Judul :
Jejak-Jejak Misterius
Penulis : Ririn Astutiningrum
Editor :
Hariyadi
Ilustrator : Sisca Anggreany
Penerbit : Tiga Adanda, Creative Imprint of
Tiga Serangkai
Cetakan :Pertama Februari, 2016
Halaman : 112 hlm
Mengenalkan Kekuasaan Allah pada
anak termasuk pendidikan ketauhidan yang memang sudah diharuskan dikenalkan sejak
dini. Agar nantinya anak-anak mengetahui kebesaran Allah dengan baik dan sudah
mengakar.
Salah satu cara mudah yang bisa
dilakukan untuk mengenalkan kekuasaan Allah pada anak adalah melalui buku
cerita. Karena selain tidak berat, anak
tetap bisa bermain sambil belajar. Buku ini sangat cocok dijadikan referensi. Selain
mengenalkan kisah-kisah yang menyimpan pengetahuan tentang kekuasan Allah juga
memiliki pesan akhlakul karimah yang patut diteladani. Buku ini terdiri dari
enam belas cerita yang sangat sarat makna.
Ada kisah Windy Si Pengantar Hujan.
(hal. 19) Menceritakan tentang Livy,
yaitu sebatang pohon nangka. Daun-daunnya
menunduk ke bumi karena tidak tahan dengan sengatan sinar matahari. Daunnya juga
berguguran di tanah. Hal itu membuat Livy sangat sedih.
Kesedihan Livy diketahui oleh
Grassy, si rumput liar. Keadaannya sebenarnya juga tidak kalah menyedihkan dari
Livy. Badannya mulai menguning dan sebagian kecokelatan. Grassy tidak kuat berdiri
karena kekuarangan makan dan minuman. Tapi Grassy selalu berprasangka baik dan
percaya Allah menyayangi mereka. Sangat berbeda dengan Livy yang malah marah. Dia
benci kenapa harus ada musim kemarau yang membuat dirinya lemah.
Cerita ini menjelaskan bahwa Allah
memiliki kekuasaan untuk mengirim angin dan menggerakkan awan. Dan memiliki
kekuasaan untuk menurunkan hujan. Selain itu mengingatkan agar selalu berbaik
sangka pada Allah dan bersyukur dengan pemberian Allah. Bahwa setiap hal
diciptakan itu memiliki manfaat masing-masing.
Ada juga cerita berjudul Teka-Teki
Dzubab. (hal. 25) Mengisahkan tentang Kayla. Dia kaget ketika Roby, kakaknya
meminum susu yang di dalamnya ada lalatnya. Tentu saja hal itu membuat Kayla
kaget. Selama ini dia meyakini kalau lalat itu binatang yang menyebarkan
penaykit. Tapi Kakaknya malah mengatakan
yang sebaliknya. Kakaknya bilang Lalat itu binatang istimewa dan tanda
kebesaran. Lalu memberikan teka-teki
agar Kayla bisa menemukan kenapa Lalat disebut binatang istimewa.
Kayla disuruh mencari kata Dzubab
dalam Al-Quran. Dengan pentunjuk tujuh kali putaran yang dilakukan sekali dalam
satu tahun. Kira-kira apakah Kayla bisa
memecahkan teka-teki itu dan menemukan maksud kakaknya?
Dalam kisah ini menjelaskan
bahwa tidak ada yang bisa menciptakan
sesuatu seperti apa yang diciptakan Allah, meski bersatu dengan yang lain. Karena Allah adalah
Maha Adidaya. Serta menjelaskan bahwa setiap apa yang diciptakan Allah itu
pasti memiliki sisi baik dan buruk.
Tidak kalah seru adalah cerita
Penyesalan Charlie Turtle. (hal. 46) Diceritakan kedamaian di tepi Florance
lake akhir-akhir ini teranggu karena sikap
Charlie Turtle. Charlie sekarang
dikenal nakal dan sombong. Dia menyombongkan dirinya karena bisa berada di dua
dunia. Darat dan laut.
Para warga sangat resah dengan sikap
Charlie, padahal mereka sejatinya sangat sayang dengan Charlie. Lalu muncul Marco, burung pelican. Dia menawarkan diri untuk menyadarkan Charlie. Dia sudah
memikirkan cara yang tepat agar Charlie tidak lagi sombong. Kira-kira cara apa
yang akan dilakukan Marco?
Kisah ini menjelaskan bahwa Allah
itu bisa memberikan petunjuk pada siapapun yang dikehendaki. Menerima hidayah
atau menyemitkan dadanya. Karena Allah memang Maha Kuasa. Selain itu juga
mengingatkan agar tidak memiliki sikap sombong pada makhluk lain.
Cerita-cerita dalam buku ini memang
sarat makna. Selain tiga kisah itu masih banyak lagi cerita yang tidak kalah
seru dan pastinya penuh pesan akhlakul karimah yang bisa dijadikan pelajaran. Seperti Jejak-Jejak Misterius, Berjumpa dengan
Peri Naklah dan banyak lagi.
Srobyong, 24 April 2016.
No comments:
Post a Comment