Monday, 13 November 2017

[Review Buku] Kasus Penuh Intrik yang Dihadapi Sherlock Holmes

Sumber Pixiz 


Judul               : Art in the Blood
Penulis             : Bonnie MacBird
Penertbi           : Gramedia
Cetakan           : Pertama, September 2016
Tebal               : 280 hlm
ISBN               : 978-602-03-3198-0

Petualangan Sherlock Holmes  selalu memikat dan menakjubkan. Tokoh fiksi karya Sir Arthur Conan Doyle ini menjadi salah satu detective yang sangat disukai pembaca selain  Hercule Poirot dari gubahan Agatha Christie dengan sikap-sikap mereka yang unik dan eksentrik.

Terinsprasi dari Conan Doyle, Bonnie MacBird mencoba mengurai kisah lain berdasarkan cacatan yang pernah dituliskan oleh Dokter John H. Watson ketika berpetualang dengan Sherlcok Holmes.  Meski penulis menyadari mungkin dalam memaparkan kisah ini masih ada kekurangan, penulis berharap para penikmah Conan Doyle tetap bisa menikmati petualangan seru dari  Sherlcok Holmes.

Kisah dibuka dengan kenyataan Sherlock terjebak  pada kokain yang menjadi candunya setelah menyelidiki kasus The Ripper.  Meski Watson sudah berusaha menenangkan dan mencegah tindakan sahabatanya itu, namun usahanya terancam gagal. Sampai sebuah surat misterius datang dari Paris membuat Sherlcok berubah pikiran.

Surat itu ternyata datang dari Emmeline La Victoire, bintang kabaret Perancis. Di mana surat itu memaki tinta yang bisa menghilang, yang mengabarkan tentang sekilas pertemuaanya dengan  Earl Pellingham—salah satu tokoh terkaya di Ingirs.  Yang pada akhirnya membuat mereka memiliki putra—bernama Emil yang kemduain dirawat sang Earl. Hanya saja Emmeline merasa khawatir dan mencurigai anaknya diculik. Karena janji pertemuan yang biasanya dilakukan setiap tahun ditunda. Bahkan Emmeline sempat dijegat orang dan mengancamnya agar menjauh (hal 21-22).

Menanggapi kasus ini Sherlcok langsung bertindak cepat.  Bukannya menunggu Emmeline datang ke London, dia malah mengajak Watson untuk segera pergi ke Perancis untuk menemui kliennya. Sherclock khawatir hilangnya Emil ada kaitannya dengan hilangnya patung  Winged victory yang dicuri dari Marseilles.  Sehingga dia berasumsi mungkin Emmeline dalam bahaya—karena pencurian itu  bisa jadi ada hubungannya dengan Pellingham yang suka menggunakan cara kotor untuk memperoleh apa yang diinginkan—termasuk perihal koleksi karya seni yang dimiliki.

Namun siapa sangka setelah diselidiki lebih dalam, misteri itu lebih rumit dari yang Sherlock bayangkan.   Kejutan pertama Sherlcok dihadapkan dengan kematian Lady Pellingham yang sangat mencurigakan (hal 160-161).   Dan pada detik berikutknya mereka dicengangkan dengan berita yang  berbunyi “Darah Tumpah di Baker Street! Sherlock Holmes dan Kekasih Gelap diduga Tewas!” (hal 183).  Di mana dalam arti yang sebenarnya mungkin Emmeline dan kekasihnya yang tengah menginap di Baker Street, berada dalam bahaya.

Watson pun kembali untuk memastikan keadaan klien mereka. Sedang Sherlock melanjutkan penyelidikan di Perancis. Di sana  dia menemukan kejutan lain bahwa beberapa anak di Lancashire telah dibunuh.  Dan semua kejahatan itu mengarah pada sebuah nama yang  sangat sulit disentuh oleh hukum.   Sherlock   ditantang untuk menyelesaikan kasus ini, meski itu berarti diaa harus bertaruh nyawa untuk memecahkannya.

Sebuah kisah petualangan yang penuh intrik dan mendebarkan. Banyak kejutan yang akan kita temukan selama membaca novel ini.  Penulis sangat pandai mengiring pembaca agar menyelesaikan bacaan dengan mulus.  Keunggulan lain dalam novel ini  adalah gaya bahasa terjemahannya renyah, sehingga membaca novel sangat mengasyikkan.  Dan pastinya ending tidak terduga yang menambah kepuasan dalam membaca.

Hanya saja dalam novel ini masih ditemukan kesahalan tulis di beberapa bagian. Namun lepas dari kekurangannya novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Belum lagi dari novel ini kita bisa mengenal tentang masalah seni dan kita diingatkan bahwa mencuri tetaplah perbuatan buruk yang tidak boleh dilakukan. Jangan menjadi orang tamak, gila harta. Karena itu  hanya akan membuat kita gelap mata mau menghalalkan berbagai cara.  Dan jangan suka berburuk sangka kepada orang lain tanpa adanya bukti yang jelas.


Srobyong, 17 Januari 2017 

No comments:

Post a Comment