Dimuat di Harian Duta Masyarakat, Sabtu 4 November 2017
Judul : My Soul is a Woman : Aspek Feminin dalam Spiritual
Islam
Penulis : Annemarie Schimmel
Penerbit : Mizan
Cetakan : Pertama, April 2017
Tebal : 292 halaman
ISBN :
978-979-433-984-8
Peresensi : Ratnani Latifah. Alumna Universitas Islam Nahdlatul Ulama,
Jepara
Jumlah buku
yang membicarkan kaum wanita dalam Islam, berkembangan sangat cepat. Telaah-telaah sosiologi
dikerjakan, masalah-masalah medis diteliti, dan aspek-aspek positif maupun
negatif diselidiki. Pendeknya topik mengenai “wanita dalam Islam” ini sedang mode
dan tidak ada habisnya (hal 41). Salah satu buku yang membahas kaum wanita
adalah My Soul is a Woman karya Annemarie Schimmel—penerima “Peace Prize
1995” dari Geman Book Trade. Dengan mencari pendekatan yang baru, dia berharap
dapat menimbulkan pemahaman yang lebih baik tentang kedudukan dan peranan
wanita.
Dalam buku ini Schimmel mencoba
menampik tentang pendapat yang menganggap bahwa Islam adalah agama yang secara
terang-terangan memusuhi kaum wanita. Padahal Nabi Muhammad sendiri pernah
berkata, “Allah telah membuatku menyayangi dari duniamu, kaum wanita dan
wewangian, dan kebahagiaan bagi mataku adalah ketika shalat”. Kaum wanita itu
harum : “baik” dan “wangi” (hal 55-56).
Sebut saja, istri pertama Nabi Muhammad, Siti
Khadijah. Dia adalah wanita yang
memiliki sifat welas asih dan dermawan. Ketika Nabi Muhammad mendapat wahyu
pertama dan merasa ketakutan, Khadijah dengan lemah lembut menenteramkan hati
dan mendukung Nabi Muhammad. Khadijah meyakinkan bahwa wahyu-wahyu yang
diterimanya di gua Hira, ketika dia ber-khalwat, bukanlah ulah setan, melainkan
berasal dari Tuhan.
Selain itu, Khadijah juga berperan
sebagai penyumbang dana untuk kemajuan dakwah Nabi Muhammad. Sehingga karena perannya itu, Khadijah
mendapat gelar sebagai Ibu kaum Beriman dan Wanita Terbaik—khair an-nisa’
(hal 62). Khadijah merupakan salah satu
wanita yang sudah ditetapkan Allah sebagai ahli surga.
Ada juga Aisyah. Istri termuda Nabi
Muhammad. Dalam masa hidupnya, Aisyah termasuk wanita cerdas. Kecerdasan yang
dimilikinya itu, dia gunakan
membantu Nabi Muhammad dalam
penyebaran Islam. Selain itu Aisyah memiliki sumber banyak hadis, terutama yang
berkaitan dengan kehidupan Nabi. Aisyah
juga dipilih Allah sebagai ahli surga, karena ketaatan yang dimiliki.
Tidak ketinggalan adalah
Fatimah—putri tercinta Nabi. Dia adalah seorang putri yang sangat berbakti
kepada orangtuanya. Dia tidak pernah takut menentang para kafir Quraisy yang
berani mencelakai ayahnya. Fatimah juga
seorang yang sangat dermawan. Bahkan demi membantu orang lain, dia rela menahan
lapar. Fatimah adalah teladan wanita dari para wanita lainnya. Dia adalah
wanita yang sangat dicintai Rasulullah dan Allah.
Dari sisi sufi, ada Rabiah Al-Adawiyah, wanita yang berasal dari Basrah.
Dia adalah wanita yang menandai awal gerakan mistik yang sesungguhnya dalam
Islam. Dia diyakini telah mengubah
asketisme yang suram menjadi mistisisme
cinta kasih yang murni. Setiap orang
mengenal kisah bagaimana tokoh asketik yang saleh itu berlari melintasi Basrah
dengan seember air di satu tangan dan obor yang menyala di tangan lain.
Dan ketika ditanya kenapa dia
melakukan itu, Rabiah berkata, “Aku
ingin menuangkan air ke neraka dan mengobarkan api di surga, sehingga keduanya
ini lenyap dan tak seorang pun akan menyembah Tuhan karena takut akan neraka
atau mengharap surga, melainkan semata-mata demi keindahan-Nya yang abadi.”
(hal 71-72). Hal inilah yang kemudian mengantarkan Rabiah sebagai kekasih
Allah.
Kemudian ada Maryam, wanita pilihan yang dipaparkan
dalam Al-Quran. Dia adalah wanita perawan yang kemudian menjadi ibu dari Nabi
Isa. Dia sangat dihormati dalam Islam. Seperti yang dikemukakan dalam sebuah
hadis, dialah yang pertama akan masuk surga. Sebelum dipilih menjadi ibu dari
Nabi Isa, Maryam adalah wanita yang hanya mendedikasikan dirinya untuk
beribadah kepada Allah.
Sedang untuk kedudukan wanita secara
keseluruhan, maka kita bisa menilik sosok seorang ibu. Dalam Al-Quran telah
dipaparkan bagi kaum beriman untuk memuliakan ibu. Kita juga dilarang membentak
ibu. Karena surga berada di telapak kaki
ibu. Ibu adalah wanita yang sangat berjasa, karena dari seorang ibu, lahir-lah
para anak-anak yang saleh dan salehah. Dan Ibu yang salehah itulah yang
mendapat rahmat Allah dan mendapat
kemuliaan yang tinggi. Kesimpulannya
adalah, Islam adalah agama yang memuliakan wanita. Wanita memiliki kedudukaan dan
peranan yang sama dengan laki-laki dalam Islam.
Srobyong, 14 Juli 2017
No comments:
Post a Comment