Antara Mimpi, Cinta dan Penantian
Judul Buku : Come Back To Me
Pengarang : Arini Putri
Harga Jual : Rp 77.000
Isbn/Ean : 978-602-70362-5-3
Bulan/Tahun Terbit : Januari 2016-03-25
Panjang x Lebar : 13 x 19 cm
Jumlah Halaman : 386 hlm
Genre : Contemporary Romance
Kategori : Novel
Blurb:
SENNA
“Mataku
tak bisa melihatnya, tapi aku merasa mengenal Ced lebih dari siapa pun. Dari
tangan kasarnya, aku tahu dia adalah pekerja keras. Dari suaranya, aku bisa
tahu betapa renyah tawanya. Dan tak peduli sesingkat apa pun kami bersama,
kenangannya selalu bertahan lebih lama di dalam benakku.”
CED
“Mata
almond Senna tak pernah terlihat sama. Terkadang gelap, terkadang mengeluarkan
binar yang luar biasa indahnya. Lambat laun membuatku jadi egois, berharap
sepasang mata miliknya itu bercahaya karenaku saja.”
*
Ced
ternyata baru menyadari, hatinya sejak lama sudah jadi milik gadis itu,
seperti
halnya hati Senna sudah dimiliki oleh laki-laki itu.
Namun ketika akhirnya menyadari cintanya pada Senna, Ced malah
dihadapkan pada dilema yang teramat sulit untuk dihindari: antara harus memilih kebahagiaannya sendiri atau kebahagiaan gadis itu.
~*~
“Kadang
ada yang lebih berharga dari impian kita. Kebahagiaan orang itu, lebih berharga
dari ambisi kita.” (hal. 294)
Ced adalah pemuda yang memiliki
ketertarikan terhadap furnitur. Sayangnya ketertarikannya itu tidak mendapat
dukungan dari sang ayah. Tapi Ced tidak
peduli, demi mengerja mimpinya itu dia rela melepas kemewahan dan fasilitas dan
keluarganya yang berada. Ced menghabiskan seluruh tabungannya dan
membangun carpentry studio bersama, Malik—sahabatnya, Tanu, Paman Widi—guru sekaligus orang yang sudah
dianggap sebagai ayahnya sendiri. Berharap suatu hari mereka bisa membangun
toko furnitur besar. (hal. 5)
Ini carpentry studio versi aku
Ced tahu mengejar mimpinya itu tidak
mudah, tapi dia juga tidak mau selamanya dijadikan boneka oleh sang ayah. Sejak
kecil hidupnya dikontrol, tidak bisa
bebeas bergerak. Karena itu dia ingin membuktikan pada ayahnya bahwa dia bisa
mewujudkan mimpinya sendiri.
Menilik masa lalu Ced yang semang selalu
diatur membuatnya tumbuh menjadi sosok yang cukup tertutup dan kurang bersosialisasi. Bahkan Ced pun kurang
sinar matahari, bahkan mendapat julukan vampire karena memiliki selalu terlihat
pucat. Selama ini Ced memang selalu
menghabiskan kesehariannya dengan balok-balok kayu dan peralatan pertukangan.
Imajinasiku tentang sosok Ced itu Kim Woo Bin
Tapi kehidupannya berubah ketika pada
suatu waktu dia menangkap sebuah gambar gadis cantik di kameranya. Gadis yang
membuatnya merasa bersalah karena pernah mengatakan kata-kata tidak sopan. (hal.
30)
Senna, itulah gadis yang tertangkap
kamera Ced. Gadis bermata almond. Gadis itu memang tumbuh menjadi gadis yang
sangat cantik dengan manik mata indah
juga senyum yang menyenangkan. Hanya saja kecelakan yang pernah terjadi pada
usianya yang kesepuluh, telah membuat Senna harus rela kehilangan matanya. Tak
ada lagi cahaya dalam hidupnya. Tapi didikan keras dari sang ayah membuatnya
tumbuh menjadi gadis tegar. Senna
menjadi pemasok cookies di kafe Bittersweet.
Imajinasku tentang sosok Senna itu Park Shin Hye
dan kafe bitteesweet
Dari rasa bersalah itu, lah yang
kemudian menuntun Ced untuk mengenal Senna. Membuat dia menjadi sosok yang
dirinya sendiri tidak tahu kenapa. Melihat gadis itu membuatnya terpaku seperti
orang bodoh. “Ini gila. Baru kali ini dirinya membeku dan tak sanggup berkata
apa-apa karena seorang gadis. Rasanya begitu aneh dan Ced juga tidak mampu
menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.” (hal. 44)
Ced benar-benar berubah setelah itu.
Jika dulu dia suka mengurung diri di studionya, sekarang dia suka berlama-lama
keluar. Khususnya di hari jumat. Bertepatan dengan waktu Senna berkunjung ke Bittersweet. Dia
dengan sabar akan mengikuti gadis itu hingga sampai di rumah memastikan Senna
pulang dengan selamat. Senna sendiri
tidak pernah tahu jika selama ini ada seseorang yang selalu memerhatikannya
dari jauh. Sampai pada suatu ketika insiden hujan-lah yang membuatnya mengenal
Ced. Dan itulah awal pertemana mereka.
Ced merasa nyaman berada di samping
Senna yang memiliki aura kebahagiaan yang tak pernah didapatkannya. Gadis itu
sungguh berbeda dengan orang-orang yang selama ini dia kenal. Begitupun dengan
Senna, dia senang bisa mengenal Ced yang baik hati juga pekerja keras. Satu lagi, Ced tidak pernah menyinggung akan
kebutaannya.
Kebersamaan itu tanpa mereka sadar tentu
saja menumbuhkan perasaan lain di antara mereka. Hanya saja Senna terlalu
takut. Dia menyadari siapa dirinya. Dan dia tidak mau serakah dengan mengharap
cinta mengingat keadaannya sekarang. Begitupun Ced, dia memang sangat menyukai
Senna, tapi sejak melihat ketakutan Senna ketika dia menunjukkan perasan
sukanya, membuat Ced berpikir ulang. Jika dengan menjadi teman dia tetap bisa
berdekatan dengan gadis itu. Maka dia akan rela melakukannya.
Tapi ternyata tak semudah itu. Sebuah
masalah timbul pada carpentry studio, gadis yang disukai--Senna, juga tentang ayahnya.
Ced berada dalam kebimbangan haruskan dia bertahan demi mimpinya atau
kebahagiaan Senna.
~*~
Ini novel Arini Putri yang pertama kali
aku baca. Tapi aku suka dengan gaya bahasa berceritanya yang renyah dan asyik
untuk diikuti. Pelan tapi membuat perasaan tidak menentu, karena menunggu kejutan-kejutan apa yang dibuat dalam
pergantian bab. Penjabaran settingnya juga cukup detail dan membuat hanyut
dalam cerita itu. Arini sukses membuat emosiku tertaduk-aduk ketika membaca
novel ini. Menggemaskan.
Novel ini sejatinya simpel. Penulis
fokus pada tokoh Ced dan Senna. Menggambarkan dengan detail karakter tokoh
hingga mudah dibayangkan bagaimana sosok Senna dan Ced. Namun begitu tokoh-tokoh yang lain seperti,
Tanu, Malik, Karin dan Pak Widi juga memiliki peran penting yang membuat cerita
semakin berwarna. Sebenarnya aku ingin ada kejutan tersendiri tentang sosok
Malik dan Karin. Hheh. Entah kenapa setiap ada Karin, seolah Malik seolah
mendorong Ced untuk selalu bersikap
baik. Mungkin karena sesuatu. [Imajinasi sendiri] J Abaikan.
Keunikan dalam novel ini adalah pilihan
profesi yang dipilih. Karena memang sangat jarang dari novel-novel romence yang
kubaca, menjadikan tokoh utamanya bermimpi menjadi seorang tukang kayu. But, aku salut penulis
mampu menjelaskan detail tentang profesi tukang kayu.sehingga terkesan
benar-benar nyata. Juga tentag filosofi kayu itu sendiri. Begitupun dengan
pekerjaan Senna sebagai cookies. Sebenarnya biasa saja, tapi karena Senna adalah
tuna nertra maka itu menjadi berbeda dan pasti penuh tantangan.
Tema tukang kayu dalam novel ini seolah
menyindir tentang pekerjaan tukang kayu yang kadang suka dipandang sebelah mata
yang termaktub dalam percakapan ini.
“Kamu
yakin bisa terus hidup dari kayu-kayu ini?”
“Ced,
ayah enggak besarin kamu kamu buat jadi
tukang kayu. Ayah enggak didik kamu buat megang palu, motong kayu, pakai
kaus lusuh kayak gitu, kamu yakin itu mimpi atau kebodohan?” (hal. 147-148)
“Ingat
Ced, Ayah enggak akan ngebiarin anak Ayah menjadi tukang kayu lusuh ... di
tempat kumuh kayak gini.” (hal. 148)
Padahal, tukang kayu itu pekerjaan halal
dan memiliki banyak manfaat. Coba kita berpikir sebentar, jika tidak ada tukang
kayu, memang siapa yang akan membuat kursi, meja juga almari dan teman-teman
lainnya itu? Maka tak seharusnya orang itu meremehkan pekerjan orang lain.
Masih ditemukan beberapa keselaan dalam
penulisan dalam buku ini. Seperti penulisan kita yang menurutku seharunya ditulis
kami, karena menyesuaikan artinya. (hal. 9). Lalu penulisan terbalik, di mana
harusnya itu ditulis Ced, tapi malah ditulis Malik—seru Malik, berusaha
membujuk Malik. (hal. 21) Kurang tanda
titik (hal. 94)
Alur dalam novel ini juga cukup lambat.
Aku selalu menunggu-nunggu, kapan masalah terberat dalam novel ini? Kapan
klimak cerinta, tapi ternyata aku harus sabar dan berhati-hati untuk mencapai
puncaknya.
Tapi lepas dari kekurangannya ..., Come
Bacak To Me adalah novel Contemporary Romenance yang recomended untuk dibaca. Tentang keluarga, cinta dan mimpi.
Serta kesabaran. Membaca novel ini akan membuat kita gemas dan jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya
serta cerita itu sendiri.
Novel ini mengajarkan sesuatu yang
berharga. Berani mengejar mimpi serta menerima takdir Tuhan dengan lapang.
Serta mengingatkan, bahwa sebagai sesama manusia kita tidak boleh menghakimi
orang lain berdasarkan propesi yang ditekuni. Juga beberapa pesan yang
termatub dalam quote yang manis.
“Daripada
nunggu orang lain minta maaf, lebih baik kita yang ngucapin itu dulu. Minta maaf itu enggak
dosa, kok. Enggak memalukan juga.” (hal. 114)
“Buat
bahagia itu nggak susah, kok. Dalam keadaan apapun seharusnya kita bisa
bahagia, karena bahagia itu pilihan. Kunci terbesarnya, menikmati apa yang kita
punya dan enggak serakah.” (hal. 115)
Photo
Challenge
Wah, ternyata sudah sampai tahap ini. Jujur dari semua step yang
harus aku lakukan dalam blog tour ini, photo challenge adalah yang paling susah.
Karena aku selalu kesulitan pasang muka sedih kalau foto. Soalnya lebih suka
foto tebar senyum gitu.
Nah sudah kelas, tinggal nunggu Giveawaynya, akan ada satu novel
buat kamu. Tetap pantengin aja, ya
Eh tadi, kan aku dah ngasih gambaran ala aku yang emang demen Korea
tentang sosok Senna dan Ced, kalau menurut kamu mereka mirip siapa, sih? Nggak
harus artis korea, kok bias artis mana saja. Hehh. Kan bebas berimajinasi,
gambar sendiri juga boleh J
Dan akhirnya kebaca juga cerita dibalik Ced dan Senna. Jadi penasaran lagi buat baca novelnya Mbak Arini, hheee
ReplyDeleteKalau menurut versiku,
Ced dan Senna itu mirip siapa ya,., ehmm
Aku nggak terlalu hafal arti Korea lho mbak :3
Tapi, aku lebih suka kalo tokoh Ced nya dimainakn sama Lee Min Ho. Entah mengapa, artis Korea ini menarik minatku denganaktingnya yang bisa untuk antagonis maupun protagonis hhee
Nha, sedangkan tokohh ceweknya, aku ini juga tambah ga tau lagi,
Tapi, mungkin aku lebih suka dengan wajah kalem dan senyum simpulnya Ga Eul yang dulunya pernah menjadi sahabat dari Geum Jan di di folm BBF hheee
Nggak harus Korea kok Rohma, saking ini aku kebayangkan dua artis itu Kim Woo Bin dan Park Shin Hye.
DeleteLee Min Hoo sama Kim So Eun, ya ^_^ dia juga terlihat polos
Nggak harus Korea kok Rohma, saking ini aku kebayangkan dua artis itu Kim Woo Bin dan Park Shin Hye.
DeleteLee Min Hoo sama Kim So Eun, ya ^_^ dia juga terlihat polos
Imaginary castnya tjakep, kak! Cocok sih kayaknya jadi Ced dan Senna, mereka serasi banget. Kalau aku, ngasi rekomen dari artis Indonesia ya. Ced itu Adipati Dolken, Senna itu Maudy Ayunda. Eh, kok malah reunian setelah main film itu? Haha..
ReplyDeleteSedih banget pasti kalau jadi Ced. Keluarga utamanya orang tua yang biasanya menjadi supoter paling wahid, malah tidak setuju dengan pasion dan keinginan anaknya. Hmm :(
Iya :( berasa gimana gitu kalau orangtua tidak menyetuji mimpi yang kita punya.
DeleteImajinasi saya sama Ced dan Senna: Kim Soo Hyun dan Park Shin Ye. Hehe, sudah cari artis kita tapi nggak dapat. Masih lari ke artis Korea.😀😀
ReplyDeleteHhe iya Mbak, entah kenapa bolak-balik suka lari ke sana hehh
DeleteYoi, masih beljar buat review nih mbak. Intip blog pny mb ratna jg:)
ReplyDeleteSama aku pun masih belajar review, semoga bermanfaat intip-intip di sini :)
DeleteHmm, interesting. Seorang tukang kayu ... tp cakep, hee. Teruss, itu, anu kayake baru sekali ini tengok potret Mba Ratna in cloudy face, hehe. Jadi pangling, :D
ReplyDeleteWell, kl kt aku mah Ced itu cocok sama Chow Yun Fat sementara Senna by Jody Foster. Yup, right, deal. Hi, :)
Hhh, nek suruh imajinasi pasti aku milih yang cakep, lho hehh. Wah Chow Yun fat :D
DeleteNah itu Mbak, Dinu, biasanya facenya kan suka tebar senyum ini disuruh pose sesedih mungkin :( Dan ternyata sulitnya minta ampun. Xixixii
ekspresimu Kak :D hahahah
ReplyDeleteaku pengen kenal Ced T_T
Oh, iya itu ekspresi yang entah. :( soalnya pasang face galau itu susah amat T_T
DeleteAyuk-ayuk kenalaan sama Ced, lihat Kim Woo Bin dulu, lho hehhh
I desperately madly really want read this novel! Yaayyy
ReplyDeleteIKutin BlogTournya kakak, siapa tahu bisa dapat novel ini. Ganbatte ^^
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteCed cocoknya diperanin sama Baro😁 kalo Senna cocoknya sama Katie Leung😻
ReplyDeleteHHhhe Semua punya imajinasi yang keren-keren ^_^
DeleteAku kok malah lebih fokus ke hasil-hasil photo challengesnya yah hahah
ReplyDeleteKeren-keren sih ekspresinya kakak-kakak host 😁
Kembali ke Ced dan Senna, kupikir cocok juga versi k-dramanya 😍
Tentang profesi Ced, buat saya sih spesial ditambah lagi dengan sosok Senna yang tidak kalah luar biasa. Ini novel walau belum baca tentu akan berpotensi bikin baper.
Hhheh iya susah banget itu photo challengesnya, buat baper juga. Karena tak pernah foto galau, saingan sama novel yang bikin baper hehhh
DeleteWaktu baca karakter Ced, ingatnya malah Lee Jongsuk karena "pucat" terus waktu baca karakter Senna, malah ingat Amanda Seyfried. :D
ReplyDeleteDuh, profesinya Ced bikin penasaran.
Wah aku juga suka Lee Jong Suk hehhh :D
DeleteJadi mbak Ratna kalo galau kayak gitu ya? :p
ReplyDeleteJadi Ced ngikutin Senna ya. Apa jangan" Ced yg bikin...
Terus gimana dong caranya Senna bisa jadi cookies? Tema yg unik
Jadi penasaran sama novelnya. Abis belum pernah baca Contemporary Romance.
Hheh itu piye, aku rak tahu pose galau hehh :v
DeleteJangan-jangan apa, Fitra ...? Jangan baper, lho hehhh
Karena visualisasinya pake artis Korea, aku jadi inget Song Hye Kyo pas main di salah satu dramanya, The Wind That Blows apa deh, aku lupa. Suka sama aktingnya.
ReplyDeleteDari review ke review, aku makin dibuat jatuh cinta sama Ced ini. Berharap banget buat dikirimin Ced sama Tuhan :D
Song Hye Kyo memang selalu keren aktinya, :D dari tahun ketahun nambah cantik saja xiixi.
DeleteDuh, aku gak gitu ngeh sama artis korea. Terus mirip siapa coba? Maunya sih baca dulu semua sampai tuntas, agaknya baru kebayang tuh pada mirip siapa. Jangan-jangan mirip yang punya blog. Aw!
ReplyDeleteHhheh malah mirip yang punya blog, :D Mbak Kayla ada-ada saja xiixi :v
DeleteSetuju kak, profesi di buku ini unik bgt. Tukang kayu. Jadi bisa menilik sedikit kehidupan tukang kayu ya ^^
ReplyDeleteKalo aku Ced pengen aku gambarin sebagai Lee Jongsuk dan Senna adalah Goo Hyesun. Aku baca karakter Senna langsung keinget Goo Hyesun di Angel Eyes yang juga berperan jadi gadis buta. Karena aku suka pas dia meranin gadia buta langsng aja kupilih Goo Hyesun sebagai dream character buat Senna ^^ hehe... cocok ga ya kak?
Iya melihat bagaimana pandangan orang terhadap pekerjaan ini.
DeleteWah aku juga suka Lee Jong Suk. Goo Hye Sun cuka memiliki wajah cukup polos dan juga awet muda. Duh aktris-aktris Korea kayaknya memang pada awet mudah hehh :v
Sebenarnya inti cerita Ced dan Senna adalah meraih mimpi dan kisah cinta yang sederhana.
ReplyDeleteMereka berdua punya mimpi yang ingin sekali dicapai. Ced yang terhalang ambisi besar ayahnya yang selalu mengatur segala kehidupannya. Sedangkan Senna yang dahulunya sudah bisa menerima kekurangan pada dirinya kini merasa ia harus mewujudkan apa yang sebenarnya ia impikan. Bagaimana perasaan cinta dan impian yang sangat kecil dari seorang gadis buta yang menginginkan melihat dunia, memandang orang yang dicintainya tiap kali mereka berada disisinya. Tema yang sederhana ini makin menarik saat dibumbui kisah cinta diam-diam yang dialami Ced dan Senna. Kisah cinta mereka tidak diungkap secara eksplisit, tapi mampu memikat dengan ungkapan dan interaksinya.
Arini sukses besar menyatukan dua karakter yang berbeda antara Ced dan Senna.. ^_^
Yup benar banget. Itulah hebatnya Kak Arini cari kisah cinta yang sederhana tapi cara meramunya membuat banyak pembaca jatuh cinta ^_^
DeleteAku belum pernah sekalipun baca buku dari kak Arini. Tapi jika dilihat dari ide ceritanya sih menarik, tentang perempuan tuna netra.
ReplyDeleteJudul buku ini menurutku ngena banget. Dalam arti, baru dilihat dari judul aja kita udah bisa tahu kalau cerita di dalamnya banyak menyajikan kisah tentang sepasang kekasih yang saling merindukan kehadiran satu sama lain. Dan... dari situ saja kita sudah dibikin baper, haha.
Oh iya, tagline buku ini juga ngga kalah baper euyy: Kapan Pulang? Aku Rindu :))
Duhhh... kapan ya ada orang yang bilang gitu sama aku? hehe
Iya nih judul sudah bikin baper, pun tag line-nya.
DeleteDari keliling baca Come Back to Me, saya mulai memiliki gambaran sendiri tentang kisah ini. Menarik! Jadi semakin penasaran! Dan yah, aku cukup setuju dengan aktris pilihan kak Ratna. Hehe
ReplyDeleteAsyik ada yang setuju, hehhh ^_^ Pengen nyatuin Kim Woo Bin sama Park Shin Hye hehh.
DeleteMenurutku ceritanya mengharukan.
ReplyDeleteKedua tokoh sama-sama memiliki luka dan rahasia, sama-sama ingin membahagiakan orang yang disayang, sama-sama memiliki perbedaan (diluar fisik ya), dan cinta hadir diantara mereka berdua itu wajar. Cintanya bukan cinta menye-menye seperti cinta monyet. Mereka sama-sama rela berkorban, tak ingin melukai perasaan dan aku rasa, mereka sama-sama kesepian. Meski Ced memiliki teman, tapi berbeda konteksnya dengan keluarga.
Dibalut cover kayu berwarna coklat yang manis dan hangat, juga bunga sebagai lambang cinta, serta kerinduan lewat tagline utama "Kapan pulang? Aku rindu" membuat pembaca menginginkan Ced dan Senna bisa dipeluk-peluk.
So can't wait, semoga aku beruntung.
*eh itu yang saking cintanya sama drama korea, mereka ga bisa bersatu di The Heirs jadi disatukan disini, hehehe :D :D
Hhahh ini tahu aja, sih. Jadi gemes. Meski suka Lee Min Hoo, tapi Kim Woo Bin juga keren, lho malah bahas Korea. Iya cerita cinta Senna dan Ced mengharukan di sini :)
DeleteCeritanya pasti seru. apalagi di sini Senna secara fisik tidak sempurna. Karakter tokohnya pun menarik. Gak sabar pengen baca novel satu ini.
ReplyDeleteSemoga segera bisa baca novel ini. ^_^
DeleteIih Kim Woo Bin 😆 penasaran deh aku , kalo imajinasi aku nantinsetelah membaca ini siapa ya kira2 ? 😆
ReplyDeleteWow, siapa, ya Jadi ikut penasaran hehhh
DeleteKalau Kim Woobin itu aku langsung bayanginnya dia lagi pakai seragam celana kodok atau rompi atau apron yang biasa dipakai di bengkel. Pas deh. Keinget dia main di film Technician kalau ga salah. Tapi dengan begitu aku pun jadi bayangin Ced adalah orang yang jahil kayak perannya Woobin :D
ReplyDeletePark Shinhye cocok juga menurutku sebagai Senna. Karena dia kan orangnya lemah gemulai. Feminin sekali. Nggak ada tampang preman ehehe. Tadinya aku kira akan memilih Song Hyekyo atau Han Hyojoo sebagai Senna soalnya mereka berdua kan sudah pernah main sebagai orang buta.
Hhheh iya sih, Song Hye Kyo juga polos tapi melihat akting dan peran-peran Park Shin Hye dia selalu cocok jadi apa saja. hehhh
DeleteCed-nya aku setujuuu kl Kim Woo Bin yang peranin.. Heheheh
ReplyDeletekl Senna kok rasanya kurang pas yaaa.. *Hehehe
Kalau Senna bayangin siapa? hhhhehh
DeleteAih Ced kayanya so sweet gitu ya :3 semoga berjodoh drngan dengan buku ini! Penasaran dengan kisah Ced dan senna wkwk
ReplyDeleteAamiin, semoga berjodoh Kakak ^_^
Delete