Judul : Cahaya Cinta dari ‘Arsy
Penulis : Yannah Akhras
Penerbit : Tinta Medina, Imprint of Tiga Serangkai
Cetakan : Pertama, Mei 2016
ISBN : 978-602-0894-26-3
Peresensi : Ratnani Latifah, penikmat buku dan
penyuka literasi, Alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara.
Atheis adalah golongan orang-orang
yang tidak mengakui keberadaan Tuhan. Alasan seseorang memilih atheis biasanya
bermula dari pengalaman tidak baik atau pahit dengan Tuhan. Sehingga berpaling
dan membuang kepercayaan akan keberadaan Tuhan adalah cara yang terbaik. Untuk apa
mempercayai Tuhan jika di saat sengsara Tuhan tidak pernah mengulurkan tangan?
Membaca novel ini akan mengajak
untuk mensyukuri setiap jengkal iman yang kita miliki. Mengajarkan agar dalam
menghadapi setiap masalah dengan lapang dada dan tidak mudah putus asa. Dan
sejatinya Tuhan memiliki cara dalam menunjukkan cinta kasihnya pada seorang
hamba-Nya.
Kisah dimulai dari kejadian nahas
yang menimpa keluarga Gaby yang kemudian membuat gadis yang dulunya taat pada agama
memilih menjadi atheis. Baginya memilih beragama atau tidak adalah pilihan. Melihat perkembangan
sikap Gaby, seorang ustadz bernama Fariz dengan niat melakukan dakwah mencoba
melamar Gaby. Sayangnya lamaran itu ditolak mentah-mentah. Gadis itu bahkan kemudian meninggalkan rumah.
Namun pada akhirnya pernikahan tetap digelar karena itu merupakan permintaan
terakhir dari ayah Gaby sebelum meninggal.
Dalam pelariannya Gaby mengalami
berbagai kejadian yang tidak terduga. Hampir diperkosa Bang Dodi—sahabat
atheisnya. Bertemu dengan Rara yang dia kira pelacur hingga perasaan takut,
bergetar bahkan menangis ketika mendengar Adzan. (hal. 71) Inilah yang kemudian
membawa Gaby untuk mencari cahaya cinta yang selama ini diam-diam dia harapkan. Dan pada
perjalanan itu kemudian membawa Gaby ke Jepara. Di sanalah dia bertemu sebuah
keluarga kecil yang mengajarinya tentang arti kehidupan dan perihal agama.
Namun di saat sedikit secercah
cahaya menyapa hatinya, sebuah kejadian tidak terduga kembali merenggut
kepercayaan itu. Gaby marah, mencerca, batinnya terluka. Kenapa kemalangan
selalu menyertainya, di mana Tuhan setiap kali dia terjatuh? Di sinilah keimanan Gaby kembali jadi
taruhannya. Tetap menjadi atheis atau kembali pada jalan Tuhan. Dan akankah dia
menerima pernikahannya dengan Fariz? Tidak hanya dua pertanyaan ini yang sangat
menarik untuk ditelurusi dalam setiap bab novel ini.
Novel religi yang patut dibaca karena memuat banyak sekali pesan yang menginspirasi.
Salah satunya, mengajarkan untuk selalu berpikir positif. Dipaparkan dengan gaya bahasa yang renyah dan
ringan. Serta memakai sudut pandang yang
unik serta alur cerita yang menghipnotis.
Srobyong, 5 Juni 2016
Ini adalah naskah asli sebelum diedit sama redaktur Kedaulatan Rakyat. Versi pemuatan bisa dilihat di gambar ini.
Dimuat di Koran Kedaulatan Rakyat, Sabtu 11 Juni 2016 |
Sangat bagus novel ini kak, aku berharap semoga aja novel ini diangkat menjadi film akan lebih seru jalan ceritanya
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkenan mampir, Mbak. Iya semoga saja. ^_^
Delete