Membahas tentang al-Qur’an seolah tidak ada habisnya. Karena al-Qur’an mengandung banyak mafaat yang tiada tara, menjadi sumber pengetahuan yang tidak terkira. Juga kemanfaatannya yang tak perlu diragukan. Salah satu topik pembicaraan tersebut adalah tentang manfaat membaca al-Qur’an.
Seorang ulama besar, Ibnu Shalah (wafat tahun 643 H), penulis kitab ‘al-Muaqaddimah, sebuah karya terbesar di bidang ilmu hadits, mengatakan, “Membaca al-Qur’an merupakan satu kemuliaan yang diberikan Allah Swt kepada umat manusia. Sesungguhnya para malaikat tidak diberikan kemulian itu. Mereka merindukan diberikan kemuliaan tersebut agar dapat mendengarnya.” (al-Itqan fi Ulum al-Qur’an 1/291) [1]
Membaca al-Qur’an adalah ibadah utama yang dipersembahkan kepada Allah Swt. Rasulullah Saw menegaskan,
اَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِى قِرَاءَةُ الْقُرْ اٰنِ –رواه البيهقى
“Seutama-utama ibadah umatku adalah membaca al-Qur’an.” (HR. Baihaqi)
Hadits lain yang menjelaskan keutamaan al-Qur’an,
“Barang siapa membaca al-Qur’an, ia benar-benar melangkah naik menuju derajat kenabian di kedua sisinya. Hanya saja tidak diberikan wahyu kepadanya.” (HR. al-Hakim)
Beberapa keutamaan membaca al-Qur’an:
Pahala Berlipat Ganda
Dalam sebuah hadits diterangkan,
“Siapa yang membaca satu huruf dari kitab al-Qur’an, maka dia mendapat pahala untuk tiap huruf kebaikan, dan tiap kebaikan itu berlipat ganda sepuluh kali. Saya tidak berkata, ‘Alif, lam, mim,’ itu satu huruf, tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. al-Hakim)
Diberikan Cahaya yang Terang Di Dunia dan Akhirat
“Siapa yang membaca al-Qur’an dan mengamalkan isinya, maka Allah akan memberikan pada kedua orang tuanya mahkota pada hari Kiamat yang bercahaya lebih terang dari cahaya matahari ke dalam rumah ini.” (HR. Ahmad)
Dalam hadits lain juga dijelaskan,
“Bacalah al-Qur’an. Sesungguhnya ia menjadi cahaya bagimu di bumi dan menjadi simpanan bagimu di langit.” (HR. Ibnu Hibban)
Obat Kegundahan Hati
Al-Quran tidak hanya sebagai amal ibadah, tetapi bisa menjadi obat dan penawar rasa gelisah dan khawatir. Sebagaimana firman Allah,
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Qs. al-Isra’ [17]: 82)
Pemberi Syafaat
“Bacalah al-Qur’an. Karena sesungguhnya, ia akan hadir memberikan syafaat atau pertolongan kepada orang-orang yang membacanya pada hari Kiamat.” (HR. Muslim)
Malaikat Turun Membawa Nur dan Rahmat
“Jika seorang telah mengkhatamkan bacaan al-Qur’an, maka dibacakan doa oleh enam puluh ribu malaikat ketika khatam.” (HR. ad-Dailami)
“Terangilah rumah-rumahmu dengan dengan salat dan membaca al-Qur’an.” (HR. Baihaqi)
“Terangilah rumah-rumahmu dengan dengan salat dan membaca al-Qur’an.” (HR. Baihaqi)
Ketika dalam rumah kita selalu ada gema al-Qur’an, para malaikat akan menyaksikan rumah kita dari langit. Mereka melihat rumah-rumah itu bersinar terang, seperti penduduk bumi yang tengah melihat bintang di langit. (Al-Itqan fi Ulum al-Qur’an 1/291)
Jadi, masikah ragu untuk memperbanyak membaca al-Qur’an mengingat betapa banyak keutamaan yang akan kita dapat ketika membacanya? Apalagi, sekarang ini bulan Ramadahan sudah di depan mata. Di bulan nan suci itu, kita bisa mulai meningkatkan bacaan. Dan semoga istiqamah untuk bulan-bulan selanjutnya.
Dalam sebuah hadits dijelaskan sebuah perumpamaan seorang muslim dan munafik dalam membaca al-Qur’an. Semoga hadits ini bisa dijadiakn renunngan.
“Perumpamaan orang beriman yang membaca al-Qur’an bagaikan jeruk, baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang beriman yang tidak membaca al-Qur’an bagaikan kurma, rasanya lezat namun tidak berbau. Sedangkan perumpamaan seorang munafik yang membaca al-Qur’an bagaikan bunga yang baunya harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafik yang tidak membaca al-Qur’an bagaikan buahhandhal (sejenis labu), rasanya pahit dan tidak ada baunya.” (HR. Abu Dawud dan an-Nasa’i)
Jadi, jangan tunggu lagi. Mari kita perbanyak ibadah dengan memperbanyak bacaan al-Qur’an. [Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah]
Catatan Kaki
[1] Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, Mencintai al-Qur’an, Jakarta : Gema Insani, 2004.
Editor: Pirman Bahagia
Re-Post Artikel saya yang dimuat di Bersamadakwah. Atau bisa baca di sini http://bersamadakwah.net/keutamaan-membaca-al-quran/
No comments:
Post a Comment