Monday, 30 November 2015

[Review] Mengungkap Misteri Patung Garam



Judul               : Misteri Patung Garam
Penulis             : Ruwi Meita
Penerbit           : GagasMedia
Tahun terbit     : Maret, 2015
Cetakan           : Pertama
Halaman          : vi + 278 hlm.
Harga              : Rp. 49.000,-
ISBN               : 979-780-786-x


Siapa sangka garam yang biasanya digunakan untuk bumbu dapur penyedap rasa, sekarang malah  dijadikan senjata untuk membunuh. Masalahnya tidak hanya satu korban yang ditemukan dalam keadaan menjadi patung. Entah ada motif apa dan kenapa bisa garam yang dipilih sebagai alat pembunuhan itu.

Novel ini dibuka dengan ditemukannya Wina—seorang pianist dalam keadaan meninggal dunia (halaman 8). Tubuhnya dilumuri garam—tepatnya mirip sebuah patung garam. Pembunuhan yang sangat artistik. Lalu ditemukan sebuah kode aneh bertuliskan IΔIƩ. Entah apa maksud dari kode itu.
Kiri Lamari adalah seorang inspektur yang diberi wewenang  menangi misteri ini bersama Isnpektur Saut. Mengingat prestastinya yang dulu telah berhasil memecahkan misteri pembunuhan segita biru. Saat Kiri Melihat mayat korban, dia melihat sesuatu mata yang mengingatkan pada ibunya hingga menyulut dendam di hatinya.

Bersama Saut, Kiri mulai menyelidiki kasus itu. Memecahkan potongan-potongan misteri di balik kematian Wina dan dirasakan janggal. Saking semangatnya mengungkapkan kasus itu, Kiri sampai lupa bahwa dia harus menghubungi Kenes—pacarnya begitu tiba di Surabaya.

Kiri memang sangat ambisus soal pekerjaan, apalagi sejak dia menjadi polisi dia mengerti bahwa ibunya tidaklah meninggal karena kecelakaan—sebuah masa lalu yang masih menghantuinya. Kiri semakin terjebak dengan pekerjaan ketika kasus pertama belum terselesaikan kini mayat patung garam kembali ditemukan. (halaman 81) Korban kali ini bernama Leyla seorang pelukis yang lebih suka menyendiri dalam ruang studionya. Di sana juga ditemukan kode yang sama dalam pembunuhaan Wina.

IDIS itulah kata yang dimaksud dari kode itu yang disinyalir memiliki hubungan dengan garam. Kiri harus berterima kassih dengan Kenes yang telah membantunya menguak kode ini. Tapi, tentu dia tidak akan melibatkan kekasihnya lebih dalam di kasus ini. Meski Kiri tahu, Kenes memiliki jiwa petualang yang tinggi. Bahkan mereka akhirnya menjadi pacar karena sama-sama terlibat di kasus segitiga biru.

Apalagi pembunuh kali ini terlihat sangat berbahaya dan psikopat. Kiri berambisis harus segera menyelesaikaan kasus ini dengan segera agar tidak ada lagi korban yang jatuh. Tapi, langkah Kiri masih kalah cepat dengan si pembunuh. Ketika sedikit cela sudah Kiri temukan, korban ketiga kembali ditemukan. (halaman 155) Kiri meradang.  Misteri ini harus segera dipecahkan. Dia tidak ingin membiarkan pembunuh psikopat itu terus berkeliaran. Apalagi dia menyadari bahwa Kenes-lah yang kini menjadi incaran.

Novel detektif mendebarkan. Membuat pembaca ikut menebak-nebak siapa pembunuh yang sebenarnya. Kisah ditutup dengan twits ending yang membuat terkejut dan hanya bisa mengernyitkan kening. Memiliki sisi ilmu pengetahuaan misalnya tentang kegunaan lain dari garam yang ternyata tidak hanya digunakan untuk bumbu dapur. Ada pesan yang tersirat juga di sini, bahwa keluarga adalaah pondasi utama seorang anak. Apa yang dilakukan orangtua itu mempengaruhi batin si anak.

Dapatkan buku ini   di toko buku  online BUKUPEDIA cek infonya di sini  Misteri Patung Garam

6 comments:

  1. Aku agak bingung sama nama2 tokohnya...
    Hihi
    Kiri, Lamari...

    Kudet ih aku

    ReplyDelete
  2. Namanya memang unik Mbak. Detektif Kiri Lamari hehhh

    ReplyDelete
  3. Hwaaaa. Terus itu kode yang ditemukan, kamsudnyah apah? Hukz. Resensimu bikin pengen baca.

    ReplyDelete
  4. Itu nanti ada di novel Mbak Kayla. Dari pertama lihat novel ini aku ngiler banget. Hhehh ikut GA g menang-menang jadi langsung beli hehhhh. ^^

    ReplyDelete
  5. Ehh ini dapet bocorannyaa aja udah bikin mupeng lahhh apalagi udah baca bukunya langsung.. wkwkkwk.. pinjeminn dong mba bukunya..

    *ehhh siapa luu? Hihiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhheh sini, sini baca ke marin. Nunggu sekuel, katanya bakal ada sekuelnya juga :D

      Delete