Judul Buku :
Bersyukur Saat Diuji
Penulis :
Pirman
Penerbit :
Citra Risalah
Cetakan :
Pertama, 2015
Halaman :
viii + 188 halaman
ISBN :
978-602-7727-66-3
Bersyukur ketika mendapat ujian adalah hal yang kadang sangat sulit untuk
dilakukan. Sebagaimana yang sering terjadi, ketika mendapat cobaan orang-orang lebih
suka mengeluh. Padahal ada maksud baik kenapa setiap orang mendapat ujian.
Selama manusia masih hidup, maka ujian akan selalu ada. Tidak mengenal waktu,
usia, serta jabatan yang dimiliki. (hal 2) Dalam setiap ujian yang diberikan
Allah pada manusia, pasti memiliki hikmah yang bisa didapatkan.(hal 4) Seperti
mendekatkan diri pada Allah, bekal kesuksesan, bukti cinta dari-Nya, juga bisa
untuk meningkatkan kualitas diri.
Ujian itu adalah keniscayaan (hal
15). Seyogyanya harus selalu dihadapi dengan sabar dan jangan sampai terpuruk
terlalu lama. Walaupun, kadang tidak bisa menampik rasa kecewa. Tapi jangan membiarkan hati kosong
terhadap harapan pada Allah. Mengingat selalu, bahwa Allah itu Maha Tahu dan
Maha Mendengar.
Ujian sendiri dibagi menjadi ujian yang tidak kasat mata dan kasat mata.
Yang tidak kasat mata itu seperti; ujian hati ; Riya, sombong, dengki dan
dendam. Dan yang kasat mata, seperti fisik yang terlihat dan akal pikiran.
Semua itu bisa menjadi ujian yang menghancurkan diri manusia, jika tidak dijaga
dengan baik.
Bahkan ilmu pengetahuan pun bisa menjadi ujian. Sebagaimana tercatat dalam
sejarah, kadang orang yang berilmu pengetahuan tinggi bisa salah, jalan jika
tidak menggunakan ilmu yang dimiliki dengan jalan yang benar. Hal itu bisa
diketahui melalui kisah-kisah yang telah lalu yang sudah tertulis dalam kitab
Allah.
Selain tentang ujian hati dan fisik, sebenarnya hal-hal yang berada di sekeliling manusia sendiri
pun, bisa menjadi ujian. Orangtua misalnya. Mereka menjadi ujian karena
kedurhakaannya pada Allah. Kadang ujian juga berasal dari suami, istri, anak
dan harta benda.
Semua itu bisa menjadi ujian yang menghancurkan manusia, jika tidak dijaga
dengan baik. Semua memiliki porsi sendiri-sendiri. Sejak awal manusia harus
memahami tentang tabir nasib dan takdir.
“Semua yang terjadi di alam raya ini adalah atas kehendak Allah swt. Dialah
Khalik Yang Maha Metakdirkan. Semua ada dalam genggamann dan kuasa-Nya. Mulai
dari yang terbesar hingga yang paling kecil. Mulai yang rumit hingga yang
paling remeh.” (hal 129)
Semua yang terjadi di bumi ini sejatinya sudah tercatat dalam Lauhul
Mahfuzh. Allah sudah menjelaskan melalui kitab-Nya. Bahwa segala ujian bisa
dilalui jika manusia itu mau bersabar dan shalat. Karena dengan sabar dan
shalat akan membantu menjaga hati untuk selalu berpasrah pada Allah. Setelah
mau bersabar maka yang perlu dilakukan selanjutkan saat menghadapi ujian adalah
membingkainya dengan syukur dan ikhlas.
Buku yang rekomenden untuk dibaca. Buku ini tidak hanya memuat bagaimana
cara bersyukur ketika mendapat ujian. Namun, juga akan membuka tabir bagaimana
melihat sebuah ujian dari sisi lain yang jarang terpikirkan oleh kebanyakan
manusia. Ada juga kisah-kisah menggugah yang bisa dijadikan teladan untuk
perbaikan diri. Tidak hanya cerita dari para Nabi juga sahabat. Ada pula cerita
yang dialami oleh orang-orang yang memiliki kesabaran lebih yang selalu
bersyukur dalam berbagai keadaan.
No comments:
Post a Comment