Monday, 13 June 2016

[Review] Perjodohan, Cinta dan Masa Lalu

Judul               : You Had Me at “Hello”
Penulis             : Indah Hanacao
Editor              : Afrianty P. Pardede
Penerbit           : Elex Media Komputindo
Cetakan           : Pertama,  2015
Halaman          : 354 hlm
ISBN               : 978-602-02-7005-0
Blurb
Inanna mungkin masih terlalu muda untuk membuka pintu yang membawanya pada pernikahan. Namun berbagai kecerobohan membuat gadis itu tidak punya pilihan. Inanna memilih menghabiskan sisa hidupnya bersama Alistair.
Cinta berhadir begitu dia menantang mata sewarna biru es itu. Harapan dilambungkan ke langit,  suatu saat nanti Inanna bisa memiliki hati si pemilik tatapan penghitung pori-pori itu. bukankah mereka terikat sumpah di depan Tuhan?
Tapi apa jadinya saat Inanna tahu kalau Alistair Cuma menganggapnya wujud kepingan masa lalu? Percayalah, cinta takkan pernah semenyakitkan itu.

~*~
Perbuatan Ina dan Zora sudah tidak bisa dimaklumi lagi. Dua gadis kembar itu memang sudah keterlaluan.  Karena alasan itu akhirnya Navid—ayah mereka memutuskan menyita kartu kredit mereka. Tidak ada pesta dan boros belanja. Mereka harus serius kuliah. Dan mereka harus bersiap untuk dijodohkan. (hal. 5)

Jika Zora menghadapi semua dengan kalem, maka tidak dengan Ina. Gadis itu menolak mentah-mentah rencana ayahnya. Bagaimana mungkin dia harus hidup bersama orang asing sesuai dengan keinginan ayahnya.

“Kami sudah dewasa, Pa. Kenapa harus dijodohkan?” (hal. 6)

Namun penolakan Ina tidak membuat ayahnya berubah pikiran. Malah semakin mantap dengan niat yang dimiliki.  Dan Navid memang tidak main-main. Setelah sebulan dari tragedi itu, dua keluarga kenalannya datang—keluarga Fadel dengan putranya yang jangkung dan berkulit terang, Winston. Dan dari keluarga Tobias ada Martin. Zora yang dipasangkan dengan Winston tampak menerima perjodohan itu dengan santai. Sedang Ina tak terlalu suka dengan Martin. Apalagi lelaki itu hanya sedikit lebih tinggi dari dirinya.

Masalah perjodohan dengan Martin belum kelar, Ina dihadapkan sebuah masalah baru lagi.  Dia menabrak seseorang saat tengah mengemudi. Ketakutan dan frustasi itulah yang dirasakan Ina.  Dia sangat takut bagaimana jika ayahnya tahu ulahnya lagi.  Belum lagi konsekuensi yang harus ditanggung karena kecerobohannya itu.  Memang sih Ina sudah siap menanggung semua administrasi kerusakan mobil dan perawatan Alistair—nama orang yang ditabrak Ina. Laki-laki itu memiliki mata biru yang cukup membuat Ina terpana.  Namun siapa sangka bukan itu yang diinginkan orangtua  Alistair. Mereka malah mengharapkan Ina mau menikah dengan putranya. (hal. 56)

Ina semakin bimbang. Tapi  mengingat alasan yang diutarakan orangtua Alistair membuat Ina akhirnya luluh dan memilih menikahi lelaki yang baru dikenalnya. Keputusan yang diambil itu pada akhirnya memang membuat kembaran dan sahabatnya gempar. Apalagi pernikahan dilakukan cukup singkat, sehingga Ina dicurigai hamil.

Belum genap satu hari pernikahan mereka, sebuah fakta yang diketahui Ina, membuat gadis itu menuntut cerai. Dia tak suka dibohongi. Dia kecewa dan frustasi. Namun, pada akhirnya Ina luluh dengan permintaan Alistair untuk mencoba mempertahankan pernikahan mereka.

“Kalau kita ingin pernikahan ini berhasil, kita harus berusaha lebih keras dibanding pasangan lain. Mereka punya cinta, kita sebaliknya. Kita tidak boleh saling menyimpan rahasia.” (hal. 123)

Tapi saat hubungan mereka semakin hangat, badai baru kembali datang. Tentang cinta dan masa lalu.  Entah bagaimana Ina menghadapi semua itu. Haruskah dia menyerah? Kenapa cinta begitu menyakitkan?

            Novel ini diceritakan dengan gaya bahasa yang renyah jadi asyik untuk diikuti. Penokohannya juga kuat. Banyak kejutan-kejutan yang ditawarkan dalam setiap bab, sehingga membuat enggan melepas sebelum menamatkannya. Ditambah setting yang terasa hidup. Menambah poin nikmat dari novel ini.  Beberapa kesalaan tulisan yang ditemukan, tidak mengurangi kenikmatan cerita yang ada.

            Beberapa pesan yang bisa diambil dari novel ini adalah, anjuran untuk selalu berpikir positif. Jangan suka menilai sesuati hanya dari satu sisi saja.  Mengajari arti pernikahan. Bahwa dalam pernikahan harus ada saling kepercayaan antara kedua belah pihak.   Recomended.


Srobyong, 13 Juni 2016 

4 comments:

  1. wah, emang perjodohan itu paling menyebalkan, biasanya orang tua yang selalu ngejodoh2in. padahal yang menikah kita, tapi orang tua yang milih. sebenernya yang menikah siapa gitu lho.
    paling anti dengar kata dijodohkan

    www.aqiqahberkah.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hheh, iya sih kadng menyebalkan. Namun ada pula lho perjodohan yang baik. Tinggal bagaimana menyikapinya. terima kasih sudah berkenan mampir di blog sederhana ini ^_^

      Delete
  2. penasaran ini ujung2nya Ina bener2 jatuh hati sma Alistair apa nggak ya heeuheuuu...
    Quotenya keren mba :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayuk tebak, hehhh banyak kejutan di akhir ceritanya lho. ^_^ Terim kasih sudah mampir Rohma ^_^

      Delete