Judul : Orang
Bunian
Penulis : Vendo
Olvando, dkk
Penerbit : UNSA
Press
Cetakan : Pertama,
Januari 2016
Halaman : vi + 144
halaman
ISBN :
978-602-71176-8-6
Buku
ini merupakan kumpulan cerpen pilihan UNSA 2015. Di mana seleksi dimulai dari Januari hingga
Agustus 2015 dengan persaingan yang sangat ketat. Hingga akhirnya bersisa 11 cerpen dengan mengambil tema mitos
dan dongeng kontemporer yang dibukukan ini. Dari 11 cerpen ini ada yang merupakan cerpen
pemenang utama dari pemilihann UNSA 2015, ada yang sebagai kategori
cerpen favorit pembaca dan tata bahasa terbaik, cerpen dengan penokohan
terbaik, dan cerpen dengan setting terbaik.
Inilah cerpen-cerpen pilihan yang
masing-masing memiliki keunikan masing-masing; Orang Bunian, Sajak-Sajak Bulan,
Lelaki yang Bertemu Kupu-Kupu Thanatos, Perempuan yang Menikahi Belik, Tuan
Deputi Kincung, Bocah Rebo Wekasan. Seekor Kuda yang Melesat di Angkasa, Janin
Kayu, Laki-Laki yang Terkenang Sebagai Anjing, Malaikat-Malaikat peminang dan
Hantu Peminum Kopi.
Orang Bunian ini merupakan cerpen pemenang
utama. Sebuah cerpen karya Vendo Olvando. Bercerita tentang seorang warga yang
melihat sebuah pusaran air disungai Jambu yang terbuka lebar. Di sana dia
melihat bidadari yang seolah telah menunggunya. Tempat itu sangat indah seperti taman surga. Dia juga disuguhi makan enak. Ketika ditawari
untuk tinggal di sana dan menjadi kaum mereka, —Orang Buniandia, dia pun
mengangguk. Ternyata semua yang dikatakan Warni benar, tapi ada satu hal yang
tidak pernah Warni ceritakan. Entah apa yang tidak diceritakan Warni—orang yang
pernah dibawa Orang Bunian. Dan siapa sebenarnya Orang Bunian itu? (hal. 1)
Perempuan yang Menikahi Belik karya
Andaru Intan. (hal. 43) Diceritakan konon
ada desa di salah satu kabupaten di Pulau Jawa yang hilang. Dulu di sana ada
seorang anak ditemukan dari perempuan yang tidak bersuami. Konon katanya
perempuan itu telah menikah dengan belik. Apakah masuk akal? Tentu tidak. Tapi pada
kenyataannya perempuan itu setelah berkali-kali mandi di belik yang katanya
pantang digunakan—kutukan, terlihat lebih cantik dan kemudian perutnya
membuncit. Benarkan perempuan itu menikahi belik? Atau ada rahasia lain di
balik belik?
Bocah Rebo Wekasan karya Umar Affiq
(hal. 65) Pertema membaca cerita ini langsung tertarik, karena jujur
mengingatkan tentang arti di balik kata rebo wekasan itu sendiri. Cerpen ini
bercerita tentang seorang anak yang lahir pada hari yang kata orang merupakan
waktu turunnya mala petaka di alam semesta—rebo wekasan (hal. 67) Sejak
kelahiran anak itu ada saja mala petaka yang datang.
Membaca cerpen-cerpen pilihan ini membuat saya
mengingat kembali tentang mitos-mitos yang kerap mewarnai kehidupan saya
sendiri. Khusunya tentang masalah rebo wekasan dan hantu peminum kopi. Lalu saya
dikenalkan dengan banyak lagi mitos yang
ada di berbagai tempat. Dan ketika dituangkan dalam sebuah cerpen ternyata
sangat asyik dinikmati. Apalagi jika dikemas dengan bahasa yang ringan dan ada
twist endingnya.
Hanya saja saya masih menemukan
beberapa kesalahan penulisan dan cetakan tulisan agak buram. Tapi lepas dari
kekurangannya buku kumpulan cerpen ini recomended untuk dibaca. Temukan banyak
cerita seru dan mengenal kembali berbagai mitos lewat cerpen.
Beberapa quote yang saya dapat dari
membaca kumpulan cerpen ini cukup mengingatkan kita akan hakikat kematian.
- Kematian selalu hadir dengan berbagai cara, tapi mengejutkan. Kematian serupa layang-layang yang mudah dikendalikan, tapi jadwalnya sulit ditebak. (hal. 10) [Dari cepen Sajak-Sajak Bulan_Zhaennal Fanani]
- Keabadian hanya milik Allah (hal .11) [Dari cepen Sajak-Sajak Bulan_Zhaennal Fanani]
- Bagiku kematian adalah seorang kawan laman. Sebelum dilahirkan, manusia adalah ketiadaan; wujud lain kematian. Maka ketika seseorang mati, sesungguhnya mereka hanyalah kembali kepada bentuk ala mereka; ketiadaan! (hal. 38) [Dari cerpen Lelaki yang Bertemu Kupu-Kupu Thanatos]
Aku penasraan sma belik iku apa yo mbk... trus kurang ngeh lagi sma org bunian hhhee
ReplyDeleteIya Perempuan yang Menikahi Belik memang membuat penasaran. hheh itu harus baca dulu Orang Bunian baru ngeh, hehhh
DeleteAku suka cerpen semacam ini ...
ReplyDeleteIya cerpen genre iki sangat asyik untuk dinikmati ^_^
Delete