Thursday 10 August 2017

[Resensi] Kiat Mudah Menjadi Cewek Kuat dan Tegar

Dimuat di Harian Singgalang, Minggu 6 Agustus 2017 


Judul               : Jangan Jadi Cewek Cengang
Penulis             : Linda Satibi, dkk
Penerbit           : Indiva
Cetakan           : Pertama, April 2017
Tebal               : 208 halaman
ISBN               : 978-602-6334-18-3
Peresensi         : Ratnani Latifah. Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara.

“Orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih baik dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Namun keduanya itu pun sama memperoleh kebaikan. Berlombalah untuk memperoleh apa saja yang memberikan manfaat kepadamu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa lemah.” (hal 15).

Buku yang ditulis 12 penulis ini mencoba memaparkan tentang kiat mudah  menjadi cewek kuat dan tegar.  Meski jatuh berkali-kali, mereka selalu bangkit lagi dan terus berjuang sampai titik darah penghabisan. Dan tangis yang mereka keluarkan bukanlah tanda kalau wanita adalah makhluk cengeng,  tangisan adalah cara mereka mengeluarkan energi negatif dalam diri dan kemudian bangkit lagi.   Buku ini sangat patut dibaca bagi para wanita yang belajar arti ketegaran.

Dalam salah satu ulasan, dipaparkan bahwa wanita itu harus selalu menerapkan sikap KIPOP. Yaitu kuat, ikhlas, pantang menyerah, optimis dan positif.    Kuat berarti, meski wanita menangis, mereka melakukannya bukan karena lemah, tapi untuk mengeluarkan sampah yang ada, meluapkan sejenak kesedihan yang dirasakan. 

Ikhlas. Kita harus sadar bahwa segala hal yang kita alami adalah ujian dari Allah.  Ikhlas memang tidak semudah pengucapan atau penulisannya. Dan cara paling ampuh adalah dengan senantiasa mengingat bahwa semua yang ada di alam semesta ini adalah kepunyaan-Nya (hal 16).

Pantang menyerah—yaitu sifat selalu tabah dan tidak mudah menyerah hanya karena tumpukan masalah hadir dalam kehidupan kita.  Pernah mendengar kisah Sumayyah binti Khayyat? Dia adalah salah satu sahabiya yang sangat kuat. Segala macam siksa lahir dan batin sudah beliau rasakan. Seperti dijemur di tengah sengatan terik matahari sambil dipakaikan baju besi. Dia  juga dihina dengan dengan kata-kata kotor dan perlakuan-perlakuan yang keji. Namun Sumayyah tidak menyerah dalam membelas iman dan Islam, sampai titik darah penghabisan, hingga dia meninggal dalam keadaan syahidah (hal 17-18)

Optimis. Sebagai seorang wanita kita harus selalu memiliki pemikiran ke depan. Percaya bahwa selalu ada jalan dalam setiapa hambatan. Kita selalu percaya ada Allah di sisi kita.  Coba kita renungkan sejenak tentang kisah Siti Hajar. Dia adalah sosok wanita yang luar biasa sabar dan optimis. Ketika dia dan Ismail ditinggal dalam tanah kering, dan kebetulan bekal mereka habis, Siti Hajar tidak mengeluh. Dia tahu putranya sedang kehausan, oleh karena itu dia segera mencari pertolongan untuk mendapat air. Meski berkali-kali gagal, dia tidak menyerah. Dalam dirinya sudah tertanam optimisme bahwa Allah tidaak akan melupakan hambanya. Hingga akhirnya pertolongan Allah benar-benar tiba, melalui Nabi Ismail.

Terakhir positif. Yaitu kita mau positive thingking, positive feeling dan positive motivationselalu ber-positif thinking—yaitu ketika kita mendapatkan masalah apa pun, kita harus langsung berpikir bahwa itu adalah ketentuan terbaik dari Allah. “Berbaik sangka terhadap Allah termasuk ibdaha yang baik.” (hal 24).  positive feeling—yaitu kita selalu memiliki perasaan baik. Mampu mengendalikan marah atau pun energi negatif lainnya dalam menghadapi masalah.   Agar selalu positive feeling kita harus menenangkan diri terlebih dahulu.

Terakhir adalah memiliki positive motivation—kita harus selalu menjaga niat kita agar tetap berada di koridor yang baik. Bahkan ketika kita sedang menghadapi masalah yang berat, kita harus niatkan semuanya demi beribadah kepada Allah. Karena apa pun yang kita lakukan akan mendapat balasan sesuai dengan niat yang kita tanam (hal  25).

Sebuah buku yang patut dibaca bagi siapa sajaa, khusunya bagi wanita. Dipaparkan dengan gaya bahasaa santi dan renyah, membuat buku ini sangat bersahabat.

Srobyong, 28 Juli 2017 

No comments:

Post a Comment