Friday, 16 February 2018

[Resensi] Waspada Terhadap Halal dan Haram Makanan

Dimuat di Harian Singgalang, Minggu 11 Februari 2018


Judul                : Waspada Jejak Haram yang Mengintai
Penulis              : Riawani Elyta & Raisa Mutia
Penerbit            : Qibla
Cetakan           : Pertama,  Juli 2017
Tebal                : 128 halaman
ISBN               : 978-602-394-748-5
Peresensi          : Ratnani Latifah, alumni Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan  kepadamu, dan bertawakalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (hal 88) (hal 10).

Setiap hari sudah pasti kita bersinggungan dengan makanan.  Namun yang menjadi pertanyaan adalah, sudahkan makanan yang kita makan itu halal atau malah makanan itu mengandung unsur haram? Menilik dari pertanyaan seputar halal dan haram, maka penting bagi kita mewaspadai jejak haram yang mungkin berada dekat di sekitar kita, yang mungkin sepele, namun ternyata mengandung unsur madarat yang besar.

Buku ini dengan pembahasan yang lengkap dan dipaparkan dengan gaya bahasa yang menarik dan tidak menggurui, mencoba mengajak kita untuk memahami konsep makanan halal  dan haram dengan baik.

Di mana dipaparkan dalam menilai  kehalalan sebuah makanan, kita tidak hanya melihat dari sisi bahan makanan yang ada, namun juga dilihat dari mana kita memperoleh makanan itu sendiri.  Pekerjaan yang buruk ternyata bisa membuat makanan yang kita hasilkan menjadi tidak halal.  Dalam sebuah hadis  yang diriwayatkan  Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi diterangkan, “Mencari rezeki halal adalah wajib sesusah menunaikan  yang fardhu seperti shalat, puasa dan lain-lain.” (hal 14).

Yang perlu kita waspadai pula adalah, kenyataan saat ini banyak sekali jebakan haram yang tersembunyi di sekitar kita. Misalnya saja tentang babi yang sudah menjadi berita umum, bahwa binatang ini memang haram di makan bagi orang muslim.  Dalam sebuah penelitian yang dilakukan seorang periset asal Belanda—Christien Meindertsma, yang mana terdapat 185 jenis produk yang dihasilkan dari babi (hal 36).

Contohnya saja lemak babi yang menghasilkan   fatty acid (asam lemak) yang digunakan untuk sabun mandi, sampo, kondisioner, krim anti keriput, pasta gigi, ditergen bubuk dan banyak lagi. Amplas menggunakan perekat babi dan rambut babi digunakan sebagai kuas seperti kuas roti, kuas cat tembok dan kuas lukis.

Ini belum seberapa. Dalam produk makanan  seperti mentega, tepung terigu, margarin, kecap, cuka, gula pasri, cokelat ternyata menyimpan jebakan yang menuju pada keharaman, jika kita tidak menggunakannya secara bijak.  Oleh karena itu dalam memilih sebuah produk makanan kita harus jeli dalam menilai. Salah satunya dengan mengecek sertifikat halal MUI.

Selain membahas tentang apa saja yang perlu kita waspadai, buku ini juga dilengkapi penjelasan tentang manfaat makan makanan halal dan kerugian ketika memakan makanan haram. Buku ini juga dilengkapi dengan  data valid yang menunjukkan keabsahan yang dipaparkan penulis.  Sebuah buku yang menarik dan patut dibaca. Di sini kita akan diajak lebih waspada jajak haram dalam makanan. 


Srobyong, 1 Desember 2017 

No comments:

Post a Comment