Judul : Miss Peregrine’s Home For Peculiar Children
Penulis : Ransom Riggs
Penerjemah: Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia
Cetakan : Pertama, September 2016
Tebal : 544 hlm
ISBN :
978-602-03-3388-5
Kita tidak akan pernah tahu, kapan
kejadian luar biasa akan hadir, menjadi kisah petualangan seru yang tidak
terlupakan. Apalagi kisah itu membuka tabir lain tentang dunia yang tidak
pernah kita ketahui, yang menyimpan banyak kenangan juga kebenaran dari orang
yang kita sayang.
Jacob Portman tidak menduga,
kehidupannya yang selama ini terbilang biasa-biasanya saja, berubah ketika kakeknya—Abrham Portman meninggal. Memang sejak kecil Jacob sangat dekat dengan
sang kakek. Dari kakeknya, Jacob mendengar kisah-kisah petualangan seru yang
membuatnya penasaran. Seperti adanya
burung elang yang bisa menghisap pipa, lalu tentang monster-moster di
Polandia yang mengerjanya dan banyak lagi.
Apalagi kakeknya juga menunjukkan
foto-foto sebagai penguatan kisah tersebut. Cerita itu konon terjadi saat
kakeknya pernah tinggal di panti asuhan. Namun ketika beranjak dewasa, Jacob
sudah mulai tidak terlalu percaya. Karena setiap kali dia bercerita ...
teman-temannya akan menganggap dia adalah pembohong ulung.
Tapi semua itu berubah ketika tanpa
sengaja dia melihat monster ketika pulang kerja, dan bagaimana keadaan sang
kakek saat meninggal. Jacob tahu ada yang tidak beres. Belum lagi pesan yang
diberikan kakeknya di saat-saat terakhir. “Pergi ke pulau itu, kau akan aman di sana. Berjanjilah padaku.” (hal
45).
Sayangnya ketika dia menceritakan
apa yang dia lihat, tidak seorang pun percaya padanya. Dia dianggap
berhalusinasi. Itulah awal mulanya dia berkonsultasi dengan Dr. Golan, seorang
psikiater yang kemudian menyerankan agar Jacob diajak mengunjungi pulau yang
pernah diceritakan kakeknya.
Jacob pun akhirnya menemukan rumah
yang dimaksud kakeknya. Hanya saja rumah itu sudah hancur. Dia jadi
bertanya-tanya apakah para penghuninya masih hidup? Di sinilah tanpa sengaja dia bertemu Emma (hal
172). Jacob berusaha mengejar Emma yang langsung lari ketika melihatnya, yang
pada akhirnya membuat Jacob memasuki portal waktu.
Akhirnya, dia pun bertemu dengan Miss Peregrine dan
anak-anak aneh yang pernah diceritakan kakeknya. Bagaimana tidak? Orang-orang yang dia temui
itu sama sekali tidak menjadi tua. Mereka terlihat masih remaja seperti
dirinya. Di antara penghuninya, ada Emma yang bisa mengeluarkan api, Olive
dapat mengambang di udara, Horace dapat meramal masa depan, Milladr yang
tubuhnya tidak terlihat dan masih banyak lagi.
Dan di sanalah petualangan itu
dimulai. Di mana para monster ternyata benar-benar ada dan tengah mengintai para penghuni panti asuhan. Mereka sangat
membutuhkan Jacob yang memiliki kemampuan melihat monster. Hanya saja apakah Jacob akan membantu? Apakah
dia akan tetap di dunia lain atau kembali di dunianya sendiri.
Sebuah novel yang menarik dan unik.
Karena novel ini dilengkapi dengan foto-foto aneh yang memang dimiliki penulis
sendiri. Foto-foto yang dimasukkan dalam novel ini, seolah semakin
mengembangkan imajinasi cerita saat membaca.
Dipaparkan dengan gaya penulisan
yang renyah dan alur yang penuh kejutan, novel ini sangat asyik dibaca. Penulis
pandai menggiring pembaca menamatkan kisah sampai akhir. Jujur pada awalnya
sempat mengira novel ini ada unsur horor, tapi ternyata saya salah. Dari sudut
pandang saya, novel ini lebih menjurus pada genre fantasi. Meski tokoh-tokohnya
diperankan anak kecil, tapi bisa dibilang novel ini lebih cocok dibaca untuk
orang dewasa. Karena melihat pergaulan yang ada di dalamnya.
Hanya saja pada novel ini masih
ditemukan beberapa kesalahan tulis. Serta pada pemilihna cover yang bisa
dibilang cukup memikat, tapi ternyata juga menjebak. Digambarkan seolah tokoh
dalam novel ini adalah anak yang bisa mengambang di udara—Olive, tapi ternyata
bukan. Karena porsi Olive pun tidak terlalu banyak di sini.
Namun lepas dan kekuranganya,
sebagai debut awal penulis, novel ini cukup mengagumkan. Kisahnya terasa hidup
dan sangat menghibur. Bagi yang suka tema fantasi petualangan, novel ini recomended untuk dibaca. Dan sebagai
catatan novel ini pun sudah difilm-kan dan kisahnya meski ada sedikit
perubahan, tetap seru untuk ditonton.
Tidak ketinggalan novel ini pun
sarat pembelajaran. Khususnya tentang adab dan sopan santun yang harus
dilakukan anak-anak. Juga masalah
keteguhan dan sikap tidak mudah menyerah dalam segala situasi.
Srobyong, 20 Februari 2017
Sudah lama enggak baca novel imaginatif, seru keknya ya...cover memang kadang menjebak dan enggak menggambarkan hal yang mendekati isi novel y
ReplyDeleteIya, novel ini cukup seru memang. Mungkin karena promisi film jadi cover dibuat seperti itu. Mengingat ada beberapa kekuatan tokoh yang ditukar demi memudahkan film, mungkin. Hhhe Dan lagi karena aku memang nonton film-nya dulu baru baca novel :)
Delete