasan yang tidak hanya satu. Setiap anak berpotensi memiliki kecerdasan
bahasa, cerdas angka, cerdas gambar, cerdas bergerak, cerdas bergaul, cerdas
musik dan cerdas alam.” (hal 11).
Dengan menerapkan MIR, guru bisa mengatahui gaya
belajar siswa. Yang mana itu akan membantu guru dalam menerangkan
pelajaran. Bagi pihak sekolah, merode
MIR ini bisa membantu class mapping
(pembagian kelas) sesuai dengan gaya belajar siswa. Dan bagi orangtua sendiri,
mereka jadi memahami tentang potensi kecerdasan anak, bakat terpendam anak, cara pendekatan komunikasi dengan anak dan
banyak lagi. Lalu bagaimana cara menerapkan metode MIR ini? Selengkapnya bisa
dibaca dalam buku ini.
Buku ini dipaparkan dengan bahasa yang lugas dan
berstruktur. Mencerahkan dan memberi banyak wawasan tentang psikologi anak.
Saya rasa buku ini sangat patut dibaca bagi orangtua juga para pendidik. Karena
hal ini akan sangat membantu dalam mengenali potensi kecerdasan anak.
Srobyong, 21 Januari 2018
No comments:
Post a Comment