Wednesday, 24 February 2016

[Resensi] Kiat Menjalani Hidup Bahagia


Judul               : Awesome
Penulis             : Fransiska Lintang
Penerbit           : Elex Media Kompuntindo
Editor              : Riza Herdiani
Cetakan           : 1, Oktober 2015
Halaman          : 152 Halaman
ISBN               : 978-602-02-7506-2
Adakalanya  manusia selalu merasa tidak berguna, tidak berharga, rendah diri—minder dan putus asa, sehingga tidak bisa menikmati hidup. Padahal, perasaan itu salah jika mereka itu mau bersyukur dan percaya diri. Bahwa sejatinya, setiap manusia itu unik dengan perbedaan dan setiap manusia itu mengagumkan.

Hanya saja kadang mereka tidak menyadarinya, karena  terlalu sibuk dengan hal-hal yang membuat jauh dari-Nya. Hal yang sejatinya akan membuat manusia kurang menikmati hidup. Padahal perlu diingat, “Setiap orang adalah pemahat, yang terus-menerus membuang bagian-bagian hidup yang tidak diinginkan dan berusaha menciptakan sebuah karya yang agung.” (hal. 2) Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin jika mereka mau berusaha dan bekerja keras. Semua kembali pada mereka yang sejak awal diciptakan sebagai mahkluk paling sempurna. Tinggal bagaimana mereka menjalani hidup itu. Menyianyiakan atau menanfaatkannya. Buku ini akan menunjukkan bagaimana menjalani hidup bahagia.

Pertama, memulai hari dengan senyum. Mengapa tersenyum? Karena dengan senyuman akan menyehatkan jasmani dan rohani. Juga bisa menghilangkan stres. Memulai hari dengan senyum itu lebih baik dari pada dengan amarah. Karena amarah tidak mampu mematahkan senyuman, sedang senyuman dapat mematahkan amarah. (hal. 6) Banyak hal yang bisa dicapai atau diubah melalui senyuman. Tersenyum setiap saat akan lebih membuat hidup terasa ringan  dari berbagai pasang surut masalah atau konflik yang dihadapi. Pernah ada sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Psikologi dari University of Kansas, bahwa  tersenyum ketika stres dapat membantu mengurangi intensitas dari respon tubuh terhadap stres, terlepas seseorang itu bahagia atau tidak. (hal. 7-8). Senyuman akan membuat  perasaan menjadi tenang. Senyum adalah pembangkit semangat, pengusir kecemasan, tanpa senyuman dunia akan terasa hampa. Dengan tersenyum, maka akan meringankan beban yang ada. (hal. 11)

Kedua, Membiasakan diri untuk selalu bersyukur. Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tetapi  orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan mengucapkan syukur. (hal. 16) Bersyukur ada baiknya dilakukan dalam segala kondisi, baik saat bahagia atau terkena musibah. Karena sudah pasti setiap kejadian memiliki hikmah. Syukur memiliki keajaiban bagi hidup manusia jika mereka percaya.

Ketiga, memiliki mimpi. Karena mimpi adalah langkah awal untuk merubah hidup sehinga memiliki warna. Dengan bermimpi seseorang akan berusaha keras untuk mewujudkan harapan itu. Dan sangat dianjurkan untuk bermimpi besar. Sebab mimpi besar akan menghasilkan perubahan yang besar pula. Jangan pernah takut gagal ketika bermimpi, karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Gunawan Saputra berkata, “Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajarkan kita tentang arti kesungguhan”. (hal. 36)

Keempat, bangga pada diri sendiri. Bangga di sini bukan berarti yang berlebihan hingga mewujudkan sikap sombong dan egois. Bangga di sini berarti sikap percaya diri terhadap diri sendiri dengan segala kemampuan yang ada tanpa merasa rendah diri. (hal. 84) Bangga di sini juga berarti menyakini bahwa setiap manusia diciptakan Tuhan dengan kelebihan masing-masing. Setiap manusia unik dan istimewa. Inilah kiat-kiat yang akan mengantarkan pada kebahagiaan.


Selain dari empat kiat yang sudah dipaparkan, masih ada sembilan kiat untuk menjemput kebahagian. Banyak kutipan-kutipan yang menyentuh hati. Dan dilengkapi dengan cerita-cerita yang inspiratif, sebagai bahan untuk perbaikan diri. Ditulis dengan bahasa ringan dan mudah dipahami. Beberapa kesalahan kecil dalam kepenulisan tidak mengurangi keasyikan dalam membaca. Jadi jangan takut dan nikmatilah hidup, tanamkan dalam hati bahwa kita adalah bagian dari karya Tuhan yang begitu mengagumkan. (hal. 140) Hiduplah bahagia dengan mempercayai diri sendiri dan mensyukuri pemberian Tuhan. Recomended untuk dibaca agar menjadi pribadi yang lebih baik. Apalagi masih di bulan-bulan awal tahun baru.

Naskah  dia atas sebelum diedit sama redaktur. :)  yang sudah diedit, bisa baca di gambar. ^^

[Dimuat di Tribun Jateng, Edisi; Minggu, 21 Februari 2016]

Ratnani Latifah, Penikmat buku dan pecinta literasi, tinggal di Jepara

4 comments: