Penulis : Bonnie MacBird
Penertbi : Gramedia
Cetakan : Pertama, September 2016
Tebal : 280 hlm
Petualangan Sherlock Holmes selalu memikat dan menakjubkan. Tokoh fiksi
karya Sir Arthur Conan Doyle ini menjadi salah satu detective yang sangat
disukai pembaca selain Hercule Poirot
dari gubahan Agatha Christie dengan sikap-sikap mereka yang unik dan eksentrik.
Terinsprasi dari Conan Doyle, Bonnie
MacBird mencoba mengurai kisah lain berdasarkan cacatan yang pernah dituliskan
oleh Dokter John H. Watson ketika berpetualang dengan Sherlcok Holmes. Meski penulis menyadari mungkin dalam
memaparkan kisah ini masih ada kekurangan, penulis berharap para penikmah Conan
Doyle tetap bisa menikmati petualangan seru dari Sherlcok Holmes.
Kisah dibuka dengan kenyataan Sherlock
terjebak pada kokain yang menjadi
candunya setelah menyelidiki kasus The Ripper.
Meski Watson sudah berusaha menenangkan dan mencegah tindakan
sahabatanya itu, namun usahanya terancam gagal. Sampai sebuah surat misterius
datang dari Paris membuat Sherlcok berubah pikiran.
Surat itu ternyata datang dari Emmeline La
Victoire, bintang kabaret Perancis. Di mana surat itu memaki tinta yang bisa
menghilang, yang mengabarkan tentang sekilas pertemuaanya dengan Earl Pellingham—salah satu tokoh terkaya di
Ingirs. Yang pada akhirnya membuat
mereka memiliki putra—bernama Emil yang kemduain dirawat sang Earl. Hanya saja
Emmeline merasa khawatir dan mencurigai anaknya diculik. Karena janji pertemuan
yang biasanya dilakukan setiap tahun ditunda. Bahkan Emmeline sempat dijegat
orang dan mengancamnya agar menjauh (hal 21-22).
Menanggapi kasus ini Sherlcok langsung bertindak
cepat. Bukannya menunggu Emmeline datang
ke London, dia malah mengajak Watson untuk segera pergi ke Perancis untuk
menemui kliennya. Sherclock khawatir hilangnya Emil ada kaitannya dengan
hilangnya patung Winged victory yang
dicuri dari Marseilles. Sehingga dia
berasumsi mungkin Emmeline dalam bahaya—karena pencurian itu bisa jadi ada hubungannya dengan Pellingham
yang suka menggunakan cara kotor untuk memperoleh apa yang diinginkan—termasuk
perihal koleksi karya seni yang dimiliki.
Namun siapa sangka setelah diselidiki
lebih dalam, misteri itu lebih rumit dari yang Sherlock bayangkan. Kejutan pertama Sherlcok dihadapkan dengan
kematian Lady Pellingham yang sangat mencurigakan (hal 160-161). Dan pada detik berikutknya mereka dicengangkan
dengan berita yang berbunyi “Darah
Tumpah di Baker Street! Sherlock Holmes dan Kekasih Gelap diduga Tewas!” (hal
183). Di mana dalam arti yang sebenarnya
mungkin Emmeline dan kekasihnya yang tengah menginap di Baker Street, berada
dalam bahaya.
Watson pun kembali untuk memastikan
keadaan klien mereka. Sedang Sherlock melanjutkan penyelidikan di Perancis. Di
sana dia menemukan kejutan lain bahwa
beberapa anak di Lancashire telah dibunuh.
Dan semua kejahatan itu mengarah pada sebuah nama yang sangat sulit disentuh oleh hukum. Sherlock
ditantang untuk menyelesaikan kasus ini, meski itu berarti diaa harus
bertaruh nyawa untuk memecahkannya.
Sebuah kisah petualangan yang penuh intrik
dan mendebarkan. Banyak kejutan yang akan kita temukan selama membaca novel
ini. Penulis sangat pandai mengiring
pembaca agar menyelesaikan bacaan dengan mulus.
Keunggulan lain dalam novel ini
adalah gaya bahasa terjemahannya renyah, sehingga membaca novel sangat
mengasyikkan. Dan pastinya ending tidak
terduga yang menambah kepuasan dalam membaca.
Hanya saja dalam novel ini masih ditemukan
kesahalan tulis di beberapa bagian. Namun lepas dari kekurangannya novel ini
sangat direkomendasikan untuk dibaca. Belum lagi dari novel ini kita bisa
mengenal tentang masalah seni dan kita diingatkan bahwa mencuri tetaplah
perbuatan buruk yang tidak boleh dilakukan. Jangan menjadi orang tamak, gila
harta. Karena itu hanya akan membuat
kita gelap mata mau menghalalkan berbagai cara.
Dan jangan suka berburuk sangka kepada orang lain tanpa adanya bukti
yang jelas.
Srobyong, 17 Januari 2017
No comments:
Post a Comment