Saturday, 23 April 2016

[Review] Meneladani Dongeng Pancuran Pangeran



Judul               : Pancuran Pangeran
Penulis             : Lilis Hu
Penerbit           : Bhuana Ilmu Populer
Editor              : Dewi Widiyastuti
Redesain         : Yanyan Wijaya
Halaman          : 55 halaman
Cetakan           : Pertama, 2016
ISBN               : 978-602-394-097-4

Dongeng ini menceritakan tentang Pancuran Pangeran. Kenapa disebut Pancuran pangeran?

Dulu di sebuah kerajaan yang terletak di antara Bogor dan Jakarta, ada seorang Raja yang memiliki 3 putra.  Raja tidak ingin ketiga putranya saling berebut menjadi putra mahkota, ketika dia nanti turun tahta. Karena itu sang raja melakukan sebuah sayembara untuk mengetahui siapa yang nantinya pantas menggantikan dirinya.

Para Pangeran diharuskan mengembara. Dan barangsiapa yang pertama sampai di istana dengan membawa tongkat sakti, maka dialah pemenangnya. (hal. 10)

Ketiga pangeran itu pun berangkat. Meski perjalanan yang harus dilalui itu sangat meleahkan dan harus melewati jalan tanjakan. Saat siang semakin panas, mereka sampai di sebuah pancuran. Mereka pun sangat senang  dan ingin mandi di sana.

Dua pangeran, yaitu Pangaran Suta dan Gerinda segera melompat. Mereka lupa meminta izin pada kakek penunggu danau. Dan seketika tubuh mereka berubah menjadi kaku. Pangeran Jaya sungguh sedih melihat keadaan kedua adiknya. Dia pun meminta kepada kakek penunggu untuk memaafkan sikap kedua adiknya.
sumber google

Kakek itu bisa saja melakukannya tapi ada syarat yang harus dilakukan Pangeran Suta. Sapakah Pangeran Suta bisa melakukan syarat itu? Dan siapa di antara ketiga pangeran yang nantinya bisa mendapat tongkat sakti?

Buku dongeng ini sangat bagus untuk dijadikan bacaan yang menyehatkan. Karena selain banyak pesan moral yang bisa diambil pelajara, buku ini terdiri dari dua bahasa. Jadi anak-anak juga sekalian bisa belajar bahasa Inggris.

Beberapa pesan yang bisa diambil dari kisah Pancura Pangeran adalah, bahwa seorang ayah harus arif bijaksana dan tidak pilih kasih, lalu dalam persaudaraan harus saling menyayangi. Ada pula pesan yang mengingatkan untuk tidak melanggar aturan dan selalu berusaha sekuat tenaga untuk berjuang mewujudkana harapan serta tidak sialu dengan harta. 


Srobyong 23 April 2016

2 comments:

  1. Replies
    1. Banget Mbak, aku sempat nggak ngeh sama dongeng ini, lho. ternyata dari Jakarta. kudet banget. hehh

      Delete