Dimuat di Radar Mojokerto, Minggu 8 Juli 2018
Judul :
Dongeng Sebelum Tidur #1
Penulis :
Dini W. Tamam
Ilustrator :
Ferlina Gunawan
Penerbit :
Gramedia
Cetakan :
Pertama, 2017
Tebal :
128 halaman
ISBN :
978-602-03-5695-2
Peresensi :
Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara
Sebagai orangtua kita harus paham, bahwa anak sejak
dini sudah harus dikenalkan dengan sikap terpuji atau akhlak mulia untuk
membentuk karakter Islami pada anak. Dan salah satu cara pendidikan yang
menarik dan disukai anak adalah dengan metode bercerita. Di antaranya kita bisa
membacakan dongeng sebelum tidur.
Buku ini terdiri dari 25 kisah dongeng yang bisa dijadikan referensi dalam memilih
kisah-kisah yang tidak hanya menarik dan juga penuh pesan-pesan moral, pendidikan
akhlak mulia yang bisa diteladani anak. Selain itu secara tidak langsung melalui membaca dongeng, akan menumbuhkan
minat baca pada anak. dengan membaca
dongen sebelum tidur juga akan mendekatkan hubungan anak dengan orangtua. Tidak
ketinggalan, kisah dongeng akan merangsang otak anak menjadi seorang yang
kritis.
Sebut saja kisah berjudul “Angsa Bertelur Emas dan
Penyihir Jahat”. Menceritakan tentang seorang gadis kecil yang memiliki seekor
angsa mungil peninggalan orangtuanya. Ketika angsa itu sudah besar dan mulai
bertelur, gadis kecil itu sangat terkejut. Bagaimana tidak ternyata angsanya
menghasilkan telur emas. Dia pun menjual terlur emas itu untuk memenuhi segala
keputuhannya.
Suatu hari, ketika si gadis kecil ingin menjual
telur emasnya, dia bertemu seorang pengimis. Keadaan pengemis itu sungguh
membuat gadis kecil itu ibu. akhirnya dia memberikan telur emasnya agar bisa
dimanfaatkan pengemis itu. Di lain hari dia juga melakukan hal sama, memberikan
telur emas kepada kakek tua (hal 2). Kisah tentang dirinya yang memiliki telur
emas pun langsung menyebar. Hal itulah yang membuat seorang peri jahat ingin
mencuri telur emas milik gadis kecil itu. Kira-kira berhasilkan rencana si
penyihir jahat?
Dongeng ini mengajarkan pada kita untuk menjadi seorang
yang dermawan, suka berbagi dengan sesama dan tidak kikir. Selain itu dari
kisah ini kita juga dapat mengambil teladan bahwa mencuri itu bukan perbuatan
baik dan harus kita jauhi.
Ada pula kisah berjudul “Ayam Hutan yang
Pandai”. Di mana dongeng ini berkisah
tentang seeokor ayam yang ingin mencarikan makan anak-anaknya. Namun dalam
perjalanannya, dia harus menyeberangi sungai yang airnya sangat deras, yang
juga dijaga seekor buaya. Melihat hal itu, si induk ayam pun berpikir keras,
tentang bagaimana dia bisa lewat jika ada buaya yang siap menerkamnya kapan
saja?
Kisah ini mengajarkan paa kita untuk menjadi
seseorang yang cerdas dan sikap saling tolong menolong kepada sesama. Bahwa
sebagai sesama ciptaan Allah, kita harus menghormatinya dan tidak berbuat jahat
pada orang lain, meski berbeda suku dan budaya.
Tidak kalah menarik ada kisah “Beruang dan Ibunya”.
Diceritakan ada seekor beruang yang tinggal di hutan dengan keadaan yang
sedikit berbeda dengan beruang lainnya. Beruang ini terlahir dengan keadaan
yang tidak sempurna. Jika kebanyakan beruang memiliki kedua tangan untuk
mencakar, maka tidak dengan beruang ini. Dia tidak memiliki telapak
tangan.
Tersebab oleh keadaan itu, beruang ini selalu
terlihat bersama ibunya. Dia juga kerap diejek binatang lain karena
kekurangannya. Hingga suatu hari si beruang menemukan pisau yang ditinggal
seorang pemburu. Dia mendapat ide untuk mengingat pisau tersebut pada
tangannya.
Kisah ini mengajak kita untuk menjadi pribadi yang
saling menghormati kekurangan dan kelebihan orang lain. Kita tidak boleh
menghina kekurangan fisik yang dimiliki orang lain. Tidak hanya itu dari kisah
ini kita belajar tentang sikap pemaaf yang begitu besar.
Selain dua kisah itu masih ada kisah lain yang tidak
kalah menarik. seperti; Bujang Kaya,
Asal Mula Anjing dan Kucing Bermusuhan, Buaya dan Burung Plover, Harimau Ompong
dan banyak lagi.
Diceritakan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami
anak dan ditambah adanya ilustrasi yang apik, pastinya tidak akan membuat anak
bosan saat membaca. Buku ini memuta
banyak sekali pesan moral dan akhlakul karimah.
Srobyong, 21 Februari 2018
No comments:
Post a Comment