Friday, 25 March 2016

[BlogTour + Giveaway] Come Back To Me


Dan akhirnya sampai juga pada puncaknya.

~GIVEAWAY TIME~
Ada satu novel Come Back To Me buat yang beruntung J lho. Caranya mudah banget
Simak langsung, ya!

1.      Memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
2.      Harus follow twitter @Twigora, @Arini_ni

3.      Follow  akun twitter @ratnaShinju2chi dan blog ini. Baik lewat G + atau e-mail ataupun via GFC (Google Friend Connect)

4.      Share info GA ini dengan memention @ratnaShinju2chi, @Twigora, @Arini_ni dengan hastag #ComeBackToMe

5.      Kasih komentar di Interview dan Review blog tour come back to me.

6.      Dan jawab pertanyaan berikut ini  dengan menyertakan, nama, akun twitter , domisili dan link share.

Apa yang kamu pikirkan tentang pekerjaan tukang kayu?

Giveaway berlangsung dari tanggal 25-31 Maret 2016. Pengumuman akan dilakukan tanggal 1 April 2016.

Semoga beruntung  J  ^^



30 comments:

  1. Nama: Tiana YM
    Akun twitter: @yuthi_tiana
    Domisili: Kota Prabumulih
    Link: https://mobile.twitter.com/yuthi_tiana/status/713354329466384384
    Jawaban: Pekerjaan yang membutuhkan kesabaran juga seni tingkat tinggi. Karena bergelut di bidang furniture membutuhkan skill lebih dari sekedar memotong kayu. Ukiran-ukiran rumit dalam pembuatan kursi,lemari,dan lain-lain membutuhkan sentuhan seni yang disertai kesabaran luar biasa. Selain itu,masih ada juga pekerja yang tidak bertanggung jawab dengan menebangi hutan secara berlebihan sehingga merusak alam.

    ReplyDelete
  2. Ayatin Anisa
    @tenchoQ
    https://mobile.twitter.com/tenchoQ/status/713376444588556288

    Denger tukang kayu langsung keinget Pak Gepeto di dongeng Pinokio,hihihi. Dia yg begitu cinta dg Pinokio walaupun hnya sebuah boneka kayu. Jd mgkn bs dibilng pekerjaan tukang kayu tuh ibarat orang tua yg mencinta anaknya (hasil kerajinan kayu) . sekalipun pekerjaan itu tak prnh dianggap wow. Sma seperti orang2 yg menganggap tugas orang tua kurang "wow" dibanding jd direktur utama

    ReplyDelete
  3. Bismillah, ikutan nggih Mba Ratna. Merespon jawilanmu, ;)

    Nama: Dini N
    Twitter: @Chan_Dinu
    Domisili: Sleman, D.I Jogjakarta

    Link share:https://twitter.com/ChanDinu/status/713527140789039104

    Tukang kayu, menurutku termasuk dalam kategori 'artist' alias seniman. Seperti halnya pelukis, pemuisi, atau actor-actress. Ada kemampuan khusus tersendiri yang dikuasai. Dan ada pikiran seperti ini di otakku; menjadi tukang kayu berarti bisa membangun rumahnya sendiri kelak, bisa mengatur atau mereka seperti apa rumah yang diinginkan. Asyik kan? Hanya perlu bertumpuk kayu, lalu bisa berkreasi. Tapi kemudian, ada pertanyaan lain muncul. Dalam membangun rumah, selain rumah (full total) kayu, dalam mendirikan dinding ternyata tukang kayu akan memerlukan bantuan tukang lain. Dan kalau kembali membahas artist, ternyata untuk berkarir mereka juga akan butuh keberadaan orang lain. Pada akhirnya tidak ada yang benar-benar dapat bekerja seorang diri tanpa peran serta orang lain. Dan, yah, begitulah kehidupan, bukan?

    ReplyDelete
  4. Nama: Riani SUhandi
    Twitter: @rianisuhandi
    Domisisli: Jakarta
    Link share:https://twitter.com/RianiSuhandi/status/713556825476505600

    Tukang kayu dalam benak saya? Laki-laki dengan handuk kecil terikat di kepala, pensil terselip di telinga, berpakian putih dengan celana pendek selutut, peluh bercucuran dari keingnya. And, he smells of dry wood.

    ReplyDelete
  5. Nam a: Risa Pramita
    Twitter : @Ichapramita
    Link : https://twitter.com/ichapramita/status/713635383435591680
    Domisili : Kebumen

    Tukang Pekerjaan Tukang Kayu, dia adalah orang yang kuat, kreatif, cekatan, teliti.

    ReplyDelete
  6. Nama: Ririn S
    Tweeter: @perinduaurora
    Domisili: Magetan, Jawa Timur
    Link Share: https://mobile.twitter.com/PerinduAurora

    Tukang kayu itu adalah seniman. Pekerjaannya yang sangat sederhana tetapi membutuhkan kegigihan, keuletan, ketelatenan, keterampilan juga ketelitian dalam membuat rancangan. Meskipun sederhana, dari tangan-tangan terampil itulah mereka mampu menciptakan bangunan dengan kerumitan yang tinggi dalam berbagai bentuk.

    ReplyDelete
  7. Nduk, sharenya nyusul, ya. Dan link sharenya pun demikian. Yang penting sebelum tanggal 31. Oke? -oke bangeeet- maksa. 😊.
    .
    .
    Nama :Khulatul Mubarokah
    Twitter : @KMubarokah
    Domisili : Yogyakarta-Indonesia Raya.
    Link : menyusul
    .
    .
    Tukang kayu, ya? Oke. Aku bakal jujur kalau tukang kayu ngungetin bokapnya mantan. Beliau sih bukan tukang kayu, tepatnya pemgusaha furniture. Kan selalu berinteraksi tuh dengan tukang kayu? Jika melihat hasil yang rapih dan enak dilihat, artinya tukang kayu berarti cermat dan penuh perhitungan. Bayangin saja nih, dia kudu memakai sekian kayu yang wajib menjadi sekian kursi, misalnya. Kalau meleset pasti bakal rugi. Jadi sosok tukang kayu itu sejak mencari, memilih, merancang dan mengolah kayu harus hati-hati. Tidak teliti sedikit saja pembeli atau calon konsumen yang mau memakai hasil kerajinannya bakal mundur.
    Lalu? Gimana nasib mantan dan bokap yang saya singgung di depan? Abaikan saja. Toh itu opening spoiler yang disengaja. Peace ya, Nduk. Sukses untuk kita semua.

    ReplyDelete
  8. Waduh, Nduk. Typoku banyak banget. Belajar pakai hp mini ini. Jian.

    ReplyDelete
  9. Lois Ninawati
    @_loisninawati
    Situbondo https://twitter.com/_loisninawati/status/713653914113933312

    3K. Kuat, Kasar,Keringat.
    Pastilah seorang tukang kayu itu kuat. Kasar tanggannya karena terlalu sering membuat sesuatu dr kayu. Keringat karena dia membuat kerajinan itu dengan pemikiran yg sangat dipikirkan dgn baik" karena kalau udh salah motong/ngukir/ yg lain, pasti susah buat memperbaikinya.

    ReplyDelete
  10. Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta
    Karangasem, Bali
    https://twitter.com/RiniCipta/status/713730428331425792

    Tukang kayu itu kreatif dan punya cita rasa seni yang tinggi. Daya imajinasinya juga kuat, bayangkan aja sebongkah kayu bisa disulap menjadi segala sesuatu yang berguna dan memiliki daya jual. Jika tanpa sentuhan 'tangan ajaib' mereka, kayu bisa aja lapuk karena dibiarkan begitu saja. Meskipun sekarang udah banyak pilihan untuk barang-barang rumah tangga seperti berbahan dari besi, aluminium dan lainnya, gak bisa dipungkiri kalau perabotan dari kayu masih banyak peminatnya. Kesannya tuh alami, artistik, sederhana tapi elegan. Warna cokelat (apalagi setelah dipelitur) cocok dengan segala gaya rumah, wangi kayu yang khas juga bikin kesan yang homey banget. Perabotan bahan dasar kayu yang dibuat dengan mesin juga kalah dari buatan tangan asli. Karena keistimewaannya itu justru ada di sentuhan tangan yang menimbulkan rasa menarik.
    Ayo Ced jangan patah semangat! Ikiti passion kamu, kekar impianmi. Buktikan kalau tukang kayu juga bisa sukses! #TeamCed ^^9

    ReplyDelete
  11. Nama : Tri
    Twitter : @tewtri
    Domisili : Ciamis
    Link Share : https://mobile.twitter.com/tewtri/status/713744825783222272

    Tukang kayu? Jujur, kebayangnya sih bapak-bapak. Soalnya, selama ini belum pernah sekali pun saya menemukan tukang kayu muda apalagi tampan. Seriously.
    Mungkin cuma Ced seorang dah yang bisa bikin kesem-kesem 😚
    Di luar itu, imejnya tukang kayu tuh agak kurang 'woah' lah dibanding pelaku seni lain semisal pengrajin patung. Walau mereka sama-sama punya kapasitas dalam segi kekreatifan yang jempol sekali. Saya rasa, bentukan akan bayangan terhadap tukang kayu masih agak kuno yah padahal kalau dilihat lebih dalam waktu-waktu ini, mereka sudah semakin kekinian loh. Tapi, yah begitulah bayangan si konservatif ini, belum agak maju sih yang kasih jawabannya 🙏 😂

    ReplyDelete
  12. Nama : Dhamala Shobita
    Twitter : @dhamalashobita
    Domisili : Pangkalan Kerinci, Riau
    Link share : https://twitter.com/dhamalashobita/status/713796541249531904

    Tukang kayu mengubah sesuatu yang biasa menjadi sesuatu yang berguna. Sebut saja kusen, kursi, meja, dan masih banyak barang-barang lainnya yang sadar tidak sadar berasal dari sebatang kayu yang mungkin tidak akan berarti apa-apa tanpa sentuhan tangan mereka. Tentu saja, jangan lupa bila tukang kayu pastinya jiwa seni yang tinggi, serta akurasi dan ketelitian dalam pekerjaannya. :)

    ReplyDelete
  13. Nama: Putri Prama Ananta
    Twitter: @putripramaa
    Domisili: Probolinggo
    Link share: https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/713865896993824768

    Sebuah pekerjaan yang dapat menggambarkan kerasnya kehidupan ini. Hal itu bisa dilihat dari tangan, mata, pikiran, serta hati para tukang kayu. Dari tangannya yang mengguratkan urat-urat, kita bisa melihat bahwa untuk menghasilkan suatu karya diperlukan usaha keras untuk menggergaji, memotong, mengukir, mengamplas, mengecat, dll. Dari matanya, kita bisa melihat suatu ketelitian yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan kita, seperti yang dilakukan oleh tukang kayu dalam membuat ukiran dan mengepaskan ukuran agar karya yang dibuatnya sedap dan dapat digunakan. Dari pikirannya, kita bisa melihat bahwa Tuhan menciptakan otak kita untuk senantiasa berpikir (baik untuk orang lain maupun untuk kita sendiri), tukang kayu menggunakan pikirannya untuk membuat suatu karya yang berguna. Dari hatinya kita bisa melihat bahwa tak ada sesuatu yang indah bila tak diusahakan dengan keras. Kita tak akan mendapatkan hasil yang baik bila tak berusaha, jadi belajarlah dari apa yang para tukang kayu lakukan. Perjuangkan apa yang ingin kamu dapatkan!

    ReplyDelete
  14. Nama: Fetreiscia Frida
    Twitter: @fetreisciafrida
    Domisili: Jakarta
    Link share: https://twitter.com/fetreisciafrida/status/714053182603722753

    Menurutku pekrjaan sebagai tukang kayu merupakan sebuah pembuktian. Kenapa?
    Aku setuju dengan kata2 yang ada di dalam review CBTM yg mengaakan bahwa pekerjaan tukang kayu itu kadang diremhkan orang. Mereka memandang sebelah mata pekerjaan sebagai tukang kayu. Orang2 kadang hanya akan memuji orang lain ketika mereka berprofesi sebagai dokter, pejabat ataupun direktu perusahaan.
    Maka dari itu pekerjaan menjadi tukang kayu merupakan siatu pembuktian. Kepada orang2 yang meremehkan mereka bahwa bukan dokter atau pejabat saja yang bia dikatakan sebagai pekerjaan yang membawa kesuksesan, pekerjaan yang dapat dibanggakan. Menjadi tukang kayu juga bisa di banggakan kok. Bahkan menurutku itu pekerjaan yng membutuhkan seni tingkat tinggi. Butuh keuletan, ketelitian, kesabaran dan kehati-hatian. Coba bayangkan, ketika kamu membeli furniture, lalu ternyata ada pake yang kurang pasang, tinggi kayu yg tidak sama rata misalnya, itu akan membahayakan bukan? Kamu bisa jatuh dan terluka. Dan coba bayangkan jika tidak ada tukang kayu didunia ini, darimana kamu bisa mengenal bangku dan meja? Mau belajar dimana atau duduk dimana? Oleh karena itu tukang kayu merupakan suatu pekerjaan yang tidak dapat dipandang sebelah mata dan merupakan suatu pembuktian. Bahwa bukan cuma dokter dan guru yang diperlukan tetapi kita juga butuh tukang kayu yang membantu kita membuat meja dan kursi. Selain iyu ga cuma dokyer kok yang bisa sukses. Semua pekrjaan pada dasarnya bisa membawa kesuksesan, kembali lagi kepada si pekerja masing2 gimana dia melakukan pekerjaan nya. Dan tukang kayu pun bisa membuktikan bahwa mereka juga bisa sukses seperti dokter karena mereka juga melakukan pekerjaannya dengam hati yang membawa kesunguhan.

    ReplyDelete
  15. Nama: Arie Pradianita Twitter: @APradianita Domisili: Sukabumi
    Link Share: https://twitter.com/APradianita/status/714083433056591872
    Saya memiliki seorang paman yang berprofesi sebagai tukang kayu di Jerman, berikut ini kisah yang saya alami ketika berada di rumah paman saya:
    Jederrr … musim salju. Yaiy! Jumat, 3 Februari bakalan disambit minus 19! Ini sedingin freezer di dapur. Yup … winter meninggalkan kesan nano-nano. Mulai dari kesenangan bermain tepung putih yang dingin (ski dan meluncur), merasakan sensasi dikulit atas turunnya butiran halus itu dari langit, hingga kesedihan menyerok salju setinggi lutut dari halaman agar tak menutupi jalan, menebar garam di halaman rumah atau pedestrian agar tak licin daaaan … menjadi tukang kayu!!!
    Excuse, me … tukang kayu? Di Jerman? Maksudnya??? Begini teman-teman, rumah paman saya adalah rumah gaya tradisional rakyat Blackforest berusia setidaknya 30 tahun. Jadi ovennya masih kuno, sistem bahan bakar kayu dengan Heiße Boden Heizung-nya. Keuntungannya adalah lantai yang dipijak hangat, hasil dari pembakaran oven raksasa yang menjalar ke seluruh rumah. Kalau tidak waaaa ….
    Memang oven berbahan bakar kayu ini tergolong murah. Satu tahun bisa mencapai kurang dari 1000 euro, let’s say di atas 500 euro (1 euro=Rp 12.000an) untuk 10 meter kayu. Sedangkan dengan bahan bakar minyak yang biasa dikirim dengan mobil tangki besar itu minimal membutuhkan 1000-2000 euroan hingga mampu menghangatkan ruangan rumah seluas 350 meter persegi. Bagi mereka yang memilih gas bumi dan solar, harus berinvestasi besar-besaran untuk instalasi dan peralatannya itu. Hiks, merogoh kocek yang tidak sedikit tentunya. Ya sudahlah … untuk sementara, paman saya memilih yang termurah tapi terberat.
    Mengapa terberat? Hahaha bayangkan saja, paman saya harus memesan kayu dari Gemeinde (red: pemda setempat) sebelum mendapatkan kayu. Bahkan ada lelang seperti Reissverschlag (red: mengambil kayu berserakan di hutan yang sudah ditebang oleh Forster alias petugas kehutanan dengan harga satu lahan 15-50 euro). Haduh yang ini repot lagi karena mencari kayunya harus berpencar, apalagi kayunya jenis Tannen alias enteng, cepat terbakar dan biasanya hanya untuk menyulut di awal saja. Dahulu paman saya biasa memesan dua, kayu yang tebal seperti Buche (red: kayu berat dan tebal), dan Tannen ini. Kini Tannen paman saya ganti parafin, small but fine. Mak wusss …
    Setelah pesanan dibayar, acara penjemputan kayu dilakukan dengan membawa Anhänger (red: gerobak dari aluminium), Säge (red: gergaji mesin berkekuatan 3.0), helm dan penutup telinga sebagai pengaman pengaman, baju khusus demi keselamatan, sarung tangan agar tak tergores, bensin dan oli, dan tentunya minuman. Satu hal yang tidak boleh ditinggalkan, si tukang kayu utama (alias paman saya) harus mengikuti kursus cara memotong kayu yang baik dan benar selama 2-4 hari dan mendapatkan sertifikat terlebih dahulu. Wooo ... tak asal tebang, ya? Ia jadi tahu cara menebang agar tidak tertimpa dan P3K di hutan. That sounds good and safe enough.
    Begitu tiba di hutan, golekan kayu yang biasa satunya, 2 meteran itu, dipotong sepanjang 30 cm oleh paman saya. Saya kebagian menggulingkannya hingga gerobak dan memasukkannya. Wahhh lah saya berat tubuhnya saja hanya 40 kg, sedangkan satu gelondong itu setidaknya 10-25kg. Wis wis … otot kawat balung wesi tenan … (red: butuh otot yang kuat untuk mengangkatnya bak gatutkaca mengangkat Gada Rujakpalanya).
    Setelah dikumpulkan dihalaman kebun, paman saya mengeluarkan alat Spalten (red: pembelah) yang sangat berat itu. Gelondongan kayu dibelah menjadi empat. Saya kebagian menata seperti sebuah puzzle keatas. Kandang kayu paman saya ada dua, sebagian paman saya tata didepan pintu Keller (red: ruang paling bawah) di bagian belakang rumah.
    Nahhhhh kalau orang mengira hidup di luar negeri itu adanya cuma luxurious, travelling, shopping, hip-hip ceria … hahahhaha … saya hanya bisa memaknainya sebagai:..Tak ada makan siang yang gratis …“ atau ‘rumput tetangga lebih hijau’. Bersyukur dengan apa yang dimiliki, itu jalan terbaik.. ^_^

    ReplyDelete
  16. Nama : Alfiani Fitri
    Twitter : @falfanyfitri
    Domisili : Pamekasan, Madura Jatim
    Link share : https://mobile.twitter.com/falfanyfitri/status/714374249612357633

    Dulu, aku pernah diajak ayah ke bengkel tukang kayu. Dari sana, aku meninggalkan kesan pertamaku tentang tukang kayu. Aku terkagum-kagum setiap menyaksikan tukang kayu itu melancarkan aksinya. Tangannya seperti menari, bergerak ke kanan, kiri, berputar, melompat, begitu lincah! Aku ingat aroma nyatoh dan pelitur yang menempel di tubuhnya, begitu pula serbuk halus cokelat pucat. Pun dengan ketukan palu dan gerusan gergaji yang seakan membuatku semakin khusyu' menonton atraksinya. Dan hasilnya, jujur di luar ekspetasiku! Aku dibuat berkali lipat kagumnya. Aku hanya tak habis pikir bagaimana dia bisa membentuk pahatan atau ukiran hanya dengan alat pemahat sesederhana itu. Dan lagi, jika salah sedikit--tidak simetris atau apalah, bisa bisa furniture itu tidak layak pakai kan? Nah, dari sana kesan pertamaku untuk mereka, "pesulap".

    Ya, mungkin banyak dari kita tidak terlalu menganggap istimewanya tukang kayu, benar? Dan yah, semoga dengan kehadiran Ced di novel ini bisa membuat pandangan baru!

    ReplyDelete
  17. Nama : Humaira
    Akun twitter : @RaaChoco
    Domisili : Purwakarta, Jawa Barat
    Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/714409366640721920?p=v

    Apa yang kamu pikirkan tentang pekerjaan tukang kayu?

    Dulu pertama kali mendengar kata tukang kayu, aku pikir mereka hanya orang yang menghasilkan kayu untuk diolah. Mereka yang membersihkan kayu dan dibuat untuk bisa siap diolah kebentuk lainnya. Biasanya identik dengan bangunan atau membuat kursi, meja dan sebagainya.

    Tapi, sekarang setelah mengetahui lebih lanjut (sebenernya lewat serial drama korea yang aku baca sinopsisnya, judulnya aku lupa). Ternyata tukang kayu juga seorang seniman. Mereka memang merubah kayu, tapi bukan diolah oleh orang lain. Mereka mengolahnya sendiri, dengan ide dan kemampuan yang dimiliki, menghasilkan kursi atau meja yang berbeda dan unik. Mereka mengubah kayu menjadi barang yang bernilai seni tinggi, dilihat dari hasilnya yang inovatif. Aku juga akhirnya tau, jika tukang kayu itu memiliki kreativitas yang ga bisa dipandang sebelah mata. Keahliannya tidak hanya sekedar membentuk, tapi juga dari saat pemilihan kayu, pemotongan, penghalusan dan lain hal lagi hingga hasilnya memuaskan. Mereka juga sekolah untuk mendapat gelar 'tukang kayu' yang sesungguhnya. Tukang kayu pun harus mengasah otak agar karyanya mempunyai nama dan ciri khas tersendiri.

    Menurutku tukang kayu sama seperti pelukis. Mereka sama-sama menghasilkan karya seni lewat kemahiran tanggannya. Pelukis menuangkannya lewat kanvas, tukang kayu menuangkannya lewat kayu.

    Jadi, mereka juga harus benar-benar diapresiasi :) :)

    ReplyDelete
  18. Nama: Fitra Aulianty
    Akun twitter: @fira_yoopies
    Domisili: Pekanbaru, Riau
    Link Share: https://twitter.com/fira_yoopies/status/713570078344630273

    Apa yang kamu pikirkan tentang pekerjaan tukang kayu?

    Seseorang yang kreatif, pekerja keras, teliti dan bisa membuat barang baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tukang kayu ini juga mirip seniman, punya pengetahuan khusis tentang kayu, berfokus pada kayu dan mungkin cinta mati pada kayu. Tapi sih kalau ada yang ngerampok kayunya, dia gak pake golok, tapi pake gergaji. Siap-siap aja tuh digergaji kalau ganggu dia dan si kayu wkwk

    ReplyDelete
  19. Erin
    Bekasi
    @RiienJ
    https://twitter.com/RiienJ/status/714666337923112964

    Apa yang kamu pikirkan tentang pekerjaan tukang kayu?

    Ayah. Karena ayahku seorang tukang kayu. Walau beliau hanya lulusan SD,bagiku ayah gak kalah keren dengan arsitektur. Aku sangat menghargai tukang kayu, dengan bermodalkan imajinasi mereka mampu menciptakan sebuah seni yang tak dapat dilakukan semua orang. Dan aku selalu membanggakan diriku, bahwa aku adalah anak tukang kayu.

    ReplyDelete
  20. Bintang P Alam / @bintang_ach / Ngawi / https://twitter.com/Bintang_Ach/status/713726818419867648

    Pekerjaan tukang kayu?

    Bagiku, pekerjaan tukang kayu adalah pekerjaan seorang seniman. Memang, dibutuhkan sense of art yang cukup tinggi untuk pekerjaan yang satu ini. Tidak semua orang bisa memahat, mengukir, dan merubah bentuk kayu menjadi sebuah hasil kesenian. Diperlukan tukang untuk melakukannya.
    Tidak akan ada perabotan atau furniture klasik yang berhasil memikat perhatian banyak orang jika tukang kayu tidak bekerja.
    Tukang kayu memang pekerjaan yang patut mendapat apresiasi ya?
    Berbicara tentang tukang kayu, ada cerita menarik, ini nyata loh, aku menjadi saksi langsung (huaallahhh)

    Jadi gini...
    Di depan rumahku itu ada sebuah proyek perusahaan kayu. Nah, di situ ada salah satu tukang yang cukup membuatku kagum. Gak tau nama lengkapnya sih, tapi dia lebih sering dipanggil Pak No. Aku mendapat cerita ini dari beliau langsung.
    Kebetulan rumah yang aku tempati itu warung, dan sering dijadikan tempat istirahat bagi para tukang kayu di situ. Salah satunya ya Pak No. Beliau bercerita, kalau semua anggota keluarganya itu juga berprofesi sama dengannya, yaitu tukang kayu. Baik istri maupun anaknya. Mereka sama-sama membangun hidup lewat pekerjaan tukang kayu. Saat itu, jujur aku merasa cukup terenyuh, 'sampai segitunya ya sebuah keluarga bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan?'. Aku benar-benar tak habis pikir, anaknya yang laki-laki masih berstatus siswa SMP. Awalnya, aku sih merasa percaya nggak percaya ya dengan omongan Pak No ini, tapi ternyata itu semua adalah fakta. Bukan omong kosong belaka, bukan rekayasa semata.

    Setiap hari Minggu, anak istrinya diboyong ke perusahaan kayu tempatnya bekerja untuk ikut membantu lembur pekerjaan. Waw, saat itu aku benar-benar terenyuh, kagum, dan salut. Betapa kerasnya hidup mereka.
    Aku tak habis pikir, anak mereka yang masih pelajar mau meluangkan waktu untuk membantu orang tuanya bekerja. Apalagi, itu bukan pekerjaan biasa.
    Bisa dibayangin kan, anak jaman sekarang gimana bandelnya? Gimana kalau bantah sama orang tua?

    Bersyukur sekali keluarga pak No mendapat anak yang berbakti seperti itu. Hmm.. benar-benar keluarga pekerja keras. Mereka hidup atas kemauan mereka, bukan atas belas kasihan orang lain. Suka terenyuh sendiri sampai sekarang kalau mengingat cerita ini. Sekarang, proyek perusahaan kayu depan rumahku udah nggak seberapa jalan, dan beberapa tukangnya banyak yang kabur. Apalagi kalau bukan karena si majikan, haha.

    Tapi, lepas dari semua itu, sebenarnya pekerjaan tukang kayu adalah pekerjaan yang pantas untuk kita hargai keberadaannya.
    As closing, everyone is entitled to be appreciated and get a place in this world, including carpenter.

    Sipp, semoga menang dan beruntung!
    Aku pengin buku ini masuk bahan bacaanku di bulan April (dibaca: nggak punya bahan bacaan) Hehe

    ReplyDelete
  21. Nama: Fitriscia Jacilia
    Twitter: @jacilpo
    Domisili: Jakarta
    Link Share: https://twitter.com/jacilpo/status/714790583013801984

    Pikiranku mengenai pekerjaan tukang kayu adalah so pasti yg pertama muncul bahwa ini adalah sebuah pekerjaan yang halal ☺ selain itu, bekerja sebagai tukang kayu pasti tidaklah mudah. Ada suka dan dukanya. Tapi apapun pekerjaan jika dilakukan dengan hati yang senang dan tanpa mengeluh, pasti semua akan baik-baik saja kan?
    Bekerja sebagai tukang kayu itu berat, karena pasti membutuhkan tenaga yg besar untuk mengubah kayu menjadi sesuatu yang bernilai. Daya imajinasi yg besar juga diperlukan. Karena mudah mengubah kayu menjadi sesuatu barang, tapi sulit untuk menjadikannya barang yg bernilai. Kenapa? Banyak tukang kayu diluar sana yg juga bekerja seperti itu, menghasilkan sesuatu dari sebatang kayu. Namun jika semua dikerjakan hanya ala kadarnya, pasti tidak ada yg membedakan antar hasil tukang kayu yg satu dengan yg lainnya. Maka itu daya imajinasi yg besar sangat diburuhkan agar terciptalah barang yg unik.
    Maka itu menurutku pekerjaan tukang kayu adalah pekerjaan yang berat. Apalagi banyak orang yg meremehkan tukang kayu, beban karena diremehkan itu juga yg menjadi salah satu hal terberat, yg bagi mereka pasti juga menjadi beban, beban untuk membuktikan bahwa pekerjaan tukang kayu yg mereka geluti tidaklah seremeh yg orang2 kira.

    ReplyDelete
  22. Nama: Cahya
    Twitter: @chynrm
    Domisili: Palembang
    Link tweet: https://twitter.com/chynrm/status/714859829332803585

    Pekerjaan sebagai tukang kayu adalah pekerjaan yang tergolong maskulin dan classy. Memang nggak seekstrim nguli atau berkebun yang butuh tenaga ekstra dan bertarung dengan teriknya matahari, tapi saat melihat seseorang bisa mendesain, memahat, mengukir, dan mempercantik suatu benda menjadi sebuah seni, aku justru menilai hal itu terlihat sangat exotic. Apalagi tukang kayu itu kebanyakan dilakoni oleh pria dan kadang mereka pun mengucurkan keringat yang menambah kesan maskulin di dirinya *uhuk* :D
    Jangan dikira kalau itu sebuah pekerjaan rendahan dan tak bisa dapat untung banyak. Seorang tukang kayu yang pandai berkreasi dan bisa memanfaatkan keunikan benda lain agar dapat menciptakan nilai seni dan ekonomis saat digabungkan dengan kayu pun bisa dihargai dengan nilai yang tinggi. Nggak sedikit pula kan para produsen barang yang (misalnya) memanfaatkan limbah lalu dikreasikan dengan produk primernya justru laku sampai ke luar negeri :)

    ReplyDelete
  23. Nama: Dian Maharani
    Akun Twitter: @realdianmrani93
    Domisili: Kota Bengkulu
    Link Share: https://twitter.com/realdianmrani93/status/715451178159505408?s=09

    Tukang kayu adalah seseorang berseni tinggi dalam mengolah kayu yang semula hanya batangan atau papan-papan coklat menjadi produk lucu berguna penuh warna bagi pemilihnya. Tidak mudah mengubahnya karena perlu perhitungan dalam mengolahnya jika mau produk itu tahan lama 😊

    ReplyDelete
  24. Nama : Pida Alandrian
    Twitter : @PidaAlandrian92
    Domisili : Aceh
    Link Share : https://twitter.com/PidaAlandrian92/status/715454429160349696

    Tukang kayu menurut aku adalah merupakan seseorang yang bekerja dengan kayu. Mereka dapat membuat lemari, membangun rumah, maupun benda-benda lain dengan berbagai macam jenis kayu.

    Tukang kayu biasanya bekerja pada mandor (pengawas kerja) pada pekerjaan-pekerjaan besar karena mereka berurusan dengan proyek kayu dari awal.

    Tukang kayu selalu menambahkan sesuatu pada peralatan mereka dan selalu belajar bagaimana menggunakan alat, bahan, dan cara kerja baru.
    Banyak tukang kayu yang memilih untuk berfokus pada satu bidang saja. Lainnya akan berfokus pada membuat benda-benda yang tampak sederhana dan struktural, seperti kusen untuk jendela atau peti kayu untuk pengapalan. Tukang kayu akhir akan berfokus pada benda-benda yang mendetail dan artistik, seperti mebel danmainan.

    Ini ada kata2 penyemangat dari aku
    > Pekerjaan Tukang Kayu boleh tak keren, tapi gajinya milyaran
    (Jangan malu hanya berkenalan dengan Tukang Kayu)

    Sekian jawaban dari aku..
    Semoga berkenan ;)

    Salam Pida Alandrian

    ReplyDelete
  25. Nama: Ari
    Twitter: @tiarizee
    Domisili: Lampung
    Link share: https://twitter.com/tiarizee/status/715508672026140672

    Sulit namun sering diremehkan. Orang yang menggeluti bidang ini sebenarnya jelas bukan orang sembarangan. Mereka harus kreatif dan berwawasan luas. Mengapa? Kreatif disini maksudku adalah membuat sesuatu yang baru yang mengandung nilai estetika dan memiliki nilai jual. Seorang tukang kayu harus pintar-pintar membuat sesuatu yang baru dengan kayu-kayu yang sudah akrab menjadi temannya. Bisa saja dengan mudah orang awam mencetuskan ide untuk memperbarui motif ukirannya. Jelas ini terlintas di pikiran para tukang kayu. Namun disinilah fungsi 'wawasan luas' yang perlu dimiliki oleh para tukang kayu. Setiap ukiran memiliki makna tersendiri. Lekukan, kedalaman, coraknya, mengandung makna tersendiri. Karena ukiran bukan sekadar ukiran. Ukiran yang unik boleh jadi bisa dibuat oleh tukang kayu, namun ukiran 'khas' yang mencerminkan makna dari keinginan tukang kayu yang ingin diperlihatkan jelas tidak semua tukang kayu bisa memilikinya. Hal ini yang membuatku sadar, bahwa pekerjaan tukang kayu sangat sulit. Ini bukan pekerjaan monoton yang melakukan itu-itu saja. Yang bukan bisa 'dihapus' saat sedikit saja salah. Perlu kreativitas, keterampilan, dan kemahiran yang tinggi dalam menggeluti bidang ini.

    Namun sejujurnya, banyak yang masih meremehkan pekerjaan ini.

    "Ah, gue gabisa mikir! Pusing kepala denger suara bising tukang kayu yang lagi motong kayunya!" Wkwk, pernah. Pernah ada yang mengatakan hal seperti kni kepadaku, yaitu temanku yang memang rumahnya tinggal disebelah toko meubel dan ia kesal nggak bisa belajar karena suara ribut yang dihasilkan dari kayu yang dipotong.

    Selain suara bising dari pemotongan kayu, apalagi hal yang biasanya terlintas di pikiran saat mendengar kata 'tukang kayu'? Bisa jadi serbuk-serbuk kayu yang terkadang bisa membuat kita bersin, atau harumnya kayu yang baru saja diperhalus, atau hebatnya tukang kayu yang bermain dengan alat potong ataupun alat penghalus kayu elektrik (yang mana aku nggak tahu namanya).

    Terlepas dari itu semua, menurutku pekerjaan tukang kayu sedikit diremehkan.
    'Cuma bisa buat lemari, meja, kursi' 'Penghasilannya dikit syukur-syukur laku' 'Mau makan apa nikah sama tukang kayu?"

    Mungkin itu yang terkadang ada di pikiran banyak orang. Aku pikir semua pekerjaan terdapat resiko, keuntungan, kerugian, dan porsi rezekinya masing-masing. Begitu pun dengan pekerjaan tukang kayu.

    Terimakasih^^

    ReplyDelete