Judul :
Dongeng dan Mantra Pembangun Karakter Mulia
Penulis :
Durroh Fuadin Kurniati
Ilustrasi : Syarifah Adlina
Ediiting : Yurinda Dini
Penerbit
: Cikal Aksara, Imprint
Agromedia
Cetakan : Pertama, 2015
Halaman : vi + 54 hlm
ISBN : 978-602-1267-33-2
Edukasi anak sudah selayaknya
dilakukan sejak dini. Salah satunya mulai mengenalkan buku-buku bacaan seperti buku
dongeng ini . Hal ini penting dilakukan
para orangtua, karena selain melestarikan budaya membaca anak juga mengenalkan
banyak sekali edukasi yang bisa diambil dari membaca.
Dalam buku dongeng dan mantra ini terdiri dari
sepuluh kisah yang banyak memuat edukasi anak.
Sebut saja kisah Si Beo dan Cicak. (hal.
6) kisah ini mengajarkan anak untuk beprasangka baik dan saling menyayangi.
Menceritakan tentang Si Beo adalah
burung yang sangat pandai berkicau dan pintar menirukan berbagai macam suara.
Cicak yang melihat itu merasa iri pada Beo. Karena setiap hari Beo selalu
terlihat gembira. Suatu hari Beo menyapa Cicak yang sedang berbicara dengan semut, tapi Cicak
itu malah mengatakan kalau dia tidak suka dengan Beo yang menurutnya malas dan
tidak mandiri, hanya bisa bernyanyi.
Hal itu tentu saja membuat Beo
sedih. Dia menjadi murung dan tidak mau lagi berkicau. Pak Gatot pemilik Beo tentu saja bingung dan
memutuskan membawa Beo ke dokter hewan
untuk diperiksa. Di sana Beo bertemu Kelinci, dia bercerita bahwa sebenarnya
dia tidak sakit, dia hanya sedih. Kelinci lalu menasihati Beo. Kira-kira apa
yang dinasihatkan Kelinci dan bagaimana dengan nasib Cicak dengan sikap iri
yang dimiliki?
Ada pula kisah Air Mata Buaya. (hal.
11) Mengajarkan agar tidak suka berbohong dan besikap nakal. Karena hal itu akan
membuat orang tidak percaya. Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan dan
saling kasih sayang.
Menceritakan tentang sebuah keluarga
buaya. Ibu buaya memiliki enam anak tapi semuanya terseret ombak dan tinggal
satu anak yang bernama Bia. Ibu buaya sangat senang dan berjanji untuk akan
menyanyangi anaknya dan tidak akan memarahinya.
Bia itu ternyata sangat nakal. Dia selalu
memerintah ayah dan ibunya ini itu. Juga
selalu usil dengan teman-temannya. Seperti katak, ularm kura-kura dan
trenggiling. Jika teman-temannya mengadukan kenakalannya, Bia, si anak buaya
akan pura-pura menangis dan meminta maaaf.
Namun di kemudian hari dia terus melakukan kenakalannya.
Lalu sautu hari Bia berenang
sendirian dan tidak sadar sudah terlalu jauh. Dia tersesat. Dia bingung dan
menangis. Berkali-kali dia minta tolong, tapi tidak seekorpun binatang yang mau
menolong. Bagaimana kira-kira nasib Bia, si anak buaya, ya?
Atau ada pula kisah Monyet yang
Sombong. (hal. 25) Mengajarkan agar tidak berperilaku sombong.
Menceritakan tentang Monyet yang selalu sombong dan suka memamerkan
kepintaraannya. Tentu saja hal itu
membuat warga hutan tidak suka dengan sikap Monyet.
Suatu hari Monyet bertemu dengan Angsa.
Monyet mengolok-olok Angsa yang suka makan cacing karena dia merasa pisang
makannya lebih enak dan banyak mengandung vitamin.
Kemudian Angsa mendapat ide, dia
harus memberi pelajaran pada Monyet agar tidak sombong lagi. Angsa pun
mengatakan kalau sebenarnya dia sempat bosa makan cacing, dia ingin makan
daging biar bisa lebih kuat. Makanya, tadi ketika dia bertemu Singa, dia sedikit
mencicipi daging itu. Tapi ternyata rasa cacing lebih enak jadi dia
meninggalkan sisa daging singa sendirian.
Monyet kaget dan tidak percaya. Lalu
Angsa menyuruhnya ke sungai. Dan benar saja ternyata di sana ada Singa yang
kakinya terlihat berdarah. Monyet yang tidak ingin dikalahkan Angsa segera
mendekati Singa. Dia ingin mencabut sehelai bulu Singa dan dipamerkan pada
binatang lainnya. Tapi saat akan
mengambil Singa yang tadinya tidur malah terbangun. Bagaimana nasib Monyet itu?
Selain ketiga itu masih banyak lagi kisah-kisah lain yang
tidak kalah mendidik. Ada Kisah Lima Butir Telur, yang mengingatkan agar
menjadi anak pemberani. Atau ada pula Ikan
Mas dan Induk Burung, yang mengajak selalu berbaik hati. Si Jago yang Tamak, Besemangatlah
Moki, Wolly dan Sahabat-Sahabat Kecilnya dan Miko yang Tak Patuh. Setiap ceritanya menyimpan banyak pendidikan
moral. Buku ini sangat patut dibaca
untuk anak-anak agar bisa membangun karakter mulia.
Srobyong, 24 April 2016
Ceritanya sangat mmberikan edukasi buat anak3 ya mbak hhre
ReplyDeleteIya, recomended buat dibaca, dikenalkan sama anak-anak. ^_^
DeleteSenang sekali, makin banyak & beragam buku bacaan anak
ReplyDeleteIya Mbak, biar anak-anak sudah mencintai membaca sejak dini, jadi perlu diberi buku-buku semacam ini. Ada ilustrasinya juga jadi anak akan suka.
Delete