Saturday, 23 December 2017

[Resensi] Inovasi Mengajar di Depan Kelas

Dimuat di Tribun Jateng,  Minggu 17 Desember 2017 

Judul               : Inspiring Classroom Stories
Penulis             : Niken Purwani
Penerbit           : Bhuana Ilmu Populer
Cetakan           : Pertama, Juli 2017
Tebal               : 304 halaman
ISBN               : 978-602-394-718-8
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Guru merupakan sosok yang memiliki peran penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Dari seorang guru lahirlah para pejuang ilmu yang melek huruf dan bisa membaca. Guru yang baik itu bukan hanya ketika sudah menyampaikan ilmu saja. Tapi guru yang baik adalah guru yang bisa menguasai ilmu juga menguasai ruang kelas—memahami setiap individu anak, agar memudahkan dalam menyampaikan materi sesuai kemampuan murid.
Di sinilah tantatangan yang harus ditaklukkan para guru.  Buku  ini dengan bahasa yang sederhana, mengajak para guru untuk lebih memahami bagaimana cara menjadi seorang guru yang tidak hanya sekadar guru—hanya menyampaikan ilmu, tanpa memedulikan hasil akhir yang dicapai murid.  Tapi guru yang sebenarnya, yang siap berbagi ilmu yang juga peduli dengan hasil akhir yang akan dicapai murid.

Buku ini sendiri merupakan kisah nyata dari penulis yang pada awalnya menganggap profesi guru  hanyalah sosok yang memelas. Berdiri di depan kelas dengan mulut berbuih, mencoba berbagi ilmu kepada para pemburu ilmu belia yang tak pernah peduli (hal 25). Namun pandangan itu akhirnya dia patahkan, ketika di suatu hari, takdir mengantarkannya  menjadi seorang guru. Dia pun kemudian berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi seorang guru yang total ketika mengajar—yaitu berusaha menguasai materi, kelas juga anak didik.

Oleh karena itu, dalam memberi materi, dia ini tidak selalu memakai gaya mengajar yang biasa dan monoton. Dia kerap melakukan berbagai inovasi agar kelas lebih hidup dan para murid juga terlihat semangat dalam belajar. Dia berpendapat, “Mengajar adalah tentang kesabaran dan pantang menyerah terhadap suatu halangan.” (hal 35).

Dia juga meyakini bahwa belajar adalah sebuah proses berbagi yang mampu mengukir senyum mengembang baik dari sang guru mapun muridnya (hal 51). Alasan inilah yang kemudian membuat Niken selalu melakukan tugasnya dengan baik. Dia selalu berusaha mengenal lebih jauh tentang siapa muridnya, agar bisa mengetahui cara menyampaikan materi sesuai dengan kepribadian murid, sehingga  mereka nyaman dalam belajar.  Karena dia menyadari tugas seorang guru bukan hanya tranfer ilmu, tapi juga harus saling memahami sebagai satu keluarga. Di sisi lain, dia  juga tidak melupakan sikap tegas jika diperlukan. Sikap tegas sangatlah perlu ditunjukkan oleh seorang guru jika murid mulai melanggar batasanya (hal 85).

Sebuah buku yang menarik dan patut dibaca bagi para calon guru dan guru.  Di sini kita bisa belajar bagaimana cara menjadi pendidik yang baik. Di sisi lain  dari pengalaman penulis ini, kita juga bisa belajar untuk saling memahami, bahwa dari seorang murid, guru pun bisa belajar dan intropeksi diri.

Srobyong, 27 Oktober 2017 

2 comments:

  1. Bukunya rekomended sekali untuk para guru dan yang kepengen jadi guru
    banyak memang guru yg kadan ngajar seadanya saja
    saya masih ingat ketika masih sekolah dulu
    ada satu guru yg datang hnya untuk menyuruh kami untuk mencatat. Gurunya entah kemana. besoknya sudah ulangan aja.
    tanpa ada penjelasan apapun dari catatan yg kami tulis

    tapi walaupun bgitu guru tetaplah orang yg berjasa, tidak akan ada presiden jika tanpa guru.
    dan saya tidak akan tau blog jika tnpa guru pada awalnya

    ReplyDelete